Semarang (ANTARA) - Sekolah Dasar (SD) Islam Hidayatullah Semarang berhasil meraih penghargaan sebagai sekolah adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah 2024.

Penghargaan itu diberikan di acara puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah di Kebun Raya Baturraden, Banyumas.

Kepala SDI Hidayatullah Robi’ah Peni Raharjanti, dalam pernyataan di Semarang, Kamis, mengatakan bahwa sekolahnya meraih penghargaan tersebut karena memenuhi syarat sebagai Sekolah Adiwiyata Provinsi sesuai kriteria yang ditentukan oleh DLHK Jateng.

Dalam kegiatan HLH tersebut, dari Kota Semarang ada sejumlah 17 sekolah, baik SD dan SMP yang juga mendapatkan sebagai Sekolah Adiwiyata Provinsi.

"Alhamdulillah, SD Islam Hidayatullah mendapatkan penghargaan juga sebagai pelaksana terbaik ke-2 tingkat SD se-Provinsi Jateng," katanya.

Menurut dia, prestasi tersebut adalah capaian kolektif dari guru, tenaga kependidikan, siswa, orang tua, serta semua pihak yang mendukung. 

Sebagai sekolah adiwiyata, kata dia, salah satu hal yang perlu dikuatkan adalah Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) yang diupayakan untuk diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari, utamanya saat di sekolah. 

"Di antaranya tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai, dengan cara membawa botol minuman (tumbler) saat di sekolah. Di sekolah juga disediakan dispenser agar saat siswa mengisi ulang tumblernya," katanya.

Contoh lainnya adalah adanya katering makan siang siswa yang dikelola oleh sekolah dengan menu sehat yang sudah mendapatkan edukasi dari BBPOM dan Puskesmas Srondol, serta menggunakan wadah makan "food grade" yang bisa dicuci dan digunakan kembali.

Ia mengatakan bahwa sekolah juga mengajak para siswa dan guru untuk menanam berbagai tanaman di lingkungan sekolah meskipun lahannya terbatas.

"Harapannya semua yang ada di lingkungan sekolah bisa menjadi laboratorium dan media pembelajaran siswa dengan kegiatan Gerdu Berapi (Gerakan peduli bersih dan rapi) yang merupakan kegiatan berkala 1-2 bulan sekali, yaitu kerja bakti dan resik-resik," katanya.

Robi'ah menjelaskan tujuan sekolahnya menjadi sekolah adiwiyata adalah agar seluruh warga sekolah memiliki kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan yang diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari. 

"Tidak hanya saat di sekolah saja, harapannya siswa serta guru dan tenaga kependidikan menjadi 'trend setter' peduli lingkungan di rumah dan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang Arry Susilo Wardhany mengatakan bahwa Adiwiyata merupakan penghargaan yang diberikan kepada sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan PBLHS.

Yaitu, telah melakukan aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring dan berkelanjutan yang dilakukan sekolah dalam penerapan perilaku ramah lingkungan hidup.

"Banyaknya sekolah adiwiyata di Semarang juga membuktikan bahwa Kota Atlas sangat peduli terhadap lingkungan. Pencapaian ini tentunya akan menambah semangat kami dalam melakukan pendampingan ke sekolah dasar dan sekolah menengah pertama untuk mewujudkan sekolah adiwiyata," katanya.

Arry juga berharap jumlah sekolah adiwiyata di Kota Semarang akan terus bertambah tahun ini, dan 17 sekolah yang telah meraih penghargaan Adiwiyata agar semakin intensif dalam mengedukasi dan mensosialisasikan program pengelolaan lingkungan di sekolah.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024