Purwokerto (ANTARA) - Komunitas Jalan Nordik Indonesia (KJNI) Cabang Banyumas memperkenalkan olahraga jalan nordik di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melalui kegiatan yang melibatkan pensiunan aparatur sipil negara, TNI/Polri, tenaga pendidik dari berbagai perguruan tinggi, dan masyarakat umum.

Dalam kegiatan yang digelar di halaman Pendopo Si Panji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat, Ketua KJNI Cabang Banyumas Tjutjun Sunarti Rochidie mengatakan jalan nordik merupakan olahraga berjalan kaki dengan menggunakan tongkat ski yang dapat memberi stimulasi efektif terhadap struktur tubuh agar lebih sehat.

"KJNI Cabang Banyumas terbentuk pada tanggal 24 Februari 2024 dan hingga saat ini memiliki lebih dari 120 anggota dengan usia yang beragam, dari usia muda hingga lansia," kata pensiunan ASN Banyumas dengan jabatan terakhir sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat itu.

Dia mengatakan komunitas tersebut menjadi tempat bertemunya masyarakat Banyumas yang ingin mengikuti olahraga jalan nordik yang sebenarnya bukanlah olahraga baru karena sudah ada dari dulu di negara Finlandia meskipun di Indonesia masih tergolong baru.

Menurut dia, KJNI Cabang Banyumas memiliki jadwal kegiatan rutin dua kali dalam seminggu, yakni setiap hari Senin di Gelanggang Olahraga Satria Purwokerto dan hari Jumat dengan lokasi berpindah-pindah seperti Taman Pangripta Kranji (Lapangan Brobahan) dan Taman Mas Kemambang Purwokerto.

"Tempatnya sengaja berpindah pindah biar sekalian memperkenalkan olahraga jalan nordik ke masyarakat Banyumas," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan jalan nordik memiliki manfaat bagi tubuh meskipun olahraga tersebut menggunakan tongkat, bukan berarti sedang dalam kondisi sakit.

Bagi lansia, kata dia, olahraga jalan nordik sangat bermanfaat meredakan sakit pinggang dan meningkatkan kebugaran tubuh.

Selain itu, lanjut dia, jalan nordik menjadi alternatif yang cukup efektif bagi orang-orang yang memiliki masalah di persendian, keseimbangan tubuh, kekurangan energi, atau kelebihan berat badan.

Kendati demikian, dia mengatakan dalam melakukan olahraga jalan nordik tidak bisa sembarangan karena ada ketentuan yang harus diikuti seperti cara mengayunkan tongkat maupun cara berjalan.

"Sekali berolahraga durasinya minimal 45 menit, lebih juga tidak apa-apa. Olahraga ini kalau dilakukan dengan cara yang benar dan tepat akan memberikan dampak yang baik bagi tubuh," kata Tjutjun.

Salah seorang anggota KJNI Cabang Banyumas, Totok Purwanto (74) mengakui olahraga jalan nordik sangat bermanfaat baginya yang selama ini memiliki keluhan saraf kejepit.

Setelah mengikuti olahraga jalan nordik, kata dia, keluhan saraf kejepit tersebut makin berkurang dan semakin sembuh.

"Alhamdulillah berkurang walaupun belum sembuh total. Dulu setelah beroperasi, saya jalan pakai tongkat namun dengan kegiatan ini, saya bisa sehat kembali," katanya.

Baca juga: Mahasiswa Undip raih emas ASEAN University Games 2024

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024