Temanggung (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan sosialisasi manfaat dan bahaya listrik kepada siswa SD Negeri Pingit, Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Manajer Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Salatiga Sumadi di Temanggung, Senin, mengatakan sekolah tersebut berada di sekitar Right Of Way (ROW) yaitu jalur Jelok-Sanggrahan maupun Secang-Sanggrahan.
Dia berharap anak-anak mendapatkan edukasi yang benar mengenai manfaat dan bahaya listrik sehingga mereka memiliki pemahaman yang benar 10 atau 15 tahun ke depan.
"Sehingga penyaluran tenaga listrik yang ada di PLN, khususnya ULTG Salatiga, dan keselamatan masyarakat terjamin. Jadi listrik andal masyarakat selamat," katanya.
Ia menyampaikan yang perlu diwaspadai adalah bermain layang-layang di sekitar tower, panjat tower, dan menebang pohon di sekitar tower. Hal itu membahayakan karena dalam kegiatan tersebut ada potensi menyentuh kabel.
"Ini merupakan agenda rutin dari keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L). Kami punya dua hal yang dijaga, yakni kelangsungan penyaluran tenaga listrik dan keselamatan masyarakat di sekitar," katanya.
Menurut dia, sosialisasi di SD karena pada usia tersebut mereka suka bermain layang-layang atau balon.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, permainan tersebut banyak yang menyebabkan gangguan listrik sehingga hal itu bisa diantisipasi dengan memberikan edukasi lebih dini kepada mereka.
Kepala SD Negeri 3 Pingit Joko Untoro menyampaikan manfaat kegiatan ini adalah memperkenalkan bahaya listrik bagi anak-anak. Dalam kehidupan sehari-harinya mereka bisa menyesuaikan tentang bahaya listrik termasuk bermain layang-layang di dekat SUTET ataupun mencas hanphone yang benar.
"Selama ini anak-anak hanya sekadar mendapat pengetahuan dari guru-guru. Harapan saya dengan sosialisasi ini dapat bermanfaat bagi anak didik kami dan juga kami sebagai orang tua di sekolah," katanya.
Baca juga: PLN ingatkan bahayanya otak atik sendiri meteran listrik
Manajer Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Salatiga Sumadi di Temanggung, Senin, mengatakan sekolah tersebut berada di sekitar Right Of Way (ROW) yaitu jalur Jelok-Sanggrahan maupun Secang-Sanggrahan.
Dia berharap anak-anak mendapatkan edukasi yang benar mengenai manfaat dan bahaya listrik sehingga mereka memiliki pemahaman yang benar 10 atau 15 tahun ke depan.
"Sehingga penyaluran tenaga listrik yang ada di PLN, khususnya ULTG Salatiga, dan keselamatan masyarakat terjamin. Jadi listrik andal masyarakat selamat," katanya.
Ia menyampaikan yang perlu diwaspadai adalah bermain layang-layang di sekitar tower, panjat tower, dan menebang pohon di sekitar tower. Hal itu membahayakan karena dalam kegiatan tersebut ada potensi menyentuh kabel.
"Ini merupakan agenda rutin dari keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L). Kami punya dua hal yang dijaga, yakni kelangsungan penyaluran tenaga listrik dan keselamatan masyarakat di sekitar," katanya.
Menurut dia, sosialisasi di SD karena pada usia tersebut mereka suka bermain layang-layang atau balon.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, permainan tersebut banyak yang menyebabkan gangguan listrik sehingga hal itu bisa diantisipasi dengan memberikan edukasi lebih dini kepada mereka.
Kepala SD Negeri 3 Pingit Joko Untoro menyampaikan manfaat kegiatan ini adalah memperkenalkan bahaya listrik bagi anak-anak. Dalam kehidupan sehari-harinya mereka bisa menyesuaikan tentang bahaya listrik termasuk bermain layang-layang di dekat SUTET ataupun mencas hanphone yang benar.
"Selama ini anak-anak hanya sekadar mendapat pengetahuan dari guru-guru. Harapan saya dengan sosialisasi ini dapat bermanfaat bagi anak didik kami dan juga kami sebagai orang tua di sekolah," katanya.
Baca juga: PLN ingatkan bahayanya otak atik sendiri meteran listrik