Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang Jawa Tengah menyiapkan permintaan 700 tenaga kerja terampil di bidang menjahit yang dibutuhkan oleh perusahaan pakaian (garmen) asal Korea Selatan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Batang Rahmat Nurul Fadilah di Batang Jumat, mengatakan bahwa saat ini pihaknya secara bertahap menyiapkan para tenaga kerja itu dengan memberikan pelatihan berbasis kompetensi.
"Kami belum sepenuhnya bisa memenuhi permintaan kebutuhan tenaga kerja itu karena kami hanya memiliki 16 orang per kelas yang kini sedang mengikuti pelatihan," katanya.
Menurut dia, pihaknya kini sedang menghadapi tantangan besar dalam memenuhi permintaan 700 tenaga kerja terampil di bidang jahit-menjahit tersebut.
"Ini sebagai upaya pemenuhan dan mempersiapkan tenaga kerja kompeten untuk ditempatkan di Kawasan Industri Batang," katanya.
Rahmat menjelaskan, pelatihan berbasis kompetensi tersebut didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Kementerian Ketenagakerjaan.
Saat ini, katanya, pihaknya telah membuka empat kejuruan baru melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang.
Pada kejuruan tersebut mencakup operator sewing 3 dan 4, fillet welder smaw 2F, serta desainer grafis muda.
"Yang menarik, operator sewing 3 dan 4 telah mendapatkan permintaan dari perusahaan garmen Korea Selatan yang membutuhkan 700 tenaga kerja," katanya.
Dikatakan, pada kegiatan pelatihan itu tidak hanya fokus pada ketrampilan teknis, namun juga pada aspek nonteknis seperti mental dan disiplin.
"Kami berupaya meningkatkan aspek nonteknis yang selama ini dinilai masih kurang. Kami berharap pelatihan ini dapat terus membantu penyerapan tenaga kerja di daerah," katanya.
Baca juga: Pemkot Semarang: Pengangguran terbuka turun jadi 5,99 persen
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Batang Rahmat Nurul Fadilah di Batang Jumat, mengatakan bahwa saat ini pihaknya secara bertahap menyiapkan para tenaga kerja itu dengan memberikan pelatihan berbasis kompetensi.
"Kami belum sepenuhnya bisa memenuhi permintaan kebutuhan tenaga kerja itu karena kami hanya memiliki 16 orang per kelas yang kini sedang mengikuti pelatihan," katanya.
Menurut dia, pihaknya kini sedang menghadapi tantangan besar dalam memenuhi permintaan 700 tenaga kerja terampil di bidang jahit-menjahit tersebut.
"Ini sebagai upaya pemenuhan dan mempersiapkan tenaga kerja kompeten untuk ditempatkan di Kawasan Industri Batang," katanya.
Rahmat menjelaskan, pelatihan berbasis kompetensi tersebut didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Kementerian Ketenagakerjaan.
Saat ini, katanya, pihaknya telah membuka empat kejuruan baru melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang.
Pada kejuruan tersebut mencakup operator sewing 3 dan 4, fillet welder smaw 2F, serta desainer grafis muda.
"Yang menarik, operator sewing 3 dan 4 telah mendapatkan permintaan dari perusahaan garmen Korea Selatan yang membutuhkan 700 tenaga kerja," katanya.
Dikatakan, pada kegiatan pelatihan itu tidak hanya fokus pada ketrampilan teknis, namun juga pada aspek nonteknis seperti mental dan disiplin.
"Kami berupaya meningkatkan aspek nonteknis yang selama ini dinilai masih kurang. Kami berharap pelatihan ini dapat terus membantu penyerapan tenaga kerja di daerah," katanya.
Baca juga: Pemkot Semarang: Pengangguran terbuka turun jadi 5,99 persen