Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengajak semua pengelola fasilitas kesehatan terus meningkatkan kualitas pelayanan di bidang kesehatan, sebagai upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan lokal.
"Tentunya peningkatan kualitas pelayanan dilakukan di berbagai aspek, mulai dari kenyamanan tempat, pelayanan tenaga medis, hingga kelengkapan dan modernisasi alat medis yang tersedia," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kudus M Fitrianto mewakili Pj Bupati Kudus M Hasan Chabibie yang berhalangan hadir pada acara peresmian Klinik Pratama Muhammadiyah Asy-syifa Kudus di Kudus, Sabtu.
Hadir dalam peresmian tersebut, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Kiai Tafsir.
Menurut dia, tanggung jawab pelayanan kesehatan tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah, melainkan butuh dukungan banyak pihak, termasuk Muhammadiyah yang mengelola fasilitas kesehatan di berbagai daerah di Kudus dengan berbagai tingkatan mulai dari fasilitas kesehatan tingkat pertama hingga rumah sakit.
Dengan penambahan jumlah faskes, kata dia, tentu menguntungkan masyarakat karena lokasinya semakin tersebar dan mudah diakses, sedangkan jumlah faskes yang ada sekarang mencapai 345 unit.
Keberadaan klinik dan faskes di Kudus, kata dia, tentunya penting bagi masyarakat karena semua lapisan masyarakat bisa mengakses.
"Mari bersama-sama bersinergi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat," ujarnya.
Pimpinan Klinik Pratama Muhammadiyah Asy-Syifa Kudus Fitri Kinanti mengungkapkan kliniknya hadir dengan nuansa berbeda dengan klinik lainnya, karena setiap ruangan dilengkapi dengan gambar mural untuk memberikan suasana yang berbeda.
Melalui desain ruangan yang berbeda dengan aneka warna, diharapkan bisa meningkatkan kenyamanan pasien sehingga tidak mudah bosan.
"Tentunya, selain nyaman, dipandang mata juga menjadi lebih segar," ujarnya.
Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) juga menyuguhkan desain karakter kalem yang memberikan rasa nyaman dan tenang untuk pasien, sehingga proses penyembuhannya bisa lebih cepat.
Memasuki area rawat inap memberikan nuansa hijau dan natural sehingga pasien bisa merasa seperti di rumah sendiri.
Desain unik juga tersedia di ruang rawat inap sebagai upaya memberikan kenyamanan agar kesembuhannya juga semakin cepat, karena memberikan kesan terasa di rumah sendiri.
Klinik Pratama Muhammadiyah Asy-Syifa Kudus memiliki poli gigi, poli umum, dan pelayanan lainnya. Selain itu, tersedia pula ruang persalinan, dan rawat inap yang maksimal 10 tempat tidur (TT) dengan menyesuaikan peraturan yang ada.
Baca juga: Ubah Stigma, Faktanya: Rujukan BPJS Kesehatan mudah dan cepat
"Tentunya peningkatan kualitas pelayanan dilakukan di berbagai aspek, mulai dari kenyamanan tempat, pelayanan tenaga medis, hingga kelengkapan dan modernisasi alat medis yang tersedia," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kudus M Fitrianto mewakili Pj Bupati Kudus M Hasan Chabibie yang berhalangan hadir pada acara peresmian Klinik Pratama Muhammadiyah Asy-syifa Kudus di Kudus, Sabtu.
Hadir dalam peresmian tersebut, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Kiai Tafsir.
Menurut dia, tanggung jawab pelayanan kesehatan tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah, melainkan butuh dukungan banyak pihak, termasuk Muhammadiyah yang mengelola fasilitas kesehatan di berbagai daerah di Kudus dengan berbagai tingkatan mulai dari fasilitas kesehatan tingkat pertama hingga rumah sakit.
Dengan penambahan jumlah faskes, kata dia, tentu menguntungkan masyarakat karena lokasinya semakin tersebar dan mudah diakses, sedangkan jumlah faskes yang ada sekarang mencapai 345 unit.
Keberadaan klinik dan faskes di Kudus, kata dia, tentunya penting bagi masyarakat karena semua lapisan masyarakat bisa mengakses.
"Mari bersama-sama bersinergi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat," ujarnya.
Pimpinan Klinik Pratama Muhammadiyah Asy-Syifa Kudus Fitri Kinanti mengungkapkan kliniknya hadir dengan nuansa berbeda dengan klinik lainnya, karena setiap ruangan dilengkapi dengan gambar mural untuk memberikan suasana yang berbeda.
Melalui desain ruangan yang berbeda dengan aneka warna, diharapkan bisa meningkatkan kenyamanan pasien sehingga tidak mudah bosan.
"Tentunya, selain nyaman, dipandang mata juga menjadi lebih segar," ujarnya.
Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) juga menyuguhkan desain karakter kalem yang memberikan rasa nyaman dan tenang untuk pasien, sehingga proses penyembuhannya bisa lebih cepat.
Memasuki area rawat inap memberikan nuansa hijau dan natural sehingga pasien bisa merasa seperti di rumah sendiri.
Desain unik juga tersedia di ruang rawat inap sebagai upaya memberikan kenyamanan agar kesembuhannya juga semakin cepat, karena memberikan kesan terasa di rumah sendiri.
Klinik Pratama Muhammadiyah Asy-Syifa Kudus memiliki poli gigi, poli umum, dan pelayanan lainnya. Selain itu, tersedia pula ruang persalinan, dan rawat inap yang maksimal 10 tempat tidur (TT) dengan menyesuaikan peraturan yang ada.
Baca juga: Ubah Stigma, Faktanya: Rujukan BPJS Kesehatan mudah dan cepat