Semarang (ANTARA) - Tiga mahasiswi Program Studi Pendidikan Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang (Unnes) mendapat kesempatan magang di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Manila, Filipina, untuk memperkuat diplomasi lewat tari.
Mereka adalah Yesuana Gita Pintaningtyas, Ade Irma Dyan Whista Wardhani, dan Lintang Pramesti yang selama magang akan mengajar Tari Semarang Rumah Kita kepada staf KBRI dan menampilkan tari tradisional sebagai bentuk diplomasi budaya.
Dekan FBS Unnes Prof. Dr. Tommi Yuniawan, di Semarang, Kamis, menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan berbagai instansi, perguruan tinggi, dan perusahaan di berbagai negara untuk memfasilitasi hal tersebut.
Ketiga mahasiswi FBS Unnes tersebut akan magang selama tiga bulan, terhitung mulai 18 Oktober hingga 18 Desember 2024.
Mereka juga diagendakan melakukan penelitian untuk penulisan skripsi sehingga diharapkan akan mempercepat kelulusan mereka.
Ia menjelaskan bahwa magang internasional merupakan salah satu strategi Unnes untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa.
Melalui magang internasional, kata dia, diharapkan mahasiswa bisa memperoleh wawasan internasional, membangun jaringan internasional, sekaligus belajar tentang budaya negara yang dituju.
Selain dalam bentuk magang, ia mengatakan pengalaman internasional juga diberikan kepada mahasiswa dalam bentuk praktik mengajar dan mengikuti pertukaran pelajar internasional.
"Program magang bisa menjadi salah satu ruang dan waktu bagi mahasiswa untuk mempraktikkan ilmu mereka dengan cara mengajar, melakukan pementasan dan penelitian," kata Tommi.
Sementara itu, Rektor Unnes Prof Dr S Martono berpesan kepada ketiga mahasiswi untuk selalu menjaga nama baik almamater dan memperkenalkan Unnes kepada masyarakat luar, khususnya di Manila, Filipina.
Pengalaman magang, kata dia, akan menjadi bekal yang sangat berharga karena meningkatkan wawasan dan jaringan kerja sama mahasiswa
Terlebih, kata Martono, mereka magang di KBRI sehingga bisa memperkuat diplomasi Indonesia di Filipina dengan menggunakan kegiatan budaya.
Baca juga: KPU Kota Semarang mulai rangkai kotak suara
Mereka adalah Yesuana Gita Pintaningtyas, Ade Irma Dyan Whista Wardhani, dan Lintang Pramesti yang selama magang akan mengajar Tari Semarang Rumah Kita kepada staf KBRI dan menampilkan tari tradisional sebagai bentuk diplomasi budaya.
Dekan FBS Unnes Prof. Dr. Tommi Yuniawan, di Semarang, Kamis, menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan berbagai instansi, perguruan tinggi, dan perusahaan di berbagai negara untuk memfasilitasi hal tersebut.
Ketiga mahasiswi FBS Unnes tersebut akan magang selama tiga bulan, terhitung mulai 18 Oktober hingga 18 Desember 2024.
Mereka juga diagendakan melakukan penelitian untuk penulisan skripsi sehingga diharapkan akan mempercepat kelulusan mereka.
Ia menjelaskan bahwa magang internasional merupakan salah satu strategi Unnes untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa.
Melalui magang internasional, kata dia, diharapkan mahasiswa bisa memperoleh wawasan internasional, membangun jaringan internasional, sekaligus belajar tentang budaya negara yang dituju.
Selain dalam bentuk magang, ia mengatakan pengalaman internasional juga diberikan kepada mahasiswa dalam bentuk praktik mengajar dan mengikuti pertukaran pelajar internasional.
"Program magang bisa menjadi salah satu ruang dan waktu bagi mahasiswa untuk mempraktikkan ilmu mereka dengan cara mengajar, melakukan pementasan dan penelitian," kata Tommi.
Sementara itu, Rektor Unnes Prof Dr S Martono berpesan kepada ketiga mahasiswi untuk selalu menjaga nama baik almamater dan memperkenalkan Unnes kepada masyarakat luar, khususnya di Manila, Filipina.
Pengalaman magang, kata dia, akan menjadi bekal yang sangat berharga karena meningkatkan wawasan dan jaringan kerja sama mahasiswa
Terlebih, kata Martono, mereka magang di KBRI sehingga bisa memperkuat diplomasi Indonesia di Filipina dengan menggunakan kegiatan budaya.
Baca juga: KPU Kota Semarang mulai rangkai kotak suara