Semarang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang, Jawa Tengah, menggencarkan patroli pengawasan kawal hak pilih, termasuk terhadap pemilih rentan terabaikan hak pilihnya, seperti pemilih di daerah rawan banjir dan penyandang disabilitas.
Anggota Bawaslu Kota Semarang Dwijaya Samudra Suryaman di Semarang, Rabu, mengatakan bahwa patroli pengawasan kawal hak pilih ini guna memastikan hak pilih warga telah benar-benar terakomodasi.
Hal itu, kata dia, termasuk memastikan warga yang telah memenuhi syarat sudah masuk dalam daftar pemilih dan warga yang tidak memenuhi syarat dicoret dari daftar pemilih.
"Akurasi data pemilih menjadi salah satu faktor krusial dalam tahapan ini," ujarnya.
Sebelumnya, pihaknya telah memetakan daerah yang rentan di masing-masing kecamatan untuk mendapat perhatian khusus, kemudian mengimplementasikan melalui patroli pengawasan kawal hak pilih.
Daerah yang dipetakan, salah satunya di daerah rawan rob banjir Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.
Tempat-tempat dengan pemilih rentan yang berpotensi terabaikan hak pilihnya juga didatangi bawaslu setempat seperti pemilih disabilitas.
Selain Kelurahan Mangunharjo, patroli pengawasan di Kecamatan Ngaliyan fokus pada rumah singgah Among Jiwo, Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngaliyan.
Di panti rehabilitasi sosial yang menampung orang telantar dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), kata Dwijaya, terdapat 58 warga binaan yang terdaftar dalam daftar pemilih.
Pengawasan khusus ini, lanjut dia, untuk memverifikasi keberadaan ODGJ dan orang telantar yang terdaftar dalam daftar pemilih guna memastikan keakuratan dan keabsahan data tersebut.
Dwijaya mengatakan bahwa patroli kawal hak pilih ini merupakan bagian dari upaya Bawaslu Kota Semarang untuk memastikan tidak ada warga yang masih tercecer hak pilihnya dan sebagai bentuk komitmen dalam mengawal hak pilih dalam Pilkada 2024.
Ia berharap terjadi peningkatan kualitas demokrasi yang ditandai dengan terakomodasinya pemilih yang dapat menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin daerah yang masyarakat dambakan.
Pada patroli itu, pihaknya turut memastikan warga yang sudah dilakukan pencocokan dan penelitian (coklit) telah ditempel stiker di rumahnya.
Hasil pengawasan jajaran Pengawas Pemilu Kecamatan Tugu, Kelurahan Mangunharjo merupakan salah satu kelurahan yang telah menyelesaikan proses coklit.
Oleh karena itu, stiker yang telah ditempel oleh petugas pantarlih di rumah-rumah warga juga menjadi perhatian jajaran pengawas Pemilu, dan stiker tersebut harus diisi lengkap sesuai dengan data pemilih yang sebenarnya.
"Ke depan, patroli pengawasan kawal hak pilih ini akan menjadi agenda rutin tiap bulan hingga menjelang hari pemungutan suara pada tanggal 27 November 2024," katanya.
Baca juga: Bawaslu Kudus lakukan uji petik data pemilih pilkada 2024
Anggota Bawaslu Kota Semarang Dwijaya Samudra Suryaman di Semarang, Rabu, mengatakan bahwa patroli pengawasan kawal hak pilih ini guna memastikan hak pilih warga telah benar-benar terakomodasi.
Hal itu, kata dia, termasuk memastikan warga yang telah memenuhi syarat sudah masuk dalam daftar pemilih dan warga yang tidak memenuhi syarat dicoret dari daftar pemilih.
"Akurasi data pemilih menjadi salah satu faktor krusial dalam tahapan ini," ujarnya.
Sebelumnya, pihaknya telah memetakan daerah yang rentan di masing-masing kecamatan untuk mendapat perhatian khusus, kemudian mengimplementasikan melalui patroli pengawasan kawal hak pilih.
Daerah yang dipetakan, salah satunya di daerah rawan rob banjir Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.
Tempat-tempat dengan pemilih rentan yang berpotensi terabaikan hak pilihnya juga didatangi bawaslu setempat seperti pemilih disabilitas.
Selain Kelurahan Mangunharjo, patroli pengawasan di Kecamatan Ngaliyan fokus pada rumah singgah Among Jiwo, Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngaliyan.
Di panti rehabilitasi sosial yang menampung orang telantar dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), kata Dwijaya, terdapat 58 warga binaan yang terdaftar dalam daftar pemilih.
Pengawasan khusus ini, lanjut dia, untuk memverifikasi keberadaan ODGJ dan orang telantar yang terdaftar dalam daftar pemilih guna memastikan keakuratan dan keabsahan data tersebut.
Dwijaya mengatakan bahwa patroli kawal hak pilih ini merupakan bagian dari upaya Bawaslu Kota Semarang untuk memastikan tidak ada warga yang masih tercecer hak pilihnya dan sebagai bentuk komitmen dalam mengawal hak pilih dalam Pilkada 2024.
Ia berharap terjadi peningkatan kualitas demokrasi yang ditandai dengan terakomodasinya pemilih yang dapat menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin daerah yang masyarakat dambakan.
Pada patroli itu, pihaknya turut memastikan warga yang sudah dilakukan pencocokan dan penelitian (coklit) telah ditempel stiker di rumahnya.
Hasil pengawasan jajaran Pengawas Pemilu Kecamatan Tugu, Kelurahan Mangunharjo merupakan salah satu kelurahan yang telah menyelesaikan proses coklit.
Oleh karena itu, stiker yang telah ditempel oleh petugas pantarlih di rumah-rumah warga juga menjadi perhatian jajaran pengawas Pemilu, dan stiker tersebut harus diisi lengkap sesuai dengan data pemilih yang sebenarnya.
"Ke depan, patroli pengawasan kawal hak pilih ini akan menjadi agenda rutin tiap bulan hingga menjelang hari pemungutan suara pada tanggal 27 November 2024," katanya.
Baca juga: Bawaslu Kudus lakukan uji petik data pemilih pilkada 2024