Semarang (ANTARA) - Di era pemasaran digital seperti sekarang ini, konten berperan penting sebagai salah satu strategi untuk menggaet target market agar tertarik dengan jasa atau produk yang ditawarkan, terlebih bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang banyak mengandalkan pemasaran melalui saluran media sosial.

Wirausaha sekaligus Ketua Umum UMKM Kelurahan Karangroto, Rodiah mengakui untuk menciptakan konten yang menarik dan efektif dalam menyasar target market, diperlukan merancang content planning.

"Content planning adalah perencanaan pengembangan konten yang dilakukan  agar tujuan akhir bisa tercapai. Mulai dari penentuan ingin membuat konten seperti apa, di platform  apa dan kapan diterbitkan. Content planning juga lebih berfokus ke penjadwalan kapan harus mengupload, di platform mana, dan lain-lain,'' kata Rodiah saat kegiatan Kelas Pintar Bersama yang diinisiasi oleh Kredit Pintar di Semarang, Senin (29/4).

Rodiah menjelaskan tujuan dari membuat content planning adalah memberikan informasi, memberikan edukasi tentang produk, serta mendorong konsumen melakukan transaksi.

Adapun, beberapa tahapan dalam membuat content planning. Pertama, tentukan tujuan yang ingin dicapai. Harus sudah tahu target pasarnya atau target marketnya atau audiens yang  ingin dijangkau. Kedua, membuat kategori yang jelas untuk setiap konten.

Ketiga, pastikan kalender editorial tersusun rapi. Kalender ini berisikan semua data lengkap konten yang dibutuhkan, berisi kategori, penjadwalan tanggal, prioritas, status, dan kapan deadline-nya. Kemudian pilih platform yang digunakan. Lalu terakhir, lakukan riset seputar topik mulai dari keyword sampai isi konten, agar lebih interaktif bagi audiens.

Brand Manager Kredit Pintar Puji Sukaryadi mengatakan Kredit Pintar sebagai aplikasi fintech lending di Indonesia yang berlisensi, terdaftar, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) senantiasa memberikan dukungannya untuk dapat mendorong para pelaku UMKM dalam meningkatkan dan mengembangkan skala usaha.

Kelas Pintar Bersama diselenggarakan sebagai upaya mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Khususnya bagaimana literasi keuangan dapat menyasar generasi muda yang memiliki peran bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Head of Risk Policy & Procedure Kredit Pintar R. Ary Mulyono menambahkan kurun dua tahun terakhir, Kredit Pintar telah melaksanakan kegiatan literasi keuangan melalui Kelas Pintar Bersama, sebanyak 25 kali di 13 kota di Indonesia dengan total peserta berjumlah 1800 partisipan.

Ia menambahkan Kredit Pintar terus mencatatkan pertumbuhan positif di Q1 2024 dengan jumlah total peminjam Kredit Pintar sejak berdiri tahun 2017 telah berjumlah lebih dari 7 juta nasabah. '

'Hingga saat ini Kredit Pintar telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 42 Triliun, dimana sekitar separuh nasabahnya meminjam uang untuk kebutuhan modal usaha kecil atau pendidikan,'' tutupnya.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024