Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menargetkan sebelum tahun ajaran baru sekolah 2024/2025 semua guru di Kabupaten Kudus sudah memahami dan menerapkan kurikulum merdeka.
"Setelah diadakan pelatihan peningkatan kompetensi pemanfaatan platform teknologi pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan terhadap 1.000 guru dan kepala sekolah, kami harapkan masing-masing peserta pelatihan menularkan kepada guru lainnya yang belum mengikuti pelatihan," kata Penjabat Bupati Kudus M. Hasan Chabibie di Kudus, Rabu.
Ia berharap satu guru atau kepala sekolah yang sudah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) Kemendikbudristek, bisa menularkan ilmunya terhadap 10 guru lainnya.
Ketika hal itu bisa terlaksana dengan baik, dia optimistis, maka semua guru di Kabupaten Kudus yang jumlahnya 7.866 guru bisa memahami kurikulum merdeka. Sehingga saat tahun ajaran baru sekolah nanti pada bulan Juni atau Juli 2024 semua guru sudah bisa melaksanakannya dengan baik.
Apalagi, kata dia, dalam pelatihan sebelumnya yang dilanjutkan dengan diskusi juga menghadirkan langsung dari sumber pembuat kurikulum merdeka, sehingga semua guru tentunya bisa lebih paham soal kurikulum merdeka.
"Jika hasil pelatihannya maksimal, tentu akan berimbas pada proses belajar mengajar di kelas maupun peningkatan kualitas siswanya," ujarnya.
Ia juga akan memfasilitasi para pelajar agar bisa tampil berbagai kegiatan yang bisa meningkatkan kualitas keilmuan mereka, baik di level kabupaten, provinsi, maupun nasional.
Selain berupaya meningkatkan kualitas guru, pihaknya juga menaruh perhatian terhadap infrastruktur pendidikan karena masih ada beberapa bangunan sekolah yang mengalami kerusakan.
"Saat ini memang sudah ada upaya perbaikan, tetapi kedepannya perlu ditingkatkan lagi agar semua bangunan sekolah dalam kondisi baik dan mendukung kegiatan belajar mengajar siswa," ujarnya.
Baca juga: Kurikulum merdeka berhasil jika belajar menyenangkan
"Setelah diadakan pelatihan peningkatan kompetensi pemanfaatan platform teknologi pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan terhadap 1.000 guru dan kepala sekolah, kami harapkan masing-masing peserta pelatihan menularkan kepada guru lainnya yang belum mengikuti pelatihan," kata Penjabat Bupati Kudus M. Hasan Chabibie di Kudus, Rabu.
Ia berharap satu guru atau kepala sekolah yang sudah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) Kemendikbudristek, bisa menularkan ilmunya terhadap 10 guru lainnya.
Ketika hal itu bisa terlaksana dengan baik, dia optimistis, maka semua guru di Kabupaten Kudus yang jumlahnya 7.866 guru bisa memahami kurikulum merdeka. Sehingga saat tahun ajaran baru sekolah nanti pada bulan Juni atau Juli 2024 semua guru sudah bisa melaksanakannya dengan baik.
Apalagi, kata dia, dalam pelatihan sebelumnya yang dilanjutkan dengan diskusi juga menghadirkan langsung dari sumber pembuat kurikulum merdeka, sehingga semua guru tentunya bisa lebih paham soal kurikulum merdeka.
"Jika hasil pelatihannya maksimal, tentu akan berimbas pada proses belajar mengajar di kelas maupun peningkatan kualitas siswanya," ujarnya.
Ia juga akan memfasilitasi para pelajar agar bisa tampil berbagai kegiatan yang bisa meningkatkan kualitas keilmuan mereka, baik di level kabupaten, provinsi, maupun nasional.
Selain berupaya meningkatkan kualitas guru, pihaknya juga menaruh perhatian terhadap infrastruktur pendidikan karena masih ada beberapa bangunan sekolah yang mengalami kerusakan.
"Saat ini memang sudah ada upaya perbaikan, tetapi kedepannya perlu ditingkatkan lagi agar semua bangunan sekolah dalam kondisi baik dan mendukung kegiatan belajar mengajar siswa," ujarnya.
Baca juga: Kurikulum merdeka berhasil jika belajar menyenangkan