Pekalongan (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyebutkan agenda tahapan pencocokan dan penelitian data pemilih Pilkada 2024 sudah selesai 100 persen.
Ketua KPU Kota Pekalongan Fajar Randi Yogananda di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya menerjunkan 855 petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) untuk melakukan coklit dengan mendatangi rumah warga yang telah memiliki hak pilih pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah serta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan.
"Ada 233.813 pemilih atau 100 persen yang sudah tercoklit oleh pantarlih yang dimulai sejak 24 Juni 2024. Bisa dikatakan tahapan coklit selesai lebih awal dari jadwal yang ditetapkan pada tanggal 24 Juli 2024," katanya.
Dikatakan pula bahwa data pemilih yang sudah masuk ini akan dicek ulang lagi guna antisipasi jika ada warga yang terlewat belum dilakukan pencocokan dan penelitian.
Pengecekan itu, kata dia, sambil menunggu masukan-masukan dari badan pengawas pemilu (bawaslu) setempat terkait dengan kemungkinan adanya tambahan warga atau pemilih baru yang belum masuk data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4).
Menurut dia, jumlah daftar pemilih yang tercoklit Pilkada 2024 ini mengalami kenaikan 3.000 pemilih dari jumlah pemilih pada Pemilu 2024 pada tanggal 14 Februari lalu.
Meski terdapat sedikit kendala teknis di lapangan, menurut Fajar, pantarlih bisa menyelesaikan pencoklitan dengan kondusif, lancar, dan cepat.
"Hal ini didukung dengan adanya partisipasi warga maupun perangkat RT dan bawaslu yang ikut mendampingi. Kendalanya hanya teknis di lapangan, di antaranya beberapa calon pemilih terkadang tidak menerima kehadiran pantarlih karena dikira pendataan bantuan dan kondisi geografis," katanya.
Ketua KPU Kota Pekalongan Fajar Randi Yogananda di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya menerjunkan 855 petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) untuk melakukan coklit dengan mendatangi rumah warga yang telah memiliki hak pilih pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah serta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan.
"Ada 233.813 pemilih atau 100 persen yang sudah tercoklit oleh pantarlih yang dimulai sejak 24 Juni 2024. Bisa dikatakan tahapan coklit selesai lebih awal dari jadwal yang ditetapkan pada tanggal 24 Juli 2024," katanya.
Dikatakan pula bahwa data pemilih yang sudah masuk ini akan dicek ulang lagi guna antisipasi jika ada warga yang terlewat belum dilakukan pencocokan dan penelitian.
Pengecekan itu, kata dia, sambil menunggu masukan-masukan dari badan pengawas pemilu (bawaslu) setempat terkait dengan kemungkinan adanya tambahan warga atau pemilih baru yang belum masuk data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4).
Menurut dia, jumlah daftar pemilih yang tercoklit Pilkada 2024 ini mengalami kenaikan 3.000 pemilih dari jumlah pemilih pada Pemilu 2024 pada tanggal 14 Februari lalu.
Meski terdapat sedikit kendala teknis di lapangan, menurut Fajar, pantarlih bisa menyelesaikan pencoklitan dengan kondusif, lancar, dan cepat.
"Hal ini didukung dengan adanya partisipasi warga maupun perangkat RT dan bawaslu yang ikut mendampingi. Kendalanya hanya teknis di lapangan, di antaranya beberapa calon pemilih terkadang tidak menerima kehadiran pantarlih karena dikira pendataan bantuan dan kondisi geografis," katanya.