Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengintensifkan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) kepada masyarakat dan pengasapan sebagai upaya mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Didit Wisnuhardanto di Batang, Rabu, mengatakan pihaknya mencatat terjadi 279 kasus DBD dan dua orang di antaranya meninggal dunia, selama Maret hingga April 2024.
"Ada peningkatan kasus DBD karena dipengaruhi oleh faktor cuaca yang tak menentu, di masa peralihan. Kasus DBD ini juga terjadi karena kondisi kebersihan lingkungan yang tidak dapat dijaga dengan baik," katanya.
Selama ini, katanya, masyarakat lebih percaya dengan melakukan pengasapan sebagai salah satu cara memberantas nyamuk meski pihaknya mengarahkan masyarakat agar lebih mengintensifkan PSN.
Selama sepekan terakhir ini, kata dia, 12 warga dari Kecamatan Warungasem, Gringsing, dan Batang Kota mengajukan permohonan pengasapan.
"Sebagian besar mereka yang mengajukan permohonan fogging (pengasapan) adalah daerah yang warganya terserang DBD," katanya.
Didit Wisnuhardanto yang didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Ery Saraswanto mengatakan pencegahan kasus demam berdarah lebih efektif dilakukan melalui 3M plus..
Namun demikian, kata dia, pengasapan juga menjadi hal yang penting, karena itu bagian dari upaya memusnahkan penyebaran nyamuk Aedes aegypti.
Dia mengatakan biasanya wilayah pantai rawan menjadi lokasi sarang nyamuk namun sekarang justru beralih ke arah pegunungan karena terbawa mereka yang mungkin beraktivitas di dataran rendah.
Untuk mencegah penyebaran demam berdarah, kata dia, masyarakat bisa meningkatkan gerakan PSN dengan melakukan 3M plus, yaitu menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, dan menutup rapat tempat-tempat penampungan air.
Selain itu, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk yang menularkan demam berdarah, menaburkan bubuk larvasida (abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan kelambu saat tidur, serta memelihara ikan pemakan jentik.
Baca juga: Wali Kota Surakarta sebut PSN upaya utama menekan angka kasus DB
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Didit Wisnuhardanto di Batang, Rabu, mengatakan pihaknya mencatat terjadi 279 kasus DBD dan dua orang di antaranya meninggal dunia, selama Maret hingga April 2024.
"Ada peningkatan kasus DBD karena dipengaruhi oleh faktor cuaca yang tak menentu, di masa peralihan. Kasus DBD ini juga terjadi karena kondisi kebersihan lingkungan yang tidak dapat dijaga dengan baik," katanya.
Selama ini, katanya, masyarakat lebih percaya dengan melakukan pengasapan sebagai salah satu cara memberantas nyamuk meski pihaknya mengarahkan masyarakat agar lebih mengintensifkan PSN.
Selama sepekan terakhir ini, kata dia, 12 warga dari Kecamatan Warungasem, Gringsing, dan Batang Kota mengajukan permohonan pengasapan.
"Sebagian besar mereka yang mengajukan permohonan fogging (pengasapan) adalah daerah yang warganya terserang DBD," katanya.
Didit Wisnuhardanto yang didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Ery Saraswanto mengatakan pencegahan kasus demam berdarah lebih efektif dilakukan melalui 3M plus..
Namun demikian, kata dia, pengasapan juga menjadi hal yang penting, karena itu bagian dari upaya memusnahkan penyebaran nyamuk Aedes aegypti.
Dia mengatakan biasanya wilayah pantai rawan menjadi lokasi sarang nyamuk namun sekarang justru beralih ke arah pegunungan karena terbawa mereka yang mungkin beraktivitas di dataran rendah.
Untuk mencegah penyebaran demam berdarah, kata dia, masyarakat bisa meningkatkan gerakan PSN dengan melakukan 3M plus, yaitu menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, dan menutup rapat tempat-tempat penampungan air.
Selain itu, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk yang menularkan demam berdarah, menaburkan bubuk larvasida (abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan kelambu saat tidur, serta memelihara ikan pemakan jentik.
Baca juga: Wali Kota Surakarta sebut PSN upaya utama menekan angka kasus DB