Solo (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Cabang Kota Surakarta, Jawa Tengah terus melakukan penyerapan gabah hasil panen para petani untuk meningkatkan dan menjaga stok beras di wilayah Solo Raya hingga saat ini, tetap aman dan stabil.

Bulog melakukan pengadaan beras dalam negeri di wilayah Surakarta yang kualitas medium sebanyak 7.000 ton dan untuk komersial atau kualitas premium 2.500 ton, sehingga total tahun ini, pengadaan dalam negeri total sudah menyerap 9.500 ton setara beras, kata Pemimpin Cabang Bulog Surakarta Andy Nugroho, di Solo, Senin.

Andy Nugroho menjelaskan pihaknya dalam pengadaan beras membuka seluas-luasnya mulai dari kelompok tani, tempat penggilingan gabah atau mitra kerja Bulog berupa gabah basah hingga gabah kering panen, gabah kering giling hingga beras dilakukan semua tempat di wilayah Solo Raya.

"Kami sudah melakukan pengadaan pangan sebanyak 9.500 ton setara beras. Jadi beras khusus Public Servis Obligation (PSO) sebanyak 7.000 ton dan komersial 2.500 ton hingga saat ini," kata Andy Nugroho.

Bulog Surakarta hingga sekarang memiliki stok beras sebanyak total 15.000 ton setara beras dan stok itu, masih sangat aman untuk kebutuhan pangan di wilayah Solo Raya.

Beras yang PSO untuk cadangan beras pemerintah (CBP) masih aman dan untuk penjualan beras kualitas komersial tetapi bisa dialihkan menjadi CBP, jika stoknya kurang.

Selain itu, Bulog juga terus menjaga agar harga beras di pasaran tidak naik, tetap jalan melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di kios-kios pasar tradisional. Tapi, hanya tidak semasif pada sebelum ketika harga tinggi.

"Kami juga memberikan ruang kepada para petani dan penggilingan lokal agar berasnya juga masuk ke pasar. Karena, jika kami operasi pasar (OP) terus maka peluang mereka masuk pasar sangat kecil," katanya.

Namun, Bulog tetap melakukan OP sepanjang menjaga stabilitas harga beras, tetapi mungkin volumennya tidak sebesar saat terjadi lonjakan harga beras di pasaran. Sejumlah daerah sedang panen raya, sehingga tempat penggilingan juga mempunyai kesempatan produksinya dipasok ke pasar.

"Harga beras kualitas medium untuk pengadaan Bulog sebesar Rp11.000/kg dan beras premium mulai Rp11.500/kg atau kadar 15 persen dan tergantung kualitasnya jika lima persen lebih mahal lagi harganya. Jadi medium PSO seharga Rp11.000/kg dan premium Rp11.500/kg," katanya.

Ia mengatakan stok beras di tempat penggilingan saat ini, masih banyak meski masa panen masih ada dan berlangsung di Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, dan Klaten. Sedangkan, Sragen sudah selesai atau habis. Tapi, hasil pantauan Bulog di tempat penggilingan stok beras masih ada.

Ia mengatakan Bulog agar tetap menjaga harga beras tetap stabil di pasaran melakukan intervensi melalui stabilitas harga dengan melihat kuantumnya. Jika lonjakan beras tinggi kuantumnya untuk SPHP akan ditambah. Jika harga masih rendah kuantumnya sedikit-sedikit.

"Kami tetap melakukan intervensi supaya terjadi keseimbangan harga sehingga tidak terlalu naik atau mahal dan tidak terlalu rendah. Jika intervensi terus harga terlalu murah kasihan produsen, tapi terlalu tinggi harga naik kasihan konsumen," katanya.

Baca juga: Bulog salurkan 594,7 ton beras SPHP ke pasar tradisional di Kudus

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024