Semarang (ANTARA) - Universitas Semarang (USM) menerjunkan sembilan sukarelawan dari Unit Kegiatan Mahasiswa Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas Semarang (UKM KSR USM) untuk membantu korban banjir di wilayah Kabupaten Demak pada Selasa (19/3) malam. 

Seperti diketahui, banjir di Kabupaten Demak di hari keempat semakin meluas, mulai dari Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Gajah, Kecamatan Dempet, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Demak Kota, dan Kecamatan Sayung.

Pembina KSR PMI USM, Saiful Hadi mengatakan, 9 sukarelawan dari UKM KSR USM itu telah bergabung dengan PMI Kabupaten Demak. Mereka ditugaskan untuk asesmen  logistik serta distribusi.

''Para sukarelawan dari USM sudah bergabung dengan PMI Kabupaten Demak untuk membantu korban banjir,'' kata Saiful di Markas PMI Kabupaten Demak saat rapat koordinasi dengan PMI Kabupaten Demak pada Selasa malam (19/3).

Sebelumnya, USM juga memberikan bantuan korban banjir di Semarang dengan menyediakan tempat di Auditorium USM sebagai tempat pengungsian, pos kesehatan serta dapur umum.

''Selain itu USM juga memberikan bantuan evakuasi kepada warga Muktiharjo Kidul dan Tlogosari Kulon,'' ujarnya.

Ketinggian air di Demak Kota mencapai 80 sampai 100 cm. Sementara banjir terparah terjadi di Karanganyar dengan ketinggian mencapai 2 meter. PMI Kabupaten Demak memberikan bantuan korban banjir berupa dapur umum, pengungsian, evakuasi, distribusi logistik, makanan dan lain-lain.

Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Demak, Ade Heriyanto mengatakan, saat ini lokasi banjir semakin meluas dan wilayah terdampak semakin meluas.

''Saat ini lokasi pengungsian ada 57 lokasi yang tersebar di berbagai kecamatan terdampak. Di Kecamatan Karanganyar ada 8 desa terdampak dengan jumlah 21.217 jiwa. Di Kecamatan Demak Kota ada 4 kelurahan dengan 1.362 jiwa. Sedangkan Kecamatan Wonosalam sebanyak 9 desa dengan 8.236 jiwa, dan di Kecamatan Sayung Desa terdampak 13 desa dengan 37.221 jiwa,'' ungkap Ade.

Menurutnya, banjir kali ini lebih dahsyat dibanding banjir pada Februari lalu. PMI Kabupaten Demak bersama unsur lain seperti BPBD Kabupaten Demak, BNPB, Basarnas, Dinas Sosial, TNI, Polri dan sukarelawan lain bersama-sama menangani dampak banjir di Demak.

''PMI Kabupaten Demak membuka posko induk di markas PMI Kabupaten Demak di Jl Bhayangkara Baru No 03 Demak. Sedangkan dapur umum PMI di Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar. Selain itu PMI Kabupaten Demak juga menyuplai logistik ke berbagai dapur umum,'' ungkapnya.

Rencananya pascabanjir, PMI Kabupaten Demak akan memberikan layanan kesehatan dan air bersih kepada masyarakat terdampak banjir. Saat ini sukarelawan yang tergabung dalam PMI Kabupaten Demak sebanyak 54 orang terdiri atas sukarelawan dari Demak 40, PMI Kota Seamarang 5 dan mahasiswa USM 9 orang.***

Pewarta : Nur Istibsaroh/ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024