Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memberikan bantuan berupa gerobak dagangan untuk 20 pedagang kaki lima (PKL) di wilayah Purwokerto yang belum memiliki tempat berjualan layak.
Saat penyerahan gerobak dagangan tersebut di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat, Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengatakan tidak semua PKL mendapatkan bantuan.
Oleh karena itu, kata dia, para penerima bantuan diharapkan untuk memelihara gerobak dagangan tersebut dengan baik, memanfaatkannya sesuai peruntukan, dan tidak dipindahtangankan.
"Saya minta bapak dan ibu menggunakan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pendapatan. Tolong dirawat dengan baik, jangan dijual, dan sampah juga untuk diperhatikan agar tidak menimbulkan masalah," katanya menegaskan.
Ia juga meminta seluruh camat dan lurah di wilayah Purwokerto untuk ikut memantau peruntukan gerobak dagangan tersebut dalam rangka meningkatkan pendapatan penerimanya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas Sugeng Amin mengatakan anggaran pengadaan bantuan gerobak dagangan sebanyak 20 unit tersebut dialokasikan dari APBD Kabupaten Banyumas sebesar Rp100 juta.
"Jadi, masing masing senilai Rp5 juta termasuk pajak. Bantuan ini diharapkan dapat membantu para PKL sebagai sarana untuk berjualan yang nantinya lebih representatif dengan gerobak baru," katanya.
Ia mengharapkan dengan memiliki tempat berjualan yang baru, para PKL bisa mendongkrak pendapatan dan usahanya makin berkembang, sehingga menumbuhkan ekonomi usaha mikro serta meningkatkan kesejahteraan PKL.
Salah seorang PKL, Asripah mengaku jika sejak dulu ingin memiliki gerobak dagangan karena selama ini dia berjualan dengan cara ditenteng dan kadang menggunakan troli bayi.
"Senang banget karena akhirnya dapat memiliki gerobak dagangan. Insya Allah semakin laris," katanya.
Baca juga: Pemkot Surakarta salurkan gerobak dagang untuk puluhan PKL
Saat penyerahan gerobak dagangan tersebut di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat, Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengatakan tidak semua PKL mendapatkan bantuan.
Oleh karena itu, kata dia, para penerima bantuan diharapkan untuk memelihara gerobak dagangan tersebut dengan baik, memanfaatkannya sesuai peruntukan, dan tidak dipindahtangankan.
"Saya minta bapak dan ibu menggunakan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pendapatan. Tolong dirawat dengan baik, jangan dijual, dan sampah juga untuk diperhatikan agar tidak menimbulkan masalah," katanya menegaskan.
Ia juga meminta seluruh camat dan lurah di wilayah Purwokerto untuk ikut memantau peruntukan gerobak dagangan tersebut dalam rangka meningkatkan pendapatan penerimanya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas Sugeng Amin mengatakan anggaran pengadaan bantuan gerobak dagangan sebanyak 20 unit tersebut dialokasikan dari APBD Kabupaten Banyumas sebesar Rp100 juta.
"Jadi, masing masing senilai Rp5 juta termasuk pajak. Bantuan ini diharapkan dapat membantu para PKL sebagai sarana untuk berjualan yang nantinya lebih representatif dengan gerobak baru," katanya.
Ia mengharapkan dengan memiliki tempat berjualan yang baru, para PKL bisa mendongkrak pendapatan dan usahanya makin berkembang, sehingga menumbuhkan ekonomi usaha mikro serta meningkatkan kesejahteraan PKL.
Salah seorang PKL, Asripah mengaku jika sejak dulu ingin memiliki gerobak dagangan karena selama ini dia berjualan dengan cara ditenteng dan kadang menggunakan troli bayi.
"Senang banget karena akhirnya dapat memiliki gerobak dagangan. Insya Allah semakin laris," katanya.
Baca juga: Pemkot Surakarta salurkan gerobak dagang untuk puluhan PKL