Semarang (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia atau PWI Pusat Hendry Ch Bangun menegaskan bahwa kemelut yang melanda di organisasi wartawan tertua di negeri ini akan tuntas, paling lambat akhir Juni 2024.
"Apa yang dialami PWI Pusat ini sebagai ujian yang sudah digariskan oleh Tuhan," katanya ketika memberi sambutan pembukaan Sekolah Jurnalisme Indonesia atau SJI di Kota Semarang, Selasa (25/6).
Ia mengibaratkan organisasi PWI itu pohon besar yang saat ini tengah tertiup angin. Namun, ia yakin persoalan di PWI segera bisa diselesaikan.
Optimisme Hendry tersebut didasari karena ia sudah bertemu dengan Ketua Dewan Kehormatan PWI Sasongko Tedjo untuk segera menyelesaikan persoalan internal PWI Pusat.
Di tempat sama, ketika memberi sambutan SJI, Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS sangat berharap, kemelut di tubuh PWI Pusat segera berakhir karena jika polemik organisasi yang dipicu oleh persoalan dana UKW dari BUMN itu berkembang hingga berjilid-jilid, maka bisa memengaruhi kewibawaan PWI.
‘’Adalah lazim sebuah dinamika terjadi dalam organisasi. Yang tak lazim adalah upaya mereka-mereka yang menginginkan agar persoalan di PWI Pusat dibuat berjilid-jilid,’’ kata.
Ditegaskan Amir, pihaknya berharap PWI Pusat di bawah kepemimpinan Hendry Ch Bangun, melalui forum SJI, menegaskan komitmennya untuk mengakhiri polemik ini. Pasalnya, menurut dia, "PWI adalah rumah besar bersama yang kita cintai, hormat, dan dijaga marwahnya".
Dia ingin segala hal yang berkaitan dengan marwah dan kehormatan PWI bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan persaudaraan.
‘’PWI Jateng menekankan hati dan rasa dalam menyelesaikan persoalan. Harapan kami, PWI Pusat juga melaksanakan langkah yang sama,’’ ujarnya.
Sebelumnya, PWI Jateng juga menyampaikan pernyataan sikap yang berisi lima butir, antara lain, mendorong pemulihan marwah organisasi yang bergantung pada arah sikap Pengurus PWI Pusat dan Dewan Kehormatan PWI Pusat. Tujuannya untuk menyelamatkan organisasi profesi ini ke posisi eksistensial.
Kemudian mendesak para senior PWI di Pusat agar memfokuskan penyelesaian kemelut organisasi dengan mendengarkan suara-suara dari daerah/provinsi, serta meminta para senior PWI di Pusat melepaskan diri dari segala ego dan kepentingan untuk menyelamatkan martabat organisasi.
SJI di Kota Semarang yang digelar atas kerja sama PWI dengan Kemendikbud itu diikuti 32 wartawan dari berbagai media di Jawa Tengah itu akan berlangsung hingga 29 Juni.
"Apa yang dialami PWI Pusat ini sebagai ujian yang sudah digariskan oleh Tuhan," katanya ketika memberi sambutan pembukaan Sekolah Jurnalisme Indonesia atau SJI di Kota Semarang, Selasa (25/6).
Ia mengibaratkan organisasi PWI itu pohon besar yang saat ini tengah tertiup angin. Namun, ia yakin persoalan di PWI segera bisa diselesaikan.
Optimisme Hendry tersebut didasari karena ia sudah bertemu dengan Ketua Dewan Kehormatan PWI Sasongko Tedjo untuk segera menyelesaikan persoalan internal PWI Pusat.
Di tempat sama, ketika memberi sambutan SJI, Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS sangat berharap, kemelut di tubuh PWI Pusat segera berakhir karena jika polemik organisasi yang dipicu oleh persoalan dana UKW dari BUMN itu berkembang hingga berjilid-jilid, maka bisa memengaruhi kewibawaan PWI.
‘’Adalah lazim sebuah dinamika terjadi dalam organisasi. Yang tak lazim adalah upaya mereka-mereka yang menginginkan agar persoalan di PWI Pusat dibuat berjilid-jilid,’’ kata.
Ditegaskan Amir, pihaknya berharap PWI Pusat di bawah kepemimpinan Hendry Ch Bangun, melalui forum SJI, menegaskan komitmennya untuk mengakhiri polemik ini. Pasalnya, menurut dia, "PWI adalah rumah besar bersama yang kita cintai, hormat, dan dijaga marwahnya".
Dia ingin segala hal yang berkaitan dengan marwah dan kehormatan PWI bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan persaudaraan.
‘’PWI Jateng menekankan hati dan rasa dalam menyelesaikan persoalan. Harapan kami, PWI Pusat juga melaksanakan langkah yang sama,’’ ujarnya.
Sebelumnya, PWI Jateng juga menyampaikan pernyataan sikap yang berisi lima butir, antara lain, mendorong pemulihan marwah organisasi yang bergantung pada arah sikap Pengurus PWI Pusat dan Dewan Kehormatan PWI Pusat. Tujuannya untuk menyelamatkan organisasi profesi ini ke posisi eksistensial.
Kemudian mendesak para senior PWI di Pusat agar memfokuskan penyelesaian kemelut organisasi dengan mendengarkan suara-suara dari daerah/provinsi, serta meminta para senior PWI di Pusat melepaskan diri dari segala ego dan kepentingan untuk menyelamatkan martabat organisasi.
SJI di Kota Semarang yang digelar atas kerja sama PWI dengan Kemendikbud itu diikuti 32 wartawan dari berbagai media di Jawa Tengah itu akan berlangsung hingga 29 Juni.