Solo (ANTARA) - Akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Tutuka Ariadji mengajak masyarakat mewujudkan negara bermartabat melalui buku yang ditulisnya.
Pada peluncuran bukunya yang berjudul "Negara Bermartabat: Konsep Politik Teknologi Berkelanjutan" di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Senin, mantan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini mengatakan ingin mewujudkan negara yang bermartabat.
"Negara bermartabat suatu konsep yang saat ini hanya impian. Apa itu, di mana itu kita tidak bisa temukan. Kalau lihat di medsos, percakapan, perdebatan itu seperti tidak bermoral," katanya.
Ia menilai banyak percakapan di media sosial yang cukup memprihatinkan. Oleh karena itu, negara bermartabat perlu diwujudkan.
"Itulah yang ingin kami capai. Melalui apa, tools-nya adalah teknologi jadi disoroti dari sisi teknologinya. Dalam hal ini perlu konsep politik teknologi supaya tepat," katanya.
Menurut dia, yang perlu dilakukan adalah menyatukan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada di Indonesia.
Ia mengatakan prinsip dasar untuk menjadi negara bermartabat harus diawali dengan menjadi individu bermartabat dengan menyeimbangkan antara nalar, nafsu, dan spiritual.
"Tiga itu harus bisa menjadi seimbang. Selain itu juga percaya terhadap kekuatan dirinya yang diunggulkan, harus berdoa," katanya.
Peluncuran buku tersebut juga dihadiri oleh Pengageng Pura Mangkunegara KGPAA Mangkunegara X. Tutuko juga menyerahkan salah satu buku pada Mangkunegara X atau yang akrab disapa dengan Gusti Bhre.
Baca juga: Akademisi: Pengembangan keuangan digital bantu perekonomian Indonesia
Pada peluncuran bukunya yang berjudul "Negara Bermartabat: Konsep Politik Teknologi Berkelanjutan" di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Senin, mantan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini mengatakan ingin mewujudkan negara yang bermartabat.
"Negara bermartabat suatu konsep yang saat ini hanya impian. Apa itu, di mana itu kita tidak bisa temukan. Kalau lihat di medsos, percakapan, perdebatan itu seperti tidak bermoral," katanya.
Ia menilai banyak percakapan di media sosial yang cukup memprihatinkan. Oleh karena itu, negara bermartabat perlu diwujudkan.
"Itulah yang ingin kami capai. Melalui apa, tools-nya adalah teknologi jadi disoroti dari sisi teknologinya. Dalam hal ini perlu konsep politik teknologi supaya tepat," katanya.
Menurut dia, yang perlu dilakukan adalah menyatukan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada di Indonesia.
Ia mengatakan prinsip dasar untuk menjadi negara bermartabat harus diawali dengan menjadi individu bermartabat dengan menyeimbangkan antara nalar, nafsu, dan spiritual.
"Tiga itu harus bisa menjadi seimbang. Selain itu juga percaya terhadap kekuatan dirinya yang diunggulkan, harus berdoa," katanya.
Peluncuran buku tersebut juga dihadiri oleh Pengageng Pura Mangkunegara KGPAA Mangkunegara X. Tutuko juga menyerahkan salah satu buku pada Mangkunegara X atau yang akrab disapa dengan Gusti Bhre.
Baca juga: Akademisi: Pengembangan keuangan digital bantu perekonomian Indonesia