Semarang (ANTARA) - Diprediksi sekitar 2 juta wisatawan akan berkunjung ke Candi Borobudur, termasuk kawasan penyangganya, menyusul penataan di kawasan Borobudur yang telah rampung.
Wamenag Saiful Rahmat Dasuki mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi, keberadaan jalan tol Jogja - Bawen digadang-gadang dapat dilewati sekitar 20 juta orang per tahun.
Sebanyak 2 juta wisatawan mancanegara (wisman) berpotensi mengunjungi Candi Borobudur. Termasuk umat Buddha dari Thailand, China, Jepang, dan lainnya. Kondisi itu ditambah wisatawan dari berbagai daerah untuk berwisata di Borobudur.
"Mereka bisa tinggal lima sampai 10 hari di sini dan ini sangat penting. Oleh karena itu, yang menikmati (dampak positif) adalah masyarakat sekitarnya," terang Luhut, Kamis (19/9/2024).
Dengan lama tinggal wisman itu diharapkan pengeluaran mereka di Borobudur bisa menyentuh angka 1.600 dollar per bulan, sehingga masyarakat perlu mempersiapkan diri, termasuk menyediakan homestay dan peluang usaha baru. Namun, masyarakat juga perlu mendapat pelatihan dan sertifikasi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan penataan kawasan Borobudur akan ditangani oleh single destination management authority.
"Total Rp45 triliun potensi daripada cuan pariwisata yang bisa kita limpahkan kepada masyarakat di sekitar Borobudur," katanya.
Di lokasi yang sama, turut hadir dalam acara tersebut Plh Kakanwil Kemenag Provinsi Jateng Wahid Arbani.
“Ke depan kegiatan di Boribodur akan hanya berfokus kepada kegiatan religi saja, untuk kegiatan konser dan lain lainnya akan dipindah di Prambanan. Tentu Kemenag Jateng akan ikut berperan dalam upaya peningkatan Religiosity Index di Jawa Tengah,” tutupnya.
Wamenag Saiful Rahmat Dasuki mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi, keberadaan jalan tol Jogja - Bawen digadang-gadang dapat dilewati sekitar 20 juta orang per tahun.
Sebanyak 2 juta wisatawan mancanegara (wisman) berpotensi mengunjungi Candi Borobudur. Termasuk umat Buddha dari Thailand, China, Jepang, dan lainnya. Kondisi itu ditambah wisatawan dari berbagai daerah untuk berwisata di Borobudur.
"Mereka bisa tinggal lima sampai 10 hari di sini dan ini sangat penting. Oleh karena itu, yang menikmati (dampak positif) adalah masyarakat sekitarnya," terang Luhut, Kamis (19/9/2024).
Dengan lama tinggal wisman itu diharapkan pengeluaran mereka di Borobudur bisa menyentuh angka 1.600 dollar per bulan, sehingga masyarakat perlu mempersiapkan diri, termasuk menyediakan homestay dan peluang usaha baru. Namun, masyarakat juga perlu mendapat pelatihan dan sertifikasi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan penataan kawasan Borobudur akan ditangani oleh single destination management authority.
"Total Rp45 triliun potensi daripada cuan pariwisata yang bisa kita limpahkan kepada masyarakat di sekitar Borobudur," katanya.
Di lokasi yang sama, turut hadir dalam acara tersebut Plh Kakanwil Kemenag Provinsi Jateng Wahid Arbani.
“Ke depan kegiatan di Boribodur akan hanya berfokus kepada kegiatan religi saja, untuk kegiatan konser dan lain lainnya akan dipindah di Prambanan. Tentu Kemenag Jateng akan ikut berperan dalam upaya peningkatan Religiosity Index di Jawa Tengah,” tutupnya.