Solo (ANTARA) - PT Pertamina menambah jumlah penyaluran elpiji melon untuk kawasan Solo Raya menyusul isu kelangkaan yang terjadi pada beberapa waktu terakhir.
Executive General Manager Regional Jawa Bagian Tengah (RJBT) PT Pertamina Patra Niaga Aribawa di Solo, Jawa Tengah, Sabtu mengatakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan konsumen, pihaknya melakukan penambahan lebih dari 300.000 tabung elpiji 3 kg di Solo Raya.
Wilayah di Solo Raya ini, yakni Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten.
"Penambahan kami lakukan sejak awal September. Tujuannya untuk memastikan kestabilan kebutuhan energi masyarakat, termasuk usaha mikro dan sektor pertanian," katanya.
Penambahan ini bukan yang pertama kalinya. Ia mengatakan pada Agustus lalu, dilakukan penambahan penyaluran elpiji sebanyak 123.000 tabung atau 42 persen lebih banyak dibandingkan rata-rata penyaluran harian sebanyak 292.000 tabung.
"Ini juga untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan para petani untuk pengairan di musim kemarau," katanya.
Sementara itu, ia mengimbau ke masyarakat untuk tidak khawatir terkait dengan isu kelangkaan. Ia juga meminta masyarakat untuk membeli secara wajar.
"Tidak perlu panik dalam membeli elpiji 3 kg. Silahkan membeli secara wajar dan sesuai kebutuhan," katanya.
Pihaknya juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa elpiji 3 kg hanya diperuntukkan bagi rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran atau petani kecil, dan nelayan sasaran yakni nelayan kecil.
"Elpiji 3 kg ini bukan untuk hotel, restoran, binatu, usaha las, usaha batik, peternak, dan petani nonsasaran," katanya.
Executive General Manager Regional Jawa Bagian Tengah (RJBT) PT Pertamina Patra Niaga Aribawa di Solo, Jawa Tengah, Sabtu mengatakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan konsumen, pihaknya melakukan penambahan lebih dari 300.000 tabung elpiji 3 kg di Solo Raya.
Wilayah di Solo Raya ini, yakni Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten.
"Penambahan kami lakukan sejak awal September. Tujuannya untuk memastikan kestabilan kebutuhan energi masyarakat, termasuk usaha mikro dan sektor pertanian," katanya.
Penambahan ini bukan yang pertama kalinya. Ia mengatakan pada Agustus lalu, dilakukan penambahan penyaluran elpiji sebanyak 123.000 tabung atau 42 persen lebih banyak dibandingkan rata-rata penyaluran harian sebanyak 292.000 tabung.
"Ini juga untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan para petani untuk pengairan di musim kemarau," katanya.
Sementara itu, ia mengimbau ke masyarakat untuk tidak khawatir terkait dengan isu kelangkaan. Ia juga meminta masyarakat untuk membeli secara wajar.
"Tidak perlu panik dalam membeli elpiji 3 kg. Silahkan membeli secara wajar dan sesuai kebutuhan," katanya.
Pihaknya juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa elpiji 3 kg hanya diperuntukkan bagi rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran atau petani kecil, dan nelayan sasaran yakni nelayan kecil.
"Elpiji 3 kg ini bukan untuk hotel, restoran, binatu, usaha las, usaha batik, peternak, dan petani nonsasaran," katanya.