Semarang (ANTARA) - Permasalahan yang sering dihadapi oleh para guru di sekolah dasar adalah bagaimana membuat pembelajaran matematika menjadi menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Salah satu tantangan terbesar adalah mengajarkan konsep-konsep abstrak, seperti jenis-jenis sudut, kepada siswa kelas 3 SD. Untuk mengatasi hal ini, guru di SDN 1 Purwokerto, Kabupaten Kendal, Nur 'Aini, S.Pd, menggunakan pendekatan inovatif dengan media benda konkret.

Guru sekolah mitra Tanoto Foundation ini menemukan bahwa penggunaan kawat yang dimasukkan ke dalam sedotan bisa menjadi alat bantu visual yang efektif. Melalui metode ini, siswa dapat langsung melihat dan memanipulasi bentuk-bentuk sudut yang berbeda, sehingga konsep abstrak menjadi lebih nyata dan mudah dipahami.

Pembelajaran dimulai dengan guru mengajukan pertanyaan pemantik untuk menarik perhatian siswa, seperti "Apa yang Bu Guru bawa?" dan "Bagaimana cara menggunakan benda ini sehingga membentuk sudut?" Setelah itu, dilakukan asesmen diagnostik kognitif untuk mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan numerasi mereka. Dalam kelompok-kelompok kecil, siswa diajak bernyanyi lagu tentang sudut untuk membantu mereka mengingat jenis-jenis sudut dengan cara yang menyenangkan.

Siswa kemudian diberikan kawat dan sedotan untuk mendemonstrasikan dan menggambar sudut-sudut tersebut. Mereka mulai dengan membentuk sudut siku-siku, kemudian mengubahnya menjadi sudut lancip dan tumpul. Proses ini tidak hanya membantu siswa memahami konsep sudut tetapi juga mengajarkan mereka pentingnya kerjasama dalam kelompok. Kelompok siswa mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas dan mendapatkan tanggapan dari teman-temannya.

Hasil dari praktik baik ini sangat positif. Siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi dan merasa bahwa belajar matematika tidak lagi sulit. Mereka lebih mudah memahami konsep yang diajarkan dan tidak bosan selama proses pembelajaran. Penggunaan media konkret juga meningkatkan percaya diri siswa dan mengajarkan mereka tentang pentingnya kerjasama dalam belajar.

Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan media konkret dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Educational Psychology, siswa yang belajar dengan bantuan media konkret menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman konsep dibandingkan dengan mereka yang belajar dengan metode tradisional.

Studi lain menunjukkan bahwa manipulatif konkret, seperti kawat dan sedotan, dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Penelitian yang dipublikasikan dalam Teach Collection of Christian Education mengungkapkan bahwa penggunaan manipulatif dalam kegiatan matematika meningkatkan keterlibatan siswa serta meningkatkan persepsi mereka terhadap lingkungan belajar dalam aspek kesenangan, pemahaman, dan efisiensi.

Nur 'Aini berencana untuk terus meningkatkan praktik ini dengan beberapa langkah, termasuk fokus pada peningkatan literasi dan numerasi siswa, penggunaan media dalam setiap pembelajaran, variasi model pembelajaran, serta mengkorelasikan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dengan demikian, pembelajaran akan lebih berpusat pada kebutuhan siswa dan semakin relevan dengan kehidupan mereka.

Penggunaan media konkret dalam pembelajaran matematika diharapkan dapat menjadi solusi untuk tantangan-tantangan yang dihadapi oleh banyak guru. Dengan metode yang inovatif dan menyenangkan, pembelajaran matematika tidak lagi menjadi momok bagi siswa, tetapi menjadi pengalaman belajar yang menarik dan bermakna. ***

 

 


Pewarta : Nur Istibsaroh/ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024