Solo (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta, Surakarta, Jateng mengawali tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) menuju pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 dengan menyasar sejumlah tokoh masyarakat.

Komisioner KPU Yuly Yulianingrum di sela coklit di kediaman mantan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan coklit serentak pada hari pertama difokuskan pada tokoh masyarakat.

"Harapannya agar ini menjadi support bagi masyarakat sekitar. Dalam hal ini tokoh mendukung, sekaligus sebagai sarana sosialisasi," katanya.

Ia mengatakan seharusnya coklit di kediaman FX Rudi dilakukan Selasa (25/6), namun karena yang bersangkutan tidak berada di rumah sehingga ditunda pada hari selanjutnya.

"Pak Rudy tokoh masyarakat di Pucangsawit, KPU merekomendasikan dan PPS memang ada list menjadikan Pak Rudi dijadikan coklit pertama, tapi Pak Rudi ada panggilan mendadak di Jakarta, jadi belum sempat. Jadi PPS berkoordinasi dan berkenan hari ini dicoklit," katanya.

Ia mengatakan coklit bertujuan untuk memastikan tidak ada data ganda pada pemilih.

"Memang salah satu tujuan coklit begitu, untuk mencocokkan dan meneliti. Misalnya ada dobel kartu keluarga, di kecamatan lain didaftar juga, kan itu mencocokkan yang seperti itu. Bahwa tidak ada pemilih ganda, termasuk yang sudah meninggal," katanya.

Pada kesempatan yang sama, FX Rudy berpesan agar tahapan coklit dilakukan secara benar.

"Dengan coklit yang dilakukan sekarang, satu hal yang mesti dikerjasamakan sekalian dengan Dukcapil, kalau nggak ada ya dicoret. Kalau nggak ada masih tetap dipertahankan jumlah pemilih tetap, sehingga akan menimbulkan pertanyaan," katanya.

Dengan coklit yang dikerjasamakan tersebut harapannya jumlah penduduk Indonesia dapat lebih tepat.

"Jadi coklit bukan hanya mencocokkan dan pendataan sekalian. Takutnya ada dobelan," katanya.

Baca juga: KPU Kudus bantu anggota DPRD terpilih susun LHKPN lewat bimtek

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024