Purwokerto (ANTARA) - Aplikasi pencatatan keuangan Catatmak buatan warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berhasil menembus 10 besar di ajang Bangkit Academy 2024 yang diadakan Google, GoTo, dan Traveloka.
Pejabat Eksekutif Tertinggi (Chief Executive Officer/CEO) Catatmak Rayhan Rafiud Darojat (21) di Purwokerto, Banyumas, Kamis, mengatakan prestasi tersebut merupakan kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Banyumas karena aplikasi Catatmak berhasil mengalahkan 4.500 peserta yang terbagi menjadi 780 tim dari seluruh Indonesia.
"Ini membuktikan bahwa karya anak bangsa mampu bersaing di kancah nasional," kata mahasiswa semester 6 Jurusan Teknik Informatika STIMIK Widya Utama Purwokerto itu.
Menurut dia, tim aplikasi Catatmak berjumlah 14 mahasiswa dan telah mengikuti penyisihan Bangkit Academy 2024 sejak bulan Mei, sedangkan penentuan juara akan dilaksanakan pada bulan Agustus.
Ia mengharapkan aplikasi Catatmak meraih juara 1, sehingga dapat menunjukkan bahwa anak-anak Banyumas bisa memberikan manfaat untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut, dia mengatakan ide awal pembangunan aplikasi tersebut didasari oleh keresahan masyarakat dalam melakukan pencatatan keuangan karena uang mereka selalu habis digunakan setiap akhir bulan.
"Dari masalah tersebut, akhirnya muncullah ide untuk membangun sebuah aplikasi catatan keuangan yang lebih mudah dan simpel dalam penggunaannya," katanya.
Bahkan dalam penggunaannya, kata dia, masyarakat tidak perlu membuka aplikasi tersebut untuk melakukan pencatatan satu persatu karena cukup menggunakan aplikasi perpesanan WhatsApp yang telah diintegrasikan dengan Catatmak.
"Mencatatnya cukup di WhatsApp, kita tinggal foto struk, nota, dan bisa pesan suara juga," katanya menjelaskan.
Menurut dia, aplikasi tersebut cocok digunakan untuk orang-orang yang telah berkeluarga, pekerja, pelaku UMKM, maupun mahasiswa yang ingin mencatat keuangan sehari-hari dalam pembukuan yang rapi karena berdasarkan riset, masyarakat Indonesia masih minim literasi keuangan.
Selain itu, kata dia, Catatmak juga dilengkapi dengan fitur Voice AI yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan aplikasi menggunakan suara, sehingga membuat pencatatan keuangan makin mudah dan menyenangkan karena mengategorikan setiap transaksi secara otomatis.
Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan dukungan dari warga Kabupaten Banyumas dengan mengunduh aplikasi tersebut di Playstore karena jumlah pengguna akan memengaruhi penilaian Catatmak di Bangkit Academy.
"Dengan mengunduh dan menggunakan Catatmak, akan membantu tim kami meraih juara dalam kompetisi ini," kata Rayhan.
Sementara itu, Penjabat Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengajak seluruh masyarakat Banyumas untuk mendukung inovasi dan kreativitas yang dilakukan pemuda setempat.
Menurut dia, dukungan tersebut dilakukan dengan cara mengunduh dan menggunakan aplikasi Catatmak pada gawai berbasis Android karena jumlah pengguna akan memengaruhi penilaian yang dilakukan Google.
"Mari kita tunjukkan dukungan kita untuk Catatmak dan jadikan aplikasi ini sebagai solusi pencatatan keuangan terbaik untuk kita semua," kata Hanung.
Pejabat Eksekutif Tertinggi (Chief Executive Officer/CEO) Catatmak Rayhan Rafiud Darojat (21) di Purwokerto, Banyumas, Kamis, mengatakan prestasi tersebut merupakan kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Banyumas karena aplikasi Catatmak berhasil mengalahkan 4.500 peserta yang terbagi menjadi 780 tim dari seluruh Indonesia.
"Ini membuktikan bahwa karya anak bangsa mampu bersaing di kancah nasional," kata mahasiswa semester 6 Jurusan Teknik Informatika STIMIK Widya Utama Purwokerto itu.
Menurut dia, tim aplikasi Catatmak berjumlah 14 mahasiswa dan telah mengikuti penyisihan Bangkit Academy 2024 sejak bulan Mei, sedangkan penentuan juara akan dilaksanakan pada bulan Agustus.
Ia mengharapkan aplikasi Catatmak meraih juara 1, sehingga dapat menunjukkan bahwa anak-anak Banyumas bisa memberikan manfaat untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut, dia mengatakan ide awal pembangunan aplikasi tersebut didasari oleh keresahan masyarakat dalam melakukan pencatatan keuangan karena uang mereka selalu habis digunakan setiap akhir bulan.
"Dari masalah tersebut, akhirnya muncullah ide untuk membangun sebuah aplikasi catatan keuangan yang lebih mudah dan simpel dalam penggunaannya," katanya.
Bahkan dalam penggunaannya, kata dia, masyarakat tidak perlu membuka aplikasi tersebut untuk melakukan pencatatan satu persatu karena cukup menggunakan aplikasi perpesanan WhatsApp yang telah diintegrasikan dengan Catatmak.
"Mencatatnya cukup di WhatsApp, kita tinggal foto struk, nota, dan bisa pesan suara juga," katanya menjelaskan.
Menurut dia, aplikasi tersebut cocok digunakan untuk orang-orang yang telah berkeluarga, pekerja, pelaku UMKM, maupun mahasiswa yang ingin mencatat keuangan sehari-hari dalam pembukuan yang rapi karena berdasarkan riset, masyarakat Indonesia masih minim literasi keuangan.
Selain itu, kata dia, Catatmak juga dilengkapi dengan fitur Voice AI yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan aplikasi menggunakan suara, sehingga membuat pencatatan keuangan makin mudah dan menyenangkan karena mengategorikan setiap transaksi secara otomatis.
Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan dukungan dari warga Kabupaten Banyumas dengan mengunduh aplikasi tersebut di Playstore karena jumlah pengguna akan memengaruhi penilaian Catatmak di Bangkit Academy.
"Dengan mengunduh dan menggunakan Catatmak, akan membantu tim kami meraih juara dalam kompetisi ini," kata Rayhan.
Sementara itu, Penjabat Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengajak seluruh masyarakat Banyumas untuk mendukung inovasi dan kreativitas yang dilakukan pemuda setempat.
Menurut dia, dukungan tersebut dilakukan dengan cara mengunduh dan menggunakan aplikasi Catatmak pada gawai berbasis Android karena jumlah pengguna akan memengaruhi penilaian yang dilakukan Google.
"Mari kita tunjukkan dukungan kita untuk Catatmak dan jadikan aplikasi ini sebagai solusi pencatatan keuangan terbaik untuk kita semua," kata Hanung.