Semarang (ANTARA) - Polda Jawa Tengah akan menerjunkan tim laboratorium forensik (labfor) untuk mengetahui penyebab terbakarnya KM Kirana I milik PT Dharma Lautan Utama di perairan Semarang yang terjadi pada Minggu (11/8).
"Kami akan meminta bantuan labfor untuk menyelidiki penyebab kebakaran setelah situasi kapal memungkinkan," kata Direktur Polairud Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Hariadi di Semarang, Senin.
Menurut dia, proses pemadaman kebakaran yang melanda kapal penumpang itu masih dalam proses pendinginan.
"Kami masih terus berproses. Saat ini juga masih dilakukan pendinginan," tambahnya.
Sementara Direktur Usaha dan Operasi PT DLU Rahmatika Ardianto mengatakan kebakaran diduga bermula dari percikan api saat kegiatan perawatan rutin.
Menurut dia, terdapat kegiatan perawatan rutin bagian interior dan dinding kapal.
"Diduga berawal dari percikan api, ditambah angin dengan kecepatan sampai 25 knot mengakibatkan api cepat membesar," katanya.
Sebelumnya, KM Kirana I terbakar di perairan Semarang sekitar 3 mil dari Pelabuhan Tanjung Emas pada Minggu (11/8) sore.
KM Kirana direncanakan berlabuh ke Pelabuhan Semarang sebelum melanjutkan perjalanan ke Sampit pada 13 Agustus 2024.
Polisi menyebut tidak ada korban jiwa dalam kebakaran kapal yang sedang dalam kondisi tidak membawa penumpang itu.
Petugas gabungan mengevakuasi 52 kru kapal yang sempat menyelamatkan diri dengan menceburkan diri ke laut dalam kejadian nahas itu.
Baca juga: 52 kru KM Kirana I yang terbakar dievakuasi, sebagian sempat terjun ke laut
Baca juga: KM Kirana I terbakar di perairan Semarang
Baca juga: Truk ekspedisi terbakar di Tol Pemalang
"Kami akan meminta bantuan labfor untuk menyelidiki penyebab kebakaran setelah situasi kapal memungkinkan," kata Direktur Polairud Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Hariadi di Semarang, Senin.
Menurut dia, proses pemadaman kebakaran yang melanda kapal penumpang itu masih dalam proses pendinginan.
"Kami masih terus berproses. Saat ini juga masih dilakukan pendinginan," tambahnya.
Sementara Direktur Usaha dan Operasi PT DLU Rahmatika Ardianto mengatakan kebakaran diduga bermula dari percikan api saat kegiatan perawatan rutin.
Menurut dia, terdapat kegiatan perawatan rutin bagian interior dan dinding kapal.
"Diduga berawal dari percikan api, ditambah angin dengan kecepatan sampai 25 knot mengakibatkan api cepat membesar," katanya.
Sebelumnya, KM Kirana I terbakar di perairan Semarang sekitar 3 mil dari Pelabuhan Tanjung Emas pada Minggu (11/8) sore.
KM Kirana direncanakan berlabuh ke Pelabuhan Semarang sebelum melanjutkan perjalanan ke Sampit pada 13 Agustus 2024.
Polisi menyebut tidak ada korban jiwa dalam kebakaran kapal yang sedang dalam kondisi tidak membawa penumpang itu.
Petugas gabungan mengevakuasi 52 kru kapal yang sempat menyelamatkan diri dengan menceburkan diri ke laut dalam kejadian nahas itu.
Baca juga: 52 kru KM Kirana I yang terbakar dievakuasi, sebagian sempat terjun ke laut
Baca juga: KM Kirana I terbakar di perairan Semarang
Baca juga: Truk ekspedisi terbakar di Tol Pemalang