Cilacap (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, memastikan ketahanan pangan di wilayahnya dalam posisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat selama musim kemarau tahun 2024.
"Secara umum kondisi ketahanan pangan Cilacap aman. Jadi, ketersediaan untuk tiga bulan ke depan dari hasil perhitungan ketahanan pangan masih mencukupi," kata Kepala Dishanpan Kabupaten Cilacap Sigit Widiyanto, di Cilacap, Rabu.
Bahkan, kata dia, hingga saat ini Cilacap masih surplus beras sekitar 300 ribu ton.
Sedangkan dari sisi budi daya pertaniannya, kata dia lagi, hingga saat ini belum ada informasi yang berkaitan dengan gagal panen dan sebagainya.
"Jadi insya Allah ketahanan pangan di Cilacap masih aman," katanya menegaskan.
Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya tetap menyiapkan sejumlah upaya untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gejolak kenaikan harga beras di pasaran, salah satunya melalui pendekatan gerakan pangan murah untuk masyarakat.
"Rencananya tanggal 28 Juli besok, kami juga akan mengadakan gerakan pangan murah di Alun-Alun Cilacap bersamaan dengan kegiatan CFD (Car Free Day)," katanya menjelaskan.
Menurut dia, gerakan pangan yang akan digelar di Alun-Alun Cilacap itu dilakukan dalam rangka mengintervensi gejolak kenaikan harga terutama beras.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan melakukan intervensi melalui penyaluran cadangan pangan pemerintah daerah dengan alokasi sebanyak 14 ton ke desa-desa, panti asuhan, atau pondok pesantren yang membutuhkan.
"CPPD (Cadangan Pangan Pemerintah Daerah) yang menggunakan dana dari APBD Kabupaten Cilacap ini dibagikan secara gratis melalui mekanisme pengajuan proposal. Proposalnya bisa diajukan oleh pemerintah desa, pondok pesantren, panti asuhan, panti jompo, dan sebagainya," katanya pula.
Setelah proposal tersebut diverifikasi dan dinyatakan layak mendapatkan CPPD, kata dia, pihaknya akan menyalurkan bantuan beras sebanyak 5 kilogram per orang dengan jumlah penerima sesuai proposal yang diajukan.
Sesuai dengan ketentuan, kata dia lagi, penerima manfaat CPPD tersebut merupakan warga yang belum tercatat sebagai penerima bantuan dari manapun.
"Sementara bantuan pangan dari pemerintah pusat, ini masih ada beras CPP (Cadangan Pangan Pemerintah) untuk enam bulan ke depan yang diberikan setiap bulan sebanyak 10 kilogram per KPM (Keluarga Penerima Manfaat) sampai bulan Desember," katanya.
Menurut dia, jumlah penerima bantuan pangan CPP alokasi bulan Juli-Desember di Kabupaten Cilacap untuk sementara tidak ada penambahan, sehingga jumlahnya masih sama dengan alokasi bulan Januari-Juni untuk sebanyak 196.685 KPM.
Oleh karena bulan Juli akan segera berakhir, kata dia, penyaluran bantuan pangan bulan tersebut diperkirakan akan dilakukan bersamaan dengan penyaluran alokasi bantuan pangan bulan Agustus.
"Kemudian ada lagi intervensi kerawanan pangan, itu diberikan sekali pada tanggal 22-23 Juli untuk kurang lebih 5.700 KPM," kata Sigit pula.
Baca juga: Kementerian Sosial siapkan bantuan air bersih untuk warga di Cilacap
"Secara umum kondisi ketahanan pangan Cilacap aman. Jadi, ketersediaan untuk tiga bulan ke depan dari hasil perhitungan ketahanan pangan masih mencukupi," kata Kepala Dishanpan Kabupaten Cilacap Sigit Widiyanto, di Cilacap, Rabu.
Bahkan, kata dia, hingga saat ini Cilacap masih surplus beras sekitar 300 ribu ton.
Sedangkan dari sisi budi daya pertaniannya, kata dia lagi, hingga saat ini belum ada informasi yang berkaitan dengan gagal panen dan sebagainya.
"Jadi insya Allah ketahanan pangan di Cilacap masih aman," katanya menegaskan.
Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya tetap menyiapkan sejumlah upaya untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gejolak kenaikan harga beras di pasaran, salah satunya melalui pendekatan gerakan pangan murah untuk masyarakat.
"Rencananya tanggal 28 Juli besok, kami juga akan mengadakan gerakan pangan murah di Alun-Alun Cilacap bersamaan dengan kegiatan CFD (Car Free Day)," katanya menjelaskan.
Menurut dia, gerakan pangan yang akan digelar di Alun-Alun Cilacap itu dilakukan dalam rangka mengintervensi gejolak kenaikan harga terutama beras.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan melakukan intervensi melalui penyaluran cadangan pangan pemerintah daerah dengan alokasi sebanyak 14 ton ke desa-desa, panti asuhan, atau pondok pesantren yang membutuhkan.
"CPPD (Cadangan Pangan Pemerintah Daerah) yang menggunakan dana dari APBD Kabupaten Cilacap ini dibagikan secara gratis melalui mekanisme pengajuan proposal. Proposalnya bisa diajukan oleh pemerintah desa, pondok pesantren, panti asuhan, panti jompo, dan sebagainya," katanya pula.
Setelah proposal tersebut diverifikasi dan dinyatakan layak mendapatkan CPPD, kata dia, pihaknya akan menyalurkan bantuan beras sebanyak 5 kilogram per orang dengan jumlah penerima sesuai proposal yang diajukan.
Sesuai dengan ketentuan, kata dia lagi, penerima manfaat CPPD tersebut merupakan warga yang belum tercatat sebagai penerima bantuan dari manapun.
"Sementara bantuan pangan dari pemerintah pusat, ini masih ada beras CPP (Cadangan Pangan Pemerintah) untuk enam bulan ke depan yang diberikan setiap bulan sebanyak 10 kilogram per KPM (Keluarga Penerima Manfaat) sampai bulan Desember," katanya.
Menurut dia, jumlah penerima bantuan pangan CPP alokasi bulan Juli-Desember di Kabupaten Cilacap untuk sementara tidak ada penambahan, sehingga jumlahnya masih sama dengan alokasi bulan Januari-Juni untuk sebanyak 196.685 KPM.
Oleh karena bulan Juli akan segera berakhir, kata dia, penyaluran bantuan pangan bulan tersebut diperkirakan akan dilakukan bersamaan dengan penyaluran alokasi bantuan pangan bulan Agustus.
"Kemudian ada lagi intervensi kerawanan pangan, itu diberikan sekali pada tanggal 22-23 Juli untuk kurang lebih 5.700 KPM," kata Sigit pula.
Baca juga: Kementerian Sosial siapkan bantuan air bersih untuk warga di Cilacap