Cilacap (ANTARA) - Tingginya potensi bencana di Kabupaten Cilacap disikapi serius oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Hal itu dibuktikan melalui Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penanggulangan Bencana oleh oleh General Manager Kilang Pertamina Cilacap Edy Januari Utama dan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Cilacap Sujito selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap di Rumah Makan D’Pillars, Cilacap, Senin (8/7).
Penandatanganan disaksikan Senior Manager Operations and Manufacturing (SMOM) RU IV Hermawan Budiantoro dan jajaran manajemen Kilang Pertamina Cilacap serta Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Bayu Prahara dan undangan terkait.
GM PT KPI RU IV Cilacap Edy Januari Utama menjelaskan Kilang Pertamina Cilacap memegang peran strategis sebagai penyedia 34 persen kebutuhan BBM nasional dan 60 persen kebutuhan BBM di Pulau Jawa.
"Maka perjanjian kerja sama ini sangat penting untuk mendukung kelancaran operasional kilang di Cilacap yang tercatat sebagai lokasi rawan bencana," jelasnya.
Baca juga: Ini kontribusi Kilang Pertamina Cilacap dalam penyelesaian krisis iklim
Menurut dia, tidak hanya potensi bencana alam yang cukup beragam, keberadaan industri di wilayah Cilacap juga memiliki potensi bencana teknologi.
"Bencana alam maupun dari teknologi, sama-sama memiliki dampak. Inilah pentingnya sinergi agar memiliki pemahaman dan mitigasi kebencanaan yang sama," katanya.
Ia mengharapkan perjanjian kerja sama bisa dilaksanakan dengan baik dan optimal oleh kedua pihak. "Meski tentu kita sama-sama berharap hal itu hanya dilakukan di pelatihan, tidak sampai pada kondisi yang sebenarnya. Semoga Cilacap tetap aman dan dijauhkan dari berbagai bencana," kata Edy.
Sementara itu, Pj Sekda Cilacap Sujito mengatakan penyelenggaraan penanggulangan bencana perlu melibatkan berbagai pihak termasuk dunia usaha.
"Sinergi dan kerja sama ini meliputi tiga tahapan, yakni pra bencana, saat terjadi bencana dan pascabencana. Kami berterima kasih atas kerja sama yang terjalin dengan PT KPI selama ini," ungkapnya.
Ia merinci kerja sama tersebut mencakup sejumlah prioritas di antaranya risiko bencana yang menjadi kepedulian semua pihak.
"Selain itu, kerja sama ini merupakan investasi dalam pengurangan risiko bencana, dan respons efektif menghadapi bencana yang terjadi," katanya.
Ia mengharapkan kerja sama tersebut semakin meningkatkan kapasitas dan tidak gagap dalam upaya penanggulangan bencana. "Sehingga risiko bencana semakin bisa ditekan dan Cilacap menuju kabupaten tangguh bencana," kata Sujito.
Baca juga: "Fire Prevention Mitigation" langkah antisipasi insiden demi keandalan kilang
Baca juga: "Fire Prevention Mitigation" langkah antisipasi insiden demi keandalan kilang
Baca juga: Pertamina Patra Niaga JBT setor pajak Rp42,1 miliar di KPP Cilacap
Hal itu dibuktikan melalui Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penanggulangan Bencana oleh oleh General Manager Kilang Pertamina Cilacap Edy Januari Utama dan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Cilacap Sujito selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap di Rumah Makan D’Pillars, Cilacap, Senin (8/7).
Penandatanganan disaksikan Senior Manager Operations and Manufacturing (SMOM) RU IV Hermawan Budiantoro dan jajaran manajemen Kilang Pertamina Cilacap serta Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Bayu Prahara dan undangan terkait.
GM PT KPI RU IV Cilacap Edy Januari Utama menjelaskan Kilang Pertamina Cilacap memegang peran strategis sebagai penyedia 34 persen kebutuhan BBM nasional dan 60 persen kebutuhan BBM di Pulau Jawa.
"Maka perjanjian kerja sama ini sangat penting untuk mendukung kelancaran operasional kilang di Cilacap yang tercatat sebagai lokasi rawan bencana," jelasnya.
Baca juga: Ini kontribusi Kilang Pertamina Cilacap dalam penyelesaian krisis iklim
Menurut dia, tidak hanya potensi bencana alam yang cukup beragam, keberadaan industri di wilayah Cilacap juga memiliki potensi bencana teknologi.
"Bencana alam maupun dari teknologi, sama-sama memiliki dampak. Inilah pentingnya sinergi agar memiliki pemahaman dan mitigasi kebencanaan yang sama," katanya.
Ia mengharapkan perjanjian kerja sama bisa dilaksanakan dengan baik dan optimal oleh kedua pihak. "Meski tentu kita sama-sama berharap hal itu hanya dilakukan di pelatihan, tidak sampai pada kondisi yang sebenarnya. Semoga Cilacap tetap aman dan dijauhkan dari berbagai bencana," kata Edy.
Sementara itu, Pj Sekda Cilacap Sujito mengatakan penyelenggaraan penanggulangan bencana perlu melibatkan berbagai pihak termasuk dunia usaha.
"Sinergi dan kerja sama ini meliputi tiga tahapan, yakni pra bencana, saat terjadi bencana dan pascabencana. Kami berterima kasih atas kerja sama yang terjalin dengan PT KPI selama ini," ungkapnya.
Ia merinci kerja sama tersebut mencakup sejumlah prioritas di antaranya risiko bencana yang menjadi kepedulian semua pihak.
"Selain itu, kerja sama ini merupakan investasi dalam pengurangan risiko bencana, dan respons efektif menghadapi bencana yang terjadi," katanya.
Ia mengharapkan kerja sama tersebut semakin meningkatkan kapasitas dan tidak gagap dalam upaya penanggulangan bencana. "Sehingga risiko bencana semakin bisa ditekan dan Cilacap menuju kabupaten tangguh bencana," kata Sujito.
Baca juga: "Fire Prevention Mitigation" langkah antisipasi insiden demi keandalan kilang
Baca juga: "Fire Prevention Mitigation" langkah antisipasi insiden demi keandalan kilang
Baca juga: Pertamina Patra Niaga JBT setor pajak Rp42,1 miliar di KPP Cilacap