Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengharapkan penguatan nilai dolar Amerika Serikat (AS) berdampak positif terhadap peningkatan ekspor sejumlah komoditas dari wilayah itu dan meningkatkan konsumsi produk dalam negeri.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Purbalingga Mukodam di Purbalingga, Jumat, mengatakan pelemahan rupiah atau penguatan dolar AS tidak selalu berdampak buruk terhadap perekonomian Indonesia termasuk Purbalingga, juga bisa memberikan dampak positif terutama pada kegiatan ekspor.
"Dengan adanya penguatan dolar AS ini, mudah-mudahan berdampak positif terhadap perusahaan-perusahaan eksportir di Purbalingga, sehingga dapat meningkatkan volume ekspor," katanya.
Ia mengakui hingga saat ini banyak produk Purbalingga yang telah menembus pasar ekspor, antara lain rambut dan bulu mata palsu, gula kelapa kristal organik, lada, kerajinan sapu glagah, dan kapulaga.
Di sisi lain, kata dia, pekerja-pekerja sejumlah perusahaan rambut dan bulu mata palsu yang selama ini dirumahkan diharapkan dapat kembali dipekerjakan seiring dengan peningkatan aktivitas perusahaan.
"Kami akan mendorong perusahaan-perusahaan eksportir itu untuk meningkatkan volume ekspor," katanya menegaskan.
Terkait dampak buruk pelemahan rupiah, dia mengatakan hingga saat ini belum sampai terasa di daerah dan diharapkan tidak sampai terjadi.
Menurut dia, dampak dari pelemahan rupiah yang biasa terjadi berupa kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat.
"Dampak dari kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat yang terjadi saat lebaran kemarin sudah mulai berkurang. Apalagi untuk kebutuhan sembako, kemarin ada beberapa operasi pasar bekerja sama dengan Bulog dan saat ini sudah ada panen walaupun belum raya," kata Mukodam.
Ia mengatakan kondisi tersebut merupakan bagian dari kesiapan untuk mengantisipasi dampak buruk pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Selain itu, kata dia, penguatan dolar diharapkan dapat meningkatkan penggunaan produk dalam negeri oleh masyarakat.
Baca juga: Rupiah merosot ditutup Rp16.176 per dolar AS
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Purbalingga Mukodam di Purbalingga, Jumat, mengatakan pelemahan rupiah atau penguatan dolar AS tidak selalu berdampak buruk terhadap perekonomian Indonesia termasuk Purbalingga, juga bisa memberikan dampak positif terutama pada kegiatan ekspor.
"Dengan adanya penguatan dolar AS ini, mudah-mudahan berdampak positif terhadap perusahaan-perusahaan eksportir di Purbalingga, sehingga dapat meningkatkan volume ekspor," katanya.
Ia mengakui hingga saat ini banyak produk Purbalingga yang telah menembus pasar ekspor, antara lain rambut dan bulu mata palsu, gula kelapa kristal organik, lada, kerajinan sapu glagah, dan kapulaga.
Di sisi lain, kata dia, pekerja-pekerja sejumlah perusahaan rambut dan bulu mata palsu yang selama ini dirumahkan diharapkan dapat kembali dipekerjakan seiring dengan peningkatan aktivitas perusahaan.
"Kami akan mendorong perusahaan-perusahaan eksportir itu untuk meningkatkan volume ekspor," katanya menegaskan.
Terkait dampak buruk pelemahan rupiah, dia mengatakan hingga saat ini belum sampai terasa di daerah dan diharapkan tidak sampai terjadi.
Menurut dia, dampak dari pelemahan rupiah yang biasa terjadi berupa kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat.
"Dampak dari kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat yang terjadi saat lebaran kemarin sudah mulai berkurang. Apalagi untuk kebutuhan sembako, kemarin ada beberapa operasi pasar bekerja sama dengan Bulog dan saat ini sudah ada panen walaupun belum raya," kata Mukodam.
Ia mengatakan kondisi tersebut merupakan bagian dari kesiapan untuk mengantisipasi dampak buruk pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Selain itu, kata dia, penguatan dolar diharapkan dapat meningkatkan penggunaan produk dalam negeri oleh masyarakat.
Baca juga: Rupiah merosot ditutup Rp16.176 per dolar AS