Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menggelar festival kirab budaya dalam rangkaian menyambut Hari Ulang Tahun ke-58 Batang dengan menampilkan kekayaan budaya lokal seperti pasukan pusaka Tombak Kiai Abirawa, Kiai Payung Tunggul Naga, dan 11 pusaka lainnya, Kamis sore.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Kamis, mengatakan bahwa kegiatan ini digelar sebagai upaya "nguri-uri" (melestarikan) budaya Jawa sekaligus memberikan hiburan kepada masyarakat untuk menyambut HUT ke-58 Batang.
"Kami sampaikan kepada masyarakat bahwa ini Kabupaten Batang sudah berusia 58 tahun. Oleh karena itu, kami berpesan kepada masyarakat mari kita bersama-sama meneruskan perjuangan para pejuang dengan mengisi hal-hal yang positif untuk memajukan daerah ini," katanya.
Dengan bertambahnya usia Kabupaten Batang, Lani Dwi berharap pembangunan fisik di daerah semakin maju dan kesejahteraan masyarakat juga meningkat.
Pada festival kirab budaya tersebut Lani Dwi Rejeki bersama peserta kirab melakukan "sawur" (membagikan ruang receh) pada masyarakat yang menonton di sepanjang jalan yang dilalui oleh kirab.
"Sawur ini sebagai kelengkapan kirab budaya sekaligus bagi-bagi rezeki untuk masyarakat," katanya.
Selain itu, kirab budaya itu juga diikuti 10 peserta abdi negara, 25 organisasi perangkat daerah, 11 pasukan Tosan Aji, 15 peserta siswa sekolah, 15 peserta dari kecamatan yang membawa gunungan hasil bumi, serta 85 peserta lainnya.
Sebelum kirab budaya dimulai ada serangkaian prosesi yang berlangsung di pendopo kantor Bupati Batang, di mana pasukan kirab tertata rapi sesuai urutan yang telah ditentukan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Batang Triossy Juniarto mengatakan festival kirab budaya ini tidak hanya merupakan kegiatan perayaan yang dilakukan setiap tahun oleh pemerintah daerah.
"Selain itu, kirab budaya itu juga sebagai simbol kebersamaan dan kekuatan komunitas di daerah. Oleh karena itu, mari kita saksikan dan rayakan bersama," katanya.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Kamis, mengatakan bahwa kegiatan ini digelar sebagai upaya "nguri-uri" (melestarikan) budaya Jawa sekaligus memberikan hiburan kepada masyarakat untuk menyambut HUT ke-58 Batang.
"Kami sampaikan kepada masyarakat bahwa ini Kabupaten Batang sudah berusia 58 tahun. Oleh karena itu, kami berpesan kepada masyarakat mari kita bersama-sama meneruskan perjuangan para pejuang dengan mengisi hal-hal yang positif untuk memajukan daerah ini," katanya.
Dengan bertambahnya usia Kabupaten Batang, Lani Dwi berharap pembangunan fisik di daerah semakin maju dan kesejahteraan masyarakat juga meningkat.
Pada festival kirab budaya tersebut Lani Dwi Rejeki bersama peserta kirab melakukan "sawur" (membagikan ruang receh) pada masyarakat yang menonton di sepanjang jalan yang dilalui oleh kirab.
"Sawur ini sebagai kelengkapan kirab budaya sekaligus bagi-bagi rezeki untuk masyarakat," katanya.
Selain itu, kirab budaya itu juga diikuti 10 peserta abdi negara, 25 organisasi perangkat daerah, 11 pasukan Tosan Aji, 15 peserta siswa sekolah, 15 peserta dari kecamatan yang membawa gunungan hasil bumi, serta 85 peserta lainnya.
Sebelum kirab budaya dimulai ada serangkaian prosesi yang berlangsung di pendopo kantor Bupati Batang, di mana pasukan kirab tertata rapi sesuai urutan yang telah ditentukan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Batang Triossy Juniarto mengatakan festival kirab budaya ini tidak hanya merupakan kegiatan perayaan yang dilakukan setiap tahun oleh pemerintah daerah.
"Selain itu, kirab budaya itu juga sebagai simbol kebersamaan dan kekuatan komunitas di daerah. Oleh karena itu, mari kita saksikan dan rayakan bersama," katanya.