Solo (ANTARA) - Polresta Surakarta menerjunkan sebanyak 750 personel gabungan untuk mengamankan unjuk rasa mahasiswa di depan Kantor DPRD Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu. 

Dari pantauan, sekitar 1.000 mahasiswa dengan berpakaian hitam mendatangi depan Kantor DPRD Kota Surakarta sekitar pukul 16.00 WIB. 

Terkait unjuk rasa tersebut, Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan para personel berasal dari Polri, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Brimob. 

"Kami menjaga dan mengamankan penyampaian pendapat yang dilakukan oleh BEM seluruh Solo Raya," katanya. 

Orasi berlangsung hingga pukul 17.30 WIB. Selanjutnya, mereka meminta masuk ke halaman Kantor DPRD Kota Surakarta. Usai negosiasi antara polisi, TNI, dengan mahasiswa akhirnya para mahasiswa diperbolehkan masuk dengan pembatasan waktu. 

Di halaman, para mahasiswa menyampaikan kritikan kepada pemerintahan. 

"Pertimbangannya lebih keamanan, kami bicara dengan korlap bisa menjamin rekan-rekannya untuk tidak anarkis. Alhamdulillah mereka menepati waktunya. Selesai dengan aman, tidak ada hal yang terjadi," katanya. 

Mengenai kejadian saling lempar yang sempat terjadi, dikatakannya, dilakukan antarpengunjuk rasa sendiri. 

"Ternyata antarmereka sendiri tidak saling mengenal. Tidak ada pasukan saya yang mengikuti keluar, artinya tidak ada tindakan represif dari aparat. Mereka nggak tahu juga siapa yang melempar dan siapa yang terkena lemparan," katanya. 

Aksi unjuk rasa sendiri selesai pada pukul 18.00 WIB dengan diikuti oleh bubarnya aparat kepolisian.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024