Temanggung (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menerima bantuan berupa hibah sarana promosi wisata dari Bank Jateng Cabang Temanggung dan hibah sarana promosi wisata digital dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

"Minimal pariwisata di Kabupaten Temanggung bisa naik kelas ke tingkat nasional setelah menerima bantuan ini," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana di Temanggung, Rabu.

Ia mengatakan promosi objek wisata di Kabupaten Temanggung menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung.

Kerja sama dengan Bank Jateng dan Undip ini menjadi salah satu langkah untuk mengenalkan secara luas objek wisata di Temanggung.

"Ini menjadi tantangan bagaimana mem-branding pariwisata di Temanggung, bekerja sama dengan Bank Jateng untuk promo darat, dengan Undip peneliti terapan, membranding lewat aplikasi," katanya.

Ia mengakui sistem atau aplikasi yang diciptakan oleh tim dari Undip ini memang hanya sistem, unitnya tetap bagaimana dinas aktif dan pelaku wisata aktif melakukan update sistem.

"Ini juga menjadi tantangan, kami punya komitmen sudah bekerja sama dengan Undip, kami punya konsep untuk mengupdate pelaku wisata, kami punya wadah dan jaringan pelaku wisata untuk menjalankan aplikasi ini," katanya.

Ia menyampaikan saat ini di Temanggung ada 45 objek wisata, tetapi bisa bertambah, dan bisa melihat data indikator wisata di Temanggung dengan sistem ini.

"Nantinya yang dimasukkan dalam sistem ini antara lain objek wisata, kuliner, oleh-oleh, ekonomi kreatif lainnya dan penginapan. Membangun sistem meningkatkan efek ganda ekonomi kerakyatan di Temanggung," katanya.

Ketua Tim Penelitian Terapan Undip Imam Buchori mengatakan aplikasi atau sistem ini ditargetkan selesai pada Desember 2024 dan kemudian pada awal tahun 2025 aplikasi ini sudah bisa difungsikan untuk meningkatkan pariwisata di Temanggung.

"Begitu aplikasi ini selesai, ada dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang dilatih secara khusus untuk mengoperasikan aplikasi ini, dan harus benar-benar fokus, karena akan banyak pekerjaan saat menjalankan aplikasi ini," katanya.

Menurut dia, industri pariwisata memang menjadi tantangan tersendiri, bagaimana bisa menjual objek wisata kepada masyarakat luas, sehingga objek wisata di Temanggung bisa menjadi lebih diminati oleh masyarakat luas.

"Kita harus memanfaatkan semua cara untuk menjual, era 4.0. sosmed, multimedia sebagai media untuk menjual pariwisata di Temanggung," katanya.

Baca juga: Wakil Ketua Komisi X DPR raih gelar doktor sejarah Undip Semarang

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024