Semarang (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Tengah menyelenggarakan "Asistensi Teknis Drafting Paten" di Gedung LPPM Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Kamis (10/10).
Kegiatan tersebut dalam upaya Kemenkumham Jateng meningkatkan kuantitas dan kualitas permohonan paten serta mendorong permohonan paten baru dalam negeri.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng Tejo Harwanto yang diwakili Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah Anton Edward Wardhana menyoroti pentingnya perlindungan terhadap invensi (penemuan) sebagai hak eksklusif yang dilindungi oleh hukum, terutama di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
"Dengan disahkan perubahan terbaru pada Undang-Undang Paten, kami berharap akan ada peningkatan dalam jumlah permohonan paten, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia," ujar Anton.
Ia juga menekankan bahwa paten menjadi instrumen penting dalam mendorong hilirisasi dan komersialisasi inovasi, terutama dari kalangan akademis.
“Kami berharap akan semakin banyak inventor di Jawa Tengah yang mampu menyusun paten dengan baik, serta meningkatkan jumlah permohonan paten yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional” tutup Anton dalam sambutannya.
Menanggapi hal itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Unsoed Noor Farid, menyambut baik dan berharap ke depannya dapat menghasilkan paten maupun hak atas kekayaan intelektual (HaKI) yang lebih berarti.
“Terima kasih Kemenkumham Jateng yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, semoga membawa keberkahan untuk kita semua sehingga ke depan kita bisa menghasilkan paten maupun HaKI yang lebih berarti lagi," ucap Noor.
Sebelumnya Kepala Bidang Pelayanan Hukum Agustinus Yosi Setiawan dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan jumlah pendaftaran paten di wilayah Jawa Tengah.
Acara ini menghadirkan dua narasumber dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), yaitu Sinom Pradopo dan Ita Yukimartati, yang merupakan Pemeriksa Paten Ahli Utama. Kedua ahli tersebut memberikan asistensi teknis terkait cara menyusun drafting paten yang baik dan benar.
Kegiatan ini merupakan bukti komitmen Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah dalam mendukung pengembangan inovasi dan perlindungan HaKI di lingkungan akademis dan masyarakat luas.
Selanjutnya Narasumber dari DJKI, Pemeriksa Paten Ahli Utama Sinom Pradopo dan Ita Yukimartati menyampaikan materi terkait regulasi dan mekanisme pendaftaran paten.
Tampak mengikuti kegiatan Sekretaris LPPM, Sri Wahyu Handayani, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Anggiat Ferdinan, dan Kepala Bidang Pelayanan Hukum Agustinus Yosi Setiawan, serta Kepala Sub Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual Tri Junianto. ***
Kegiatan tersebut dalam upaya Kemenkumham Jateng meningkatkan kuantitas dan kualitas permohonan paten serta mendorong permohonan paten baru dalam negeri.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng Tejo Harwanto yang diwakili Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah Anton Edward Wardhana menyoroti pentingnya perlindungan terhadap invensi (penemuan) sebagai hak eksklusif yang dilindungi oleh hukum, terutama di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
"Dengan disahkan perubahan terbaru pada Undang-Undang Paten, kami berharap akan ada peningkatan dalam jumlah permohonan paten, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia," ujar Anton.
Ia juga menekankan bahwa paten menjadi instrumen penting dalam mendorong hilirisasi dan komersialisasi inovasi, terutama dari kalangan akademis.
“Kami berharap akan semakin banyak inventor di Jawa Tengah yang mampu menyusun paten dengan baik, serta meningkatkan jumlah permohonan paten yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional” tutup Anton dalam sambutannya.
Menanggapi hal itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Unsoed Noor Farid, menyambut baik dan berharap ke depannya dapat menghasilkan paten maupun hak atas kekayaan intelektual (HaKI) yang lebih berarti.
“Terima kasih Kemenkumham Jateng yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, semoga membawa keberkahan untuk kita semua sehingga ke depan kita bisa menghasilkan paten maupun HaKI yang lebih berarti lagi," ucap Noor.
Sebelumnya Kepala Bidang Pelayanan Hukum Agustinus Yosi Setiawan dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan jumlah pendaftaran paten di wilayah Jawa Tengah.
Acara ini menghadirkan dua narasumber dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), yaitu Sinom Pradopo dan Ita Yukimartati, yang merupakan Pemeriksa Paten Ahli Utama. Kedua ahli tersebut memberikan asistensi teknis terkait cara menyusun drafting paten yang baik dan benar.
Kegiatan ini merupakan bukti komitmen Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah dalam mendukung pengembangan inovasi dan perlindungan HaKI di lingkungan akademis dan masyarakat luas.
Selanjutnya Narasumber dari DJKI, Pemeriksa Paten Ahli Utama Sinom Pradopo dan Ita Yukimartati menyampaikan materi terkait regulasi dan mekanisme pendaftaran paten.
Tampak mengikuti kegiatan Sekretaris LPPM, Sri Wahyu Handayani, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Anggiat Ferdinan, dan Kepala Bidang Pelayanan Hukum Agustinus Yosi Setiawan, serta Kepala Sub Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual Tri Junianto. ***