Boyolali (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali, di Jawa Tengah, menyebutkan dari hasil pemantauan hewan ternak sapi di daerahnya, masih aman dari penyakit Antraks.
"Terkait dengan wabah Antraks yang saat ini sedang mewabah di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, tetapi Boyolali masih aman dari penyakit Antraks," kata Kepala Disnakan Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati, di Boyolali, Selasa.
Menurutnya, di daerah Boyolali ada Antraks pada ternak terakhir pada 2012. Boyolali mulai saat itu, kata dia, melakukan langkah-langkah pengendalian, selain menjaga kebersihan lingkungan ternak atau biosecurity sebagai dasar seluruh program pengendalian penyakit, seperti lokasi kandang suatu peternakan serta pengaturan jenis dan umur ternak.
"Pada pengendalian Disnakan melakukan vaksinasi Antraks dilakukan setiap tahun itu, rata-rata sebanyak 2.000 dosis untuk ternak sapi di daerah-daerah endemik dan mudah-mudahan Boyolali hingga saat ini tetap aman dari penyakit Antraks," katanya.
Disnakkan Boyolali secara rutin setiap tahun memberikan vaksinasi kepada ternak sapi sebanyak 2.000 dosis sebagai langkah antisipasi adanya Antraks di daerah ini.
Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakan Kabupaten Boyolali drh Aviany Rifdania mengatakan langkah antisipasi Antraks masih sesuai atau sama dari tahun ke tahun. pihaknya membuat surat edaran untuk para peternak agar tidak membeli ternak dari daerah Gunung Kidul dan Sleman DIY.
Intinya, kata dia, masyarakat sementara tidak membeli ternak dari daerah Gunung Kidul dan Sleman serta tetap melakukan biosecurity. "Dari hasil pantauan setiap tahun wilayah Yogyakarta selalu kena Antraks," katanya.
Pihaknya meminta peternak di Boyolali, terutama di daerah endemik, untuk menjaga kesehatan ternak mereka.
Untuk Boyolali, kata dia, pada 2012 daerah endemik Antraks ada pada empat kecamatan yakni Klego, Simo, Andong, dan Ampel. Namun, keempat kecamatan itu hingga saat ini ternak sapi dan kambing masih aman dari penyakit tersebut.
Sementara itu populasi hewan ternak sapi potong di Kabupaten Boyolali, hingga saat ini sebanyak 85.853 ekor, sapi perah 59.389 ekor, kambing potong sebanyak 85.727 ekor, dan domba 51.985 ekor.
Baca juga: Pemkab Klaten antisipasi penularan antraks dari Gunungkidul
"Terkait dengan wabah Antraks yang saat ini sedang mewabah di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, tetapi Boyolali masih aman dari penyakit Antraks," kata Kepala Disnakan Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati, di Boyolali, Selasa.
Menurutnya, di daerah Boyolali ada Antraks pada ternak terakhir pada 2012. Boyolali mulai saat itu, kata dia, melakukan langkah-langkah pengendalian, selain menjaga kebersihan lingkungan ternak atau biosecurity sebagai dasar seluruh program pengendalian penyakit, seperti lokasi kandang suatu peternakan serta pengaturan jenis dan umur ternak.
"Pada pengendalian Disnakan melakukan vaksinasi Antraks dilakukan setiap tahun itu, rata-rata sebanyak 2.000 dosis untuk ternak sapi di daerah-daerah endemik dan mudah-mudahan Boyolali hingga saat ini tetap aman dari penyakit Antraks," katanya.
Disnakkan Boyolali secara rutin setiap tahun memberikan vaksinasi kepada ternak sapi sebanyak 2.000 dosis sebagai langkah antisipasi adanya Antraks di daerah ini.
Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakan Kabupaten Boyolali drh Aviany Rifdania mengatakan langkah antisipasi Antraks masih sesuai atau sama dari tahun ke tahun. pihaknya membuat surat edaran untuk para peternak agar tidak membeli ternak dari daerah Gunung Kidul dan Sleman DIY.
Intinya, kata dia, masyarakat sementara tidak membeli ternak dari daerah Gunung Kidul dan Sleman serta tetap melakukan biosecurity. "Dari hasil pantauan setiap tahun wilayah Yogyakarta selalu kena Antraks," katanya.
Pihaknya meminta peternak di Boyolali, terutama di daerah endemik, untuk menjaga kesehatan ternak mereka.
Untuk Boyolali, kata dia, pada 2012 daerah endemik Antraks ada pada empat kecamatan yakni Klego, Simo, Andong, dan Ampel. Namun, keempat kecamatan itu hingga saat ini ternak sapi dan kambing masih aman dari penyakit tersebut.
Sementara itu populasi hewan ternak sapi potong di Kabupaten Boyolali, hingga saat ini sebanyak 85.853 ekor, sapi perah 59.389 ekor, kambing potong sebanyak 85.727 ekor, dan domba 51.985 ekor.
Baca juga: Pemkab Klaten antisipasi penularan antraks dari Gunungkidul