Kudus (ANTARA) - Kepolisian Resor Kudus, Jawa Tengah, menerjunkan sebanyak 200-an personel untuk mengawal tahapan pendaftaran bakal pasangan calon pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kudus 2024.
"Selain personel dari Polres Kudus, dalam mengawal pendaftaran paslon juga dibantu pengamanan dari TNI yang menerjunkan 20-an personel," kata Kabagops Polres Kudus Kompol Eko Pujiono ditemui di sela-sela mengawal pendaftaran petahanan, pasangan Hartopo-Mawahib, di Kantor KPU Kabupaten Kudus, Kamis.
Dengan diterjunkan personel pengamanan, dia berharap selama jalannya pendaftaran berlangsung lancar dan aman.
Hingga hari terakhir masa pendaftaran, pelaksanaan pendaftaran dua bakal pasangan calon, sebelumnya Samani Intakoris dan Bellinda Putri Sabrina Birton yang mendaftar pada hari Rabu (28/8) dan pada hari Kamis (29/8) Hartopo dan Mawahib berlangsung lancar dan aman.
Sementara itu, pasangan Hartopo-Mawahib sebelum mendatangi kantor KPU terlebih dahulu ziarah ke makam Kiai Najib Hasan di Makam Umum Bakalan Krapyak, baru ke kantor KPU setempat dengan diikuti rombongan simpatisan yang mengendarai becak maupun sepeda motor.
Hartopo mengakui ziarah ke makam Kiai Najib Hasan yang meninggal dunia belum lama ini karena saat meninggal dirinya belum sempat ziarah.
"Hari ini (29/8) bertepatan dengan pendaftaran, saya bersama Mawahib menyempatkan diri berziarah," ujarnya.
Apalagi, kata dia, Mawahib juga muridnya almarhum sehingga tidak ada niatan lain selain itu.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak KPU Kabupaten Kudus karena pendaftaran berlangsung lancar dan tidak ada permasalahan soal berkas administrasinya.
Terkait dengan jalan menuju KPU Kabupaten Kudus lewat jalur lain yang tidak biasa, dia mengakui, tidak mengetahui karena kemungkinan tim sutradara yang mengetahui.
"Saya sendiri sempat bertanya-tanya, menuju Kantor KPU Kabupaten Kudus kenapa lama sekali," ujarnya.
Meskipun hanya didukung tiga partai, yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat, pasangan Hartopo-Mawahib menargetkan bisa menang.
Mawahib menambahkan bahwa kehadiran Hartopo dalam Pilkada 2024 untuk melanjutkan visi dan misi sebelumnya, yakni tunjangan kesejahteraan guru swasta (TKGS).
"Tentunya program TKGS akan tetap menjadi program yang istikamah. Saya mencalonkan diri juga untuk menyelesaikan permasalahan di bidang kesra yang sempat tertunda akibat COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Bakal paslon PDIP daftar ke KPU Surakarta satu jam jelang penutupan
"Selain personel dari Polres Kudus, dalam mengawal pendaftaran paslon juga dibantu pengamanan dari TNI yang menerjunkan 20-an personel," kata Kabagops Polres Kudus Kompol Eko Pujiono ditemui di sela-sela mengawal pendaftaran petahanan, pasangan Hartopo-Mawahib, di Kantor KPU Kabupaten Kudus, Kamis.
Dengan diterjunkan personel pengamanan, dia berharap selama jalannya pendaftaran berlangsung lancar dan aman.
Hingga hari terakhir masa pendaftaran, pelaksanaan pendaftaran dua bakal pasangan calon, sebelumnya Samani Intakoris dan Bellinda Putri Sabrina Birton yang mendaftar pada hari Rabu (28/8) dan pada hari Kamis (29/8) Hartopo dan Mawahib berlangsung lancar dan aman.
Sementara itu, pasangan Hartopo-Mawahib sebelum mendatangi kantor KPU terlebih dahulu ziarah ke makam Kiai Najib Hasan di Makam Umum Bakalan Krapyak, baru ke kantor KPU setempat dengan diikuti rombongan simpatisan yang mengendarai becak maupun sepeda motor.
Hartopo mengakui ziarah ke makam Kiai Najib Hasan yang meninggal dunia belum lama ini karena saat meninggal dirinya belum sempat ziarah.
"Hari ini (29/8) bertepatan dengan pendaftaran, saya bersama Mawahib menyempatkan diri berziarah," ujarnya.
Apalagi, kata dia, Mawahib juga muridnya almarhum sehingga tidak ada niatan lain selain itu.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak KPU Kabupaten Kudus karena pendaftaran berlangsung lancar dan tidak ada permasalahan soal berkas administrasinya.
Terkait dengan jalan menuju KPU Kabupaten Kudus lewat jalur lain yang tidak biasa, dia mengakui, tidak mengetahui karena kemungkinan tim sutradara yang mengetahui.
"Saya sendiri sempat bertanya-tanya, menuju Kantor KPU Kabupaten Kudus kenapa lama sekali," ujarnya.
Meskipun hanya didukung tiga partai, yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat, pasangan Hartopo-Mawahib menargetkan bisa menang.
Mawahib menambahkan bahwa kehadiran Hartopo dalam Pilkada 2024 untuk melanjutkan visi dan misi sebelumnya, yakni tunjangan kesejahteraan guru swasta (TKGS).
"Tentunya program TKGS akan tetap menjadi program yang istikamah. Saya mencalonkan diri juga untuk menyelesaikan permasalahan di bidang kesra yang sempat tertunda akibat COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Bakal paslon PDIP daftar ke KPU Surakarta satu jam jelang penutupan