Pekalongan (ANTARA) - Organisasi Kemitraan Indonesia memberikan dukungan fasilitasi pengembangan ekowisata di dua kelurahan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melalui Program Pendanaan Adaptasi Perubahan Iklim (Adaptation Fund).
Pelaksana Monitoring dan Evaluasi Kemitraan Indonesia Febrianti Nur Azizah di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa salah satu output yang ingin dicapai dari Program Adaptation Fund ini adalah pemberdayaan masyarakat setempat dalam rangka pengembangan ekowisata mangrove di wilayah-wilayah yang terdampak perubahan iklim.
"Kegiatan ini merupakan rangkaian penguatan kapasitas masyarakat untuk pengelolaan, pemasaran, dan pelatihan ekowisata," katanya.
Ia menyebutkan beberapa fasilitasi pengembangan ekowisata di dua kelurahan tersebut seperti wisata mangrove, restoran apung dan wisata perahu.
Selain pengembangan ekowisata, kata dia, juga akan dilakukan pengembangan dan pemasaran kuliner yang disinergikan dengan objek wisata Pekalongan Mangrove Park.
Dikatakan, penguatan konsep rancang bangun rinci (Detail Engineering Design) ekowisata tersebut akan terus dilakukan hingga Juli 2024.
Selain mengadakan Training of Trainer (ToT) bagi local champion ini, kata dia, sebelumnya Kemitraan Indonesia juga sudah memberikan pelatihan kuliner di SMK Negeri 1 Pekalongan.
"Usai semua sudah dilakukan maka pembangunan fisik untuk pengembangan ekowisata bisa segera dilaksanakan. Kami berharap hal itu juga bisa meningkatkan tambahan pendapatan bagi masyarakat setempat," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan bangun pemecah gelombang dan pengembangan ekowisata
Pelaksana Monitoring dan Evaluasi Kemitraan Indonesia Febrianti Nur Azizah di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa salah satu output yang ingin dicapai dari Program Adaptation Fund ini adalah pemberdayaan masyarakat setempat dalam rangka pengembangan ekowisata mangrove di wilayah-wilayah yang terdampak perubahan iklim.
"Kegiatan ini merupakan rangkaian penguatan kapasitas masyarakat untuk pengelolaan, pemasaran, dan pelatihan ekowisata," katanya.
Ia menyebutkan beberapa fasilitasi pengembangan ekowisata di dua kelurahan tersebut seperti wisata mangrove, restoran apung dan wisata perahu.
Selain pengembangan ekowisata, kata dia, juga akan dilakukan pengembangan dan pemasaran kuliner yang disinergikan dengan objek wisata Pekalongan Mangrove Park.
Dikatakan, penguatan konsep rancang bangun rinci (Detail Engineering Design) ekowisata tersebut akan terus dilakukan hingga Juli 2024.
Selain mengadakan Training of Trainer (ToT) bagi local champion ini, kata dia, sebelumnya Kemitraan Indonesia juga sudah memberikan pelatihan kuliner di SMK Negeri 1 Pekalongan.
"Usai semua sudah dilakukan maka pembangunan fisik untuk pengembangan ekowisata bisa segera dilaksanakan. Kami berharap hal itu juga bisa meningkatkan tambahan pendapatan bagi masyarakat setempat," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan bangun pemecah gelombang dan pengembangan ekowisata