Solo (ANTARA) - Kota Solo, Jawa Tengah, terpilih menjadi tempat penyelenggaraan Konferensi
SouthEast Asia-Pacific Audio Visual Archive Association (SEAPAVAA) ke-28 Tahun 2024.
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto di Solo, Jawa Tengah, Senin, mengatakan Solo dipilih karena memiliki kekayaan koleksi arsip audiovisual.
"Solo menjadi kota pionir untuk pengelolaan, ada Lokananta dan banyak seniman yang menghasilkan arsip audiovisual," katanya.
Selain itu, pemilihan kota ini juga dilatarbelakangi karena Solo merupakan salah satu kota budaya di Indonesia yang memiliki kekuatan tradisi perdagangan dan industri tua yang layak dikenalkan kepada peserta konferensi yang tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga negara-negara ASEAN dan Pasifik.
Ia mengatakan nantinya akan ada lebih dari 100 tamu asing yang datang ke Kota Solo. Ia berharap kegiatan tersebut memberikan kontribusi dan masukan agar masyarakat lebih peduli dalam pengelolaan arsip audiovisual.
"Arsip audiovisual sangat berharga untuk pendidikan masyarakat karena saat ini arsip audiovisual mengalami ancaman dari kerusakan," katanya.
Oleh karena itu, SEAPAVAA yang merupakan organisasi nonpemerintah berupaya menyatukan arsip audiovisual yang tersebar di Asia Pasifik.
Pada kesempatan yang sama, President of SEAPAVAA 2024 Karen Chan mengatakan konferensi ini bukan pertama kali di Indonesia.
"Dulu pernah tahun 1997 di Jakarta dan tahun 2009 di Bandung. Hasil pertemuan di Pattaya, Thailand, tahun lalu, semua setuju untuk tahun ini diselenggarakan di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan pada konferensi yang terselenggara pada 9-14 Juni tersebut, SEAPAVAA berharap partisipasi aktif dari berbagai pihak, di antaranya komunitas kearsipan dan perpustakaan untuk terlibat dan berbagi keilmuan soal arsip audiovisual.
"Harapannya ini bisa meningkatkan hubungan yang kuat antarkomunitas dan anggota pengelolaan arsip audiovisual. Termasuk juga membangun jaringan baik di Indonesia, memperluas jaringan, sharing knowledge, meningkatkan akses arsip audiovisual di seluruh dunia," katanya.
SouthEast Asia-Pacific Audio Visual Archive Association (SEAPAVAA) ke-28 Tahun 2024.
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto di Solo, Jawa Tengah, Senin, mengatakan Solo dipilih karena memiliki kekayaan koleksi arsip audiovisual.
"Solo menjadi kota pionir untuk pengelolaan, ada Lokananta dan banyak seniman yang menghasilkan arsip audiovisual," katanya.
Selain itu, pemilihan kota ini juga dilatarbelakangi karena Solo merupakan salah satu kota budaya di Indonesia yang memiliki kekuatan tradisi perdagangan dan industri tua yang layak dikenalkan kepada peserta konferensi yang tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga negara-negara ASEAN dan Pasifik.
Ia mengatakan nantinya akan ada lebih dari 100 tamu asing yang datang ke Kota Solo. Ia berharap kegiatan tersebut memberikan kontribusi dan masukan agar masyarakat lebih peduli dalam pengelolaan arsip audiovisual.
"Arsip audiovisual sangat berharga untuk pendidikan masyarakat karena saat ini arsip audiovisual mengalami ancaman dari kerusakan," katanya.
Oleh karena itu, SEAPAVAA yang merupakan organisasi nonpemerintah berupaya menyatukan arsip audiovisual yang tersebar di Asia Pasifik.
Pada kesempatan yang sama, President of SEAPAVAA 2024 Karen Chan mengatakan konferensi ini bukan pertama kali di Indonesia.
"Dulu pernah tahun 1997 di Jakarta dan tahun 2009 di Bandung. Hasil pertemuan di Pattaya, Thailand, tahun lalu, semua setuju untuk tahun ini diselenggarakan di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan pada konferensi yang terselenggara pada 9-14 Juni tersebut, SEAPAVAA berharap partisipasi aktif dari berbagai pihak, di antaranya komunitas kearsipan dan perpustakaan untuk terlibat dan berbagi keilmuan soal arsip audiovisual.
"Harapannya ini bisa meningkatkan hubungan yang kuat antarkomunitas dan anggota pengelolaan arsip audiovisual. Termasuk juga membangun jaringan baik di Indonesia, memperluas jaringan, sharing knowledge, meningkatkan akses arsip audiovisual di seluruh dunia," katanya.