Semarang (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Jawa Tengah I bersama Tax Center Universitas Pancasakti (UPS) menggelar seminar nasional “Kiat-Kiat Sukses Ekspor” di Aula II Kampus II UPS, Tegal.
Kegiatan yang diikuti oleh 300 mahasiswa yang bergabung secara hibrida ini berlangsung pada Selasa (2/4) dari pagi hingga siang hari.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk konkret kolaborasi kegiatan Kemenkeu Satu Jawa Tengah kepada masyarakat.
Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan tiga materi dari tiga narasumber yaitu kiat-kiat sukses ekspor oleh Iffan Izzulhaq yang merupakan perwakilan dari Ekspor.Id dan Bea Cukai, branding produk dalam rangka ekspor oleh Mukhamad Wisnu Nagoro yang merupakan pengelola media sosial sekaligus konten kreator dari Kanwil DJP Jawa Tengah I, dan aspek dasar perpajakan atas ekspor oleh Santosa yang merupakan Penyuluh Pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tegal.
Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPS Dr. Dien Noviany R, SE, MM, Akt, CA. Dalam sambutannya, Dien menyampaikan apresiasinya kepada DJP dan Kemenkeu Satu Jawa Tengah.
“Terima kasih kami sampaikan khususnya kepada DJP dan para narasumber yang sudah berkenan mengisi kegiatan ini meskipun di bulan Ramadan,” ungkapnya.
Selanjutnya, sambutan diberikan oleh Ketua Tax Center UPS Amirah, S.E.I., M.Sc. Dalam
sambutannya Amirah menekankan pentingnya wawasan tambahan yang harus dimiliki oleh
mahasiswa seperti pengetahuan tentang ekspor dan aspek legalitasnya.
“Perlu kita pelajari hal-hal seperti ini agar wawasan kita nantinya lebih luas lagi sebagai bekal terjun ke masyarakat kelak,”ungkapnya. “Lebih lagi, saya berharap nantinya bisa mencetak eksportir dari lulusan FEB
UPS,” pungkasnya.
Acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi. Dari tiga narasumber, tercatat ada dua belas pertanyaan pada sesi diskusi. Sebagai moderator diskusi, Ibnu Muttaqin, M.SI mengawal acara hingga akhir. Salah satu pertanyaan yang dilontarkan peserta adalah bagaimana peran Kemenkeu pada pengembangan ekspor di Indonesia.
“Kemenkeu sebagai instansi pemerintah pengelola keuangan tentu memiliki berbagai program yang mendorong terciptanya iklim ekspor di Indonesia, seperti membuat klinik ekspor yang ada pada setiap Kantor Bea Cukai, lalu Business Development Services (BDS) yang dimiliki oleh DJP dan masih banyak lagi,” ungkap Izul kepada penannya.
Acara ditutup dengan sesi penyerahan cindera mata dari UPS kepada para narasumber. Diharapkan kegiatan semacam ini dapat mendorong munculnya eksportir-eskportir baru yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
***
Kegiatan yang diikuti oleh 300 mahasiswa yang bergabung secara hibrida ini berlangsung pada Selasa (2/4) dari pagi hingga siang hari.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk konkret kolaborasi kegiatan Kemenkeu Satu Jawa Tengah kepada masyarakat.
Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan tiga materi dari tiga narasumber yaitu kiat-kiat sukses ekspor oleh Iffan Izzulhaq yang merupakan perwakilan dari Ekspor.Id dan Bea Cukai, branding produk dalam rangka ekspor oleh Mukhamad Wisnu Nagoro yang merupakan pengelola media sosial sekaligus konten kreator dari Kanwil DJP Jawa Tengah I, dan aspek dasar perpajakan atas ekspor oleh Santosa yang merupakan Penyuluh Pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tegal.
Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPS Dr. Dien Noviany R, SE, MM, Akt, CA. Dalam sambutannya, Dien menyampaikan apresiasinya kepada DJP dan Kemenkeu Satu Jawa Tengah.
“Terima kasih kami sampaikan khususnya kepada DJP dan para narasumber yang sudah berkenan mengisi kegiatan ini meskipun di bulan Ramadan,” ungkapnya.
Selanjutnya, sambutan diberikan oleh Ketua Tax Center UPS Amirah, S.E.I., M.Sc. Dalam
sambutannya Amirah menekankan pentingnya wawasan tambahan yang harus dimiliki oleh
mahasiswa seperti pengetahuan tentang ekspor dan aspek legalitasnya.
“Perlu kita pelajari hal-hal seperti ini agar wawasan kita nantinya lebih luas lagi sebagai bekal terjun ke masyarakat kelak,”ungkapnya. “Lebih lagi, saya berharap nantinya bisa mencetak eksportir dari lulusan FEB
UPS,” pungkasnya.
Acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi. Dari tiga narasumber, tercatat ada dua belas pertanyaan pada sesi diskusi. Sebagai moderator diskusi, Ibnu Muttaqin, M.SI mengawal acara hingga akhir. Salah satu pertanyaan yang dilontarkan peserta adalah bagaimana peran Kemenkeu pada pengembangan ekspor di Indonesia.
“Kemenkeu sebagai instansi pemerintah pengelola keuangan tentu memiliki berbagai program yang mendorong terciptanya iklim ekspor di Indonesia, seperti membuat klinik ekspor yang ada pada setiap Kantor Bea Cukai, lalu Business Development Services (BDS) yang dimiliki oleh DJP dan masih banyak lagi,” ungkap Izul kepada penannya.
Acara ditutup dengan sesi penyerahan cindera mata dari UPS kepada para narasumber. Diharapkan kegiatan semacam ini dapat mendorong munculnya eksportir-eskportir baru yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
***