Grobogan (ANTARA) - Tim Satuan Siaga Penanggulangan Bencana (Satgana) PMI Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, memberikan bantuan air bersih untuk warga terdampak banjir, karena sumber air bersih yang dimiliki masyarakat belum bisa dimanfaatkan karena masih tercemar air banjir.
"Untuk sementara desa yang mendapatkan distribusi air bersih di Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan," kata Kepala Markas PMI Kabupaten Grobogan Djasman di Grobogan, Sabtu.
Air bersih yang didistribusikan pada Sabtu (23/3), kata dia, mencapai 5.000 liter.
Ia mengungkapkan berdasarkan hasil asesmen Tim Satgana PMI Grobogan di Desa Kronggen Kecamatan Brati warga masih membutuhkan air bersih, sehingga terlebih dahulu dikirimkan satu tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter.
Ketika masih membutuhkan, maka PMI Grobogan kembali akan melakukan droping untuk memenuhi kebutuhan warga.
"Pascabanjir, memang banyak sumur warga yang masih tercemar, sehingga membutuhkan waktu untuk bisa dimanfaatkan kembali," imbuh Kepala Seksi Pelayanan dan Kemitraan PMI Grobogan, Gesit Kristyawan.
Selain melakukan distribusi air bersih, PMI Kabupaten Grobogan bersama BPBD Grobogan juga melakukan pengurasan sumur milik warga serta penyemprotan eco enzym (bahan alami) untuk mencegah penyakit pascabanjir.
Bencana banjir di Kabupaten Grobogan pada 13-18 Maret 2024 berdampak terhadap 113 desa yang tersebar di 13 kecamatan. Selain rumah penduduk, banjir juga menggenangi sekolah, tempat ibadah, perkantoran hingga jalan-jalan protokol.
Baca juga: Pemprov Jateng segera data lahan pertanian terdampak banjir
"Untuk sementara desa yang mendapatkan distribusi air bersih di Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan," kata Kepala Markas PMI Kabupaten Grobogan Djasman di Grobogan, Sabtu.
Air bersih yang didistribusikan pada Sabtu (23/3), kata dia, mencapai 5.000 liter.
Ia mengungkapkan berdasarkan hasil asesmen Tim Satgana PMI Grobogan di Desa Kronggen Kecamatan Brati warga masih membutuhkan air bersih, sehingga terlebih dahulu dikirimkan satu tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter.
Ketika masih membutuhkan, maka PMI Grobogan kembali akan melakukan droping untuk memenuhi kebutuhan warga.
"Pascabanjir, memang banyak sumur warga yang masih tercemar, sehingga membutuhkan waktu untuk bisa dimanfaatkan kembali," imbuh Kepala Seksi Pelayanan dan Kemitraan PMI Grobogan, Gesit Kristyawan.
Selain melakukan distribusi air bersih, PMI Kabupaten Grobogan bersama BPBD Grobogan juga melakukan pengurasan sumur milik warga serta penyemprotan eco enzym (bahan alami) untuk mencegah penyakit pascabanjir.
Bencana banjir di Kabupaten Grobogan pada 13-18 Maret 2024 berdampak terhadap 113 desa yang tersebar di 13 kecamatan. Selain rumah penduduk, banjir juga menggenangi sekolah, tempat ibadah, perkantoran hingga jalan-jalan protokol.
Baca juga: Pemprov Jateng segera data lahan pertanian terdampak banjir