Temanggung (ANTARA) - Tanah longsor yang terjadi di Dusun Kedawung, Desa Karangwuni, Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang terjadi pada Selasa (23/4) malam mengancam tujuh rumah warga yang tinggal di bagian atas.
Kepala Desa Karangwuni Prihasto di Temanggung, Rabu, menyampaikan intensitas hujan tinggi mengakibatkan tebing setinggi 10 meter dan panjang 35 meter di Dusun Kedawung, Desa Karangwuni, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, longsor.
Menurut dia, Dusun Kedawung dan Pucung memang langganan terjadi musibah longsor pada musim hujan karena lokasi permukiman berada di tebing.
"Terkait musibah ini kami dari pihak desa sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung untuk penanganan darurat. Kami juga sudah berkomunikasi untuk meminta bronjong sepanjang 35 meter dan tingginya 10 meter agar tujuh rumah itu aman dari musibah longsor," katanya.
Ia mengimbau kepada warga yang tinggal di daerah rawan bencana longsor untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama segera menghindar dan menyelamatkan diri ke tempat aman.
Pemilik rumah yang terancam longsor, Istofa, mengatakan musibah longsor terjadi empat kali setelah daerah itu diguyur hujan deras sejak dua hari. Diduga tidak kuat menahan gerusan air hujan, tebing yang berada di depan rumahnya longsor.
"Longsor ini mengancam tujuh rumah dan sekarang kondisi tanah sudah retak memanjang, karena tanahnya gembur. Tiang teras rumah bagian depan milik saya sudah menggantung dan rawan roboh jika terjadi longsor susulan," katanya.
Waktu kejadian longsor, kata dia, pemilik rumah berada di dalam rumah dan beruntung tidak ada warga berada di lokasi longsor, sehingga tidak menimbulkan korban luka maupun korban jiwa.
"Kami masih tinggal di rumah, sementara rumah masih aman, tapi kalau agak darurat mungkin kami akan pindah ke rumah tetangga," katanya.
Baca juga: Dua rumah warga di Temanggung rusak diterjang banjir
Kepala Desa Karangwuni Prihasto di Temanggung, Rabu, menyampaikan intensitas hujan tinggi mengakibatkan tebing setinggi 10 meter dan panjang 35 meter di Dusun Kedawung, Desa Karangwuni, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, longsor.
Menurut dia, Dusun Kedawung dan Pucung memang langganan terjadi musibah longsor pada musim hujan karena lokasi permukiman berada di tebing.
"Terkait musibah ini kami dari pihak desa sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung untuk penanganan darurat. Kami juga sudah berkomunikasi untuk meminta bronjong sepanjang 35 meter dan tingginya 10 meter agar tujuh rumah itu aman dari musibah longsor," katanya.
Ia mengimbau kepada warga yang tinggal di daerah rawan bencana longsor untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama segera menghindar dan menyelamatkan diri ke tempat aman.
Pemilik rumah yang terancam longsor, Istofa, mengatakan musibah longsor terjadi empat kali setelah daerah itu diguyur hujan deras sejak dua hari. Diduga tidak kuat menahan gerusan air hujan, tebing yang berada di depan rumahnya longsor.
"Longsor ini mengancam tujuh rumah dan sekarang kondisi tanah sudah retak memanjang, karena tanahnya gembur. Tiang teras rumah bagian depan milik saya sudah menggantung dan rawan roboh jika terjadi longsor susulan," katanya.
Waktu kejadian longsor, kata dia, pemilik rumah berada di dalam rumah dan beruntung tidak ada warga berada di lokasi longsor, sehingga tidak menimbulkan korban luka maupun korban jiwa.
"Kami masih tinggal di rumah, sementara rumah masih aman, tapi kalau agak darurat mungkin kami akan pindah ke rumah tetangga," katanya.
Baca juga: Dua rumah warga di Temanggung rusak diterjang banjir