Solo (ANTARA) - Bincang Bisnis Expo Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Hari Ulang Tahun Ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) membahas soal pentingnya digitalisasi usaha.
Dalam bincang bisnis bertema Best Practice Peningkatan Digitalisasi Usaha di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Jumat, sejumlah pelaku usaha terlibat menjadi pembicara untuk berbagi ilmu dan pengalaman tentang pemasaran secara digital.
Pendiri Social Bread sekaligus kreator konten Edho Zell mengatakan banyak pelaku UMKM yang sudah sadar pentingnya medsos sebagai wadah promosi.
Meski demikian, para pelaku UMKM wajib tahu segmen pasar dari media sosial yang akan digunakan.
Ia mencontohkan jika target pasarnya adalah menengah ke bawah maka Tiktok menjadi lebih efektif. Sedangkan untuk menengah ke atas akan lebih efektif jika menggunakan media sosial Instagram.
Selain itu, menurut dia, pelaku UMKM perlu membuat tagline atau deskripsi singkat untuk membuat merek atau produk yang dimiliki lebih cepat dikenal.
Edho menyebut tagline paling efektif pada tahun 2024 adalah problem solving atau penyelesaian masalah.
"Jadi perlu membuat produk yang menyelesaikan masalah mereka. Masalahnya tidak perlu besar, cukup yang sederhana. Misalnya, Kopi yang Sesuai Kantong. Itu sudah bisa menjadi tagline," katanya.
Pembicara lain, pemilik Aerostreet Aditya Caesarico yang diwakili oleh Social Media Manager Aerostreet Septino Aditya Ramdhani mengatakan untuk memperluas pasar bagi produk pelaku usaha kuncinya adalah inovasi dan kolaborasi.
"Kolaborasi dengan brand lain bisa menjadi opsi brand baru cepat dikenal," katanya.
Sementara itu, Ekspo Dekranas tersebut diikuti oleh sekitar 300 pelaku UMKM dari seluruh Indonesia. Ketua Panitia HUT Ke-44 Dekranas Loemongga Agus Gumiwang mengatakan produk yang di-expo sudah terkurasi.
"Jadi semua itu pilihan binaan masing-masing Dekranasda dari setiap provinsi. Bisa dibilang ini bagus sekali produk-produknya," katanya.
Baca juga: Camilan legendaris Solo tampil di Festival Kuliner Dekranas
Dalam bincang bisnis bertema Best Practice Peningkatan Digitalisasi Usaha di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Jumat, sejumlah pelaku usaha terlibat menjadi pembicara untuk berbagi ilmu dan pengalaman tentang pemasaran secara digital.
Pendiri Social Bread sekaligus kreator konten Edho Zell mengatakan banyak pelaku UMKM yang sudah sadar pentingnya medsos sebagai wadah promosi.
Meski demikian, para pelaku UMKM wajib tahu segmen pasar dari media sosial yang akan digunakan.
Ia mencontohkan jika target pasarnya adalah menengah ke bawah maka Tiktok menjadi lebih efektif. Sedangkan untuk menengah ke atas akan lebih efektif jika menggunakan media sosial Instagram.
Selain itu, menurut dia, pelaku UMKM perlu membuat tagline atau deskripsi singkat untuk membuat merek atau produk yang dimiliki lebih cepat dikenal.
Edho menyebut tagline paling efektif pada tahun 2024 adalah problem solving atau penyelesaian masalah.
"Jadi perlu membuat produk yang menyelesaikan masalah mereka. Masalahnya tidak perlu besar, cukup yang sederhana. Misalnya, Kopi yang Sesuai Kantong. Itu sudah bisa menjadi tagline," katanya.
Pembicara lain, pemilik Aerostreet Aditya Caesarico yang diwakili oleh Social Media Manager Aerostreet Septino Aditya Ramdhani mengatakan untuk memperluas pasar bagi produk pelaku usaha kuncinya adalah inovasi dan kolaborasi.
"Kolaborasi dengan brand lain bisa menjadi opsi brand baru cepat dikenal," katanya.
Sementara itu, Ekspo Dekranas tersebut diikuti oleh sekitar 300 pelaku UMKM dari seluruh Indonesia. Ketua Panitia HUT Ke-44 Dekranas Loemongga Agus Gumiwang mengatakan produk yang di-expo sudah terkurasi.
"Jadi semua itu pilihan binaan masing-masing Dekranasda dari setiap provinsi. Bisa dibilang ini bagus sekali produk-produknya," katanya.
Baca juga: Camilan legendaris Solo tampil di Festival Kuliner Dekranas