Purwokerto (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto Christoveny optimistis perusahaan-perusahaan di wilayah eks Keresidenan Banyumas atau Banyumas Raya tidak terdampak fluktuasi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Sebenarnya kemarin dengan kondisi ekonomi global, memang rupiah agak ada sedikit terkoreksi, sedikit melemah. Insyaallah secara fundamental rupiah kita kuat," kata Christoveny di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.

Oleh karena itu, kata dia, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diharapkan dapat kembali stabil.

Terkait dengan dampak pelemahan rupiah, dia mengatakan untuk sementara belum berdampak signifikan terhadap masyarakat.

Bahkan, kata dia, pelemahan rupiah yang sempat terjadi dalam beberapa pekan terakhir belum berdampak terhadap perusahaan-perusahaan di wilayah Banyumas Raya yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.

"Apalagi sekarang rupiah sudah mengarah kembali ke normal. Itu (pelemahan rupiah, red.) cuma sesaat karena ada serangan Iran ke Israel, sekarang rupiah sudah terkoreksi mengarah ke normal," kata Christoveny.

Sebelumnya, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Purbalingga Mukodam mengharapkan pelemahan rupiah atau penguatan dolar Amerika Serikat (AS) berdampak positif terhadap perusahaan-perusahaan eksportir di Purbalingga, sehingga dapat meningkatkan volume ekspor.

Ia mengakui hingga saat ini banyak produk Purbalingga yang telah menembus pasar ekspor, antara lain rambut dan bulu mata palsu, gula kelapa kristal organik, lada, kerajinan sapu glagah, dan kapulaga.

Di sisi lain, kata dia, pekerja-pekerja sejumlah perusahaan rambut dan bulu mata palsu yang selama ini dirumahkan diharapkan dapat kembali dipekerjakan seiring dengan adanya peningkatan aktivitas perusahaan.

"Kami akan mendorong perusahaan-perusahaan eksportir itu untuk meningkatkan volume ekspor dengan menguatnya nilai dolar AS ini," katanya di Purbalingga, Jumat (19/4).

 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024