Demak (ANTARA) - Sebanyak tiga alat berat milik Balai Besar Wilayah Pemali Juana disiagakan di tanggul kiri Sungai Wulan yang sebelumnya jebol untuk mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan tanggul kembali, menyusul curah hujan tinggi.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Demak Akhmad Sugiharto di Demak, Kamis, Pemkab Demak, Jawa Tengah memang meminta BBWS untuk menyiagakan alat berat di lokasi tanggul Sungai Wulan yang sebelumnya jebol sebagai langkah antisipasi.
Pasalnya, kata dia, tanggul tersebut masih baru dan penanganannya juga bersifat tanggap darurat dan belum bersifat permanen dan mengalami perkuatan, sehingga perlu ada langkah-langkah antisipasi.
Sebelumnya, imbuh dia, memang tersedia satu unit eksavator standar, kemudian setelah sejak Rabu (13/3) mulai ada penambahan menjadi tiga unit. Satu di antaranya amphibious excavator dan satu lagi eksavator standar.
"Perusahaan yang mengerjakan perbaikan tanggul juga dikabarkan melakukan aktivitas untuk penguatan tanggul," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya alat berat tersebut, maka ketika terjadi gerusan tanggul karena debit air di Sungai Wulan juga mencapai 900 mililiter per detik, maka bisa langsung diambil tindakan penguatan tanggul agar tidak jebol lagi.
"Kami jelas khawatir dengan kondisi tanggul tersebut, mengingat berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan tinggi akan berlangsung hingga pertengahan Maret 2024," ujarnya.
Selain dukungan alat, kata dia, untuk antisipasi banjir juga dilakukan pembukaan pintu Bendung Wilalung atau dikenal sebagai Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL) yang ada di perbatasan Kabupaten Kudus dan Demak yang mengarah ke Sungai Juwana sekitar 20 centimeter (CM).
Tanggul Sungai Wulan yang jebol sebelumnya, terdapat dua titik dengan panjang 20 meter dan 30 meter.
Korlap Banjir dan Irigasi di Bendung Wilalung Noor Ali membenarkan keberadaan tiga alat berat di tanggul kiri Sungai Wulan.
"Hal itu, sebagai langkah antisipasi karena cuaca ekstrem diprediksi hingga pertengahan bulan ini. Sehingga ketika terjadi hal-hal yang membahayakan kekuatan tanggul bisa langsung ditangani untuk mencegah banjir," ujarnya.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Demak Akhmad Sugiharto di Demak, Kamis, Pemkab Demak, Jawa Tengah memang meminta BBWS untuk menyiagakan alat berat di lokasi tanggul Sungai Wulan yang sebelumnya jebol sebagai langkah antisipasi.
Pasalnya, kata dia, tanggul tersebut masih baru dan penanganannya juga bersifat tanggap darurat dan belum bersifat permanen dan mengalami perkuatan, sehingga perlu ada langkah-langkah antisipasi.
Sebelumnya, imbuh dia, memang tersedia satu unit eksavator standar, kemudian setelah sejak Rabu (13/3) mulai ada penambahan menjadi tiga unit. Satu di antaranya amphibious excavator dan satu lagi eksavator standar.
"Perusahaan yang mengerjakan perbaikan tanggul juga dikabarkan melakukan aktivitas untuk penguatan tanggul," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya alat berat tersebut, maka ketika terjadi gerusan tanggul karena debit air di Sungai Wulan juga mencapai 900 mililiter per detik, maka bisa langsung diambil tindakan penguatan tanggul agar tidak jebol lagi.
"Kami jelas khawatir dengan kondisi tanggul tersebut, mengingat berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan tinggi akan berlangsung hingga pertengahan Maret 2024," ujarnya.
Selain dukungan alat, kata dia, untuk antisipasi banjir juga dilakukan pembukaan pintu Bendung Wilalung atau dikenal sebagai Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL) yang ada di perbatasan Kabupaten Kudus dan Demak yang mengarah ke Sungai Juwana sekitar 20 centimeter (CM).
Tanggul Sungai Wulan yang jebol sebelumnya, terdapat dua titik dengan panjang 20 meter dan 30 meter.
Korlap Banjir dan Irigasi di Bendung Wilalung Noor Ali membenarkan keberadaan tiga alat berat di tanggul kiri Sungai Wulan.
"Hal itu, sebagai langkah antisipasi karena cuaca ekstrem diprediksi hingga pertengahan bulan ini. Sehingga ketika terjadi hal-hal yang membahayakan kekuatan tanggul bisa langsung ditangani untuk mencegah banjir," ujarnya.