Semarang (ANTARA) - Perum Bulog Wilayah Jawa Tengah memastikan ketersediaan stok beras aman jelang Lebaran Idul Fitri 2024, dimana stok beras saat ini mencapai 26.854 ton dan masih akan terus bertambah lagi di bulan April 2024.
“Stok beras untuk Lebaran Idul Fitri 2024 sangat cukup, bahkan mencukupi untuk tiga bulan ke depan," kata ,” kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jateng Sopran Kenedi.
Semua saluran pembelian beras, lanjut dia, dilakukan dan akan terus disosialisasikan kepada petani di desa dan kelurahan yang belum tahu bagaimana bermitra dengan Bulog, dengan tujuan memutus mata rantai pengadaan.
Sopran mengatakan penyerapan beras saat ini masih terus dilakukan terlebih dengan adanya kebijakan pemerintah yang menaikkan harga beli lebih tinggi Rp1.000 dari petani, sehingga serapan akan makin banyak.
Saat ini, katanya, Bulog fokus penyerapan dari petani merata dari seluruh Jawa Tengah, terutama dari penghasil beras di Surakarta, Tegal, Grobogan, Demak, Banyumas, dan Magelang.
“Semua saluran pembelian beras kami lakukan dan akan terus sosialisasikan kepada petani di desa dan kelurahan yang belum tahu bagaimana bermitra dengan Bulog supaya mata rantainya tidak terlalu panjang,” jelasnya.
Ia menegaskan beras Bulog di pasar maupun ritel modern saat ini tersedia, mudah ditemukan masyarakat, sehingga diharapkan harganya stabil, sedangkan stok kebutuhan pokok lainnya seperti gula, tepung terigu, daging kerbau dan minyak goreng juga masih sangat aman.
“Gerakan Pangan Murah (GPM) masih terus kami lakukan menjelang Lebaran kali ini hingga tingkat Desa dan Kelurahan. Kami juga mengalihkan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menjadi beras premium agar harga tetap terkendali,” katanya.
Bulog Jawa Tengah sendiri telah menyalurkan 270 ton beras dan 15 ton untuk Gerakan Pangan Murah yang digelar untuk menstabilkan harga beras yang sempat tinggi dan menyumbang inflasi di Jawa Tengah dan saat ini realisasi SPHP di wilayah Jawa Tengah sudah mencapai 46 persen dari target sebanyak 108.100 ton untuk 2024.
“Stok beras untuk Lebaran Idul Fitri 2024 sangat cukup, bahkan mencukupi untuk tiga bulan ke depan," kata ,” kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jateng Sopran Kenedi.
Semua saluran pembelian beras, lanjut dia, dilakukan dan akan terus disosialisasikan kepada petani di desa dan kelurahan yang belum tahu bagaimana bermitra dengan Bulog, dengan tujuan memutus mata rantai pengadaan.
Sopran mengatakan penyerapan beras saat ini masih terus dilakukan terlebih dengan adanya kebijakan pemerintah yang menaikkan harga beli lebih tinggi Rp1.000 dari petani, sehingga serapan akan makin banyak.
Saat ini, katanya, Bulog fokus penyerapan dari petani merata dari seluruh Jawa Tengah, terutama dari penghasil beras di Surakarta, Tegal, Grobogan, Demak, Banyumas, dan Magelang.
“Semua saluran pembelian beras kami lakukan dan akan terus sosialisasikan kepada petani di desa dan kelurahan yang belum tahu bagaimana bermitra dengan Bulog supaya mata rantainya tidak terlalu panjang,” jelasnya.
Ia menegaskan beras Bulog di pasar maupun ritel modern saat ini tersedia, mudah ditemukan masyarakat, sehingga diharapkan harganya stabil, sedangkan stok kebutuhan pokok lainnya seperti gula, tepung terigu, daging kerbau dan minyak goreng juga masih sangat aman.
“Gerakan Pangan Murah (GPM) masih terus kami lakukan menjelang Lebaran kali ini hingga tingkat Desa dan Kelurahan. Kami juga mengalihkan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menjadi beras premium agar harga tetap terkendali,” katanya.
Bulog Jawa Tengah sendiri telah menyalurkan 270 ton beras dan 15 ton untuk Gerakan Pangan Murah yang digelar untuk menstabilkan harga beras yang sempat tinggi dan menyumbang inflasi di Jawa Tengah dan saat ini realisasi SPHP di wilayah Jawa Tengah sudah mencapai 46 persen dari target sebanyak 108.100 ton untuk 2024.