Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah mengajak para kader pos pelayanan terpadu (posyandu) untuk memasifkan kegiatan edukasi terhadap bahaya merokok bagi perokok usia dini.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan mengatakan penting bagi kader posyandu menyampaikan kepada orang tua siswa agar anak sekolah tidak menjadi perokok sebagai upaya mewujudkan generasi emas pada 2045.
"Jumlah perokok usia dini saat ini semakin meningkat. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk bersama mencegah perokok usia dini," katanya saat menghadiri jambore kader posyandu, Sabtu.
Dikatakan, kegiatan Jambore Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini harus disikapi oleh para kader posyandu untuk mencegah perokok usia dini.
"Memang yang terlanjur sudah merokok mungkin tidak mudah, namun masih banyak yang menjadi PR bersama untuk mencegahnya," kata Afzan Arslan.
Menurut dia, meningkatnya jumlah perokok seiring dengan banyaknya penerimaan dari dana bagi hasil cukai.
"Namun demikian, kami mengimbau pencegahan merokok bagi perokok usia dini harus semakin digiatkan lagi," katanya.
Duta Tanpa Rokok Kasiman Mahmud Desky berharap anak-anak bebas dari pengaruh tembakau supaya bisa hidup sehat dan sukses dalam meraih cita-cita.
"Kami mengarahkan agar kader posyandu juga memperhatikan lingkungan sekitar untuk mencegah perokok usia dini. Kami berpesan kader posyandu untuk menyampaikan kepada orang tua di lingkungannya agar tidak merokok, khususnya anak usia 13-15 tahun supaya sehat dan sukses meraih cita-cita," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan giatkan gerakan posyandu integrasi layanan primer
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan mengatakan penting bagi kader posyandu menyampaikan kepada orang tua siswa agar anak sekolah tidak menjadi perokok sebagai upaya mewujudkan generasi emas pada 2045.
"Jumlah perokok usia dini saat ini semakin meningkat. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk bersama mencegah perokok usia dini," katanya saat menghadiri jambore kader posyandu, Sabtu.
Dikatakan, kegiatan Jambore Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini harus disikapi oleh para kader posyandu untuk mencegah perokok usia dini.
"Memang yang terlanjur sudah merokok mungkin tidak mudah, namun masih banyak yang menjadi PR bersama untuk mencegahnya," kata Afzan Arslan.
Menurut dia, meningkatnya jumlah perokok seiring dengan banyaknya penerimaan dari dana bagi hasil cukai.
"Namun demikian, kami mengimbau pencegahan merokok bagi perokok usia dini harus semakin digiatkan lagi," katanya.
Duta Tanpa Rokok Kasiman Mahmud Desky berharap anak-anak bebas dari pengaruh tembakau supaya bisa hidup sehat dan sukses dalam meraih cita-cita.
"Kami mengarahkan agar kader posyandu juga memperhatikan lingkungan sekitar untuk mencegah perokok usia dini. Kami berpesan kader posyandu untuk menyampaikan kepada orang tua di lingkungannya agar tidak merokok, khususnya anak usia 13-15 tahun supaya sehat dan sukses meraih cita-cita," katanya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan giatkan gerakan posyandu integrasi layanan primer