Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah menggiatkan gerakan padat karya normalisasi aliran Sungai Lodji dengan menyingkirkan tanaman eceng gondok yang tumbuh di aliran sungai itu.
Pelaksana Tugas Wali Kota Pekalongan Salahudin di Pekalongan, Senin, mengatakan padat karya penanganan enceng gondok ini dilakukan di sepanjang aliran Sungai Lodji, terutama Jembatan Gambaran ke utara dan selatan di wilayah Kauman hingga Bendan Kergon.
"Di aliran sungai kedua wilayah tersebut juga sudah kami siapkan jaring dan tim 'Jogo Kali' dari petugas Dinas Lingkungan Hidup," katanya.
Dia menjelaskan padat karya ini dilakukan untuk memberdayakan masyarakat sekitar, memupuk rasa kebersamaan, gotong royong, dan membuat aliran air sungai lancar.
Melalui kegiatan itu, kata dia, warga bisa menularkan kegiatan positif ini agar tidak membuang sampah maupun limbah ke sungai.
"Mereka mendapatkan bantuan uang transpor Rp50 ribu untuk bekerja setengah hari selama 15 hari ke depan." katanya.
Salahudin mengatakan padat karya ini dimulai dari titik-titik aliran sungai yang ada di pinggir jalan dan akan berkelanjutan ke titik-titik aliran sungai lain yang terdapat banyak tumpukan tanaman enceng gondok maupun sampah.
"Kami melibatkan warga yang berada di sekitar Sungai Lodji dalam kegiatan padat karya ini. Kami berharap melalui kegiatan ini aliran sungai bisa lancar dan mencegah banjir, terutama pada saat musim hujan," katanya.
Baca juga: Pemprov Jateng salurkan bantuan untuk produsen tempe di Pekalongan
Pelaksana Tugas Wali Kota Pekalongan Salahudin di Pekalongan, Senin, mengatakan padat karya penanganan enceng gondok ini dilakukan di sepanjang aliran Sungai Lodji, terutama Jembatan Gambaran ke utara dan selatan di wilayah Kauman hingga Bendan Kergon.
"Di aliran sungai kedua wilayah tersebut juga sudah kami siapkan jaring dan tim 'Jogo Kali' dari petugas Dinas Lingkungan Hidup," katanya.
Dia menjelaskan padat karya ini dilakukan untuk memberdayakan masyarakat sekitar, memupuk rasa kebersamaan, gotong royong, dan membuat aliran air sungai lancar.
Melalui kegiatan itu, kata dia, warga bisa menularkan kegiatan positif ini agar tidak membuang sampah maupun limbah ke sungai.
"Mereka mendapatkan bantuan uang transpor Rp50 ribu untuk bekerja setengah hari selama 15 hari ke depan." katanya.
Salahudin mengatakan padat karya ini dimulai dari titik-titik aliran sungai yang ada di pinggir jalan dan akan berkelanjutan ke titik-titik aliran sungai lain yang terdapat banyak tumpukan tanaman enceng gondok maupun sampah.
"Kami melibatkan warga yang berada di sekitar Sungai Lodji dalam kegiatan padat karya ini. Kami berharap melalui kegiatan ini aliran sungai bisa lancar dan mencegah banjir, terutama pada saat musim hujan," katanya.
Baca juga: Pemprov Jateng salurkan bantuan untuk produsen tempe di Pekalongan