Cilacap (ANTARA) - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cilacap mengecek kesiapan dua jalur yang ada di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, untuk menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2024.
"Untuk kesiapan jalur mudik, kemarin kami sudah melakukan survei dari batas Jawa Barat di Mergo sampai dengan Sampang untuk jalur selatan. Kemudian jalur selatan dari Rawaapu (batas Jabar, red.) sampai dengan Jetis," kata Kepala Satlantas Polresta Cilacap Komisaris Polisi Nunung Farmadi di Cilacap, Kamis.
Menurut dia, situasi dan kondisi jalur mudik di jalur selatan Jateng maupun jalur lintas selatan selatan (JLSS) secara umum cukup baik.
Kendati demikian, dia mengaku telah mengidentifikasi beberapa potensi titik kerawanan di jalur selatan maupun JLSS Jateng tersebut yang perlu diantisipasi agar tidak mengakibatkan kemacetan.
Dalam hal ini, kata dia, di jalur selatan Jateng terdapat tiga titik kerawanan di dua kecamatan yang akan diantisipasi, yakni di Majenang berupa kemacetan karena adanya pusat perbelanjaan yang dekat dengan pasar dan area parkir.
"Kemudian yang kedua di Sampang, ada dua titik, yakni di Simpang Tugu Sampang dan perlintasan kereta api sebidang Randegan. Di perlintasan Randegan ini pada hari normal ada 43 kereta yang melintas dan akan bertambah saat menjelang mudik," jelasnya.
Dengan demikian, kata dia, frekuensi kereta api yang melintas bertambah dan durasi penutupan pintu perlintasan menjadi lebih lama, sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya perlambatan arus kendaraan yang melintas di jalur selatan Jateng.
Sementara di Simpang Tugu Sampang yang berjarak sekitar 2 kilometer dari perlintasan Randegan ke arah barat, lanjut dia, terdapat pertemuan arus kendaraan dari arah Cilacap dengan arus kendaraan dari arah Jakarta/Bandung/Banyumas maupun dari arah Yogyakarta, sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya perlambatan.
Terkait dengan dua titik rawan kemacetan di Sampang tersebut, Nunung mengatakan Polresta Cilacap telah menyiapkan Pos Pengamanan di sekitar Simpang Tugu Sampang guna mengantisipasi kemacetan di ruas jalan nasional tersebut pada masa arus mudik hingga balik.
"Bahkan saat Lebaran tahun kemarin, kami pasang pos urai di dekat perlintasan Randegan. Personelnya tetap menginduk pada Pospam Sampang, namun ada pos urainya di Randegan," katanya.
Ilustrasi - Arus kendaraan di Simpang Tugu Sampang, Kabupaten Cilacap, pada masa arus balik lebaran, Kamis (5/5/2022), petang. ANTARA/Sumarwoto
Selanjutnya di JLSS Jateng atau yang biasa disebut Jalur Pantai Selatan (pansela), kata dia, terdapat tiga titik rawan macet yang menjadi perhatian Satlantas Polresta Cilacap, yakni Simpang Tiga Jeruklegi, Simpang Tiga Canthelan, dan Simpang Lima Adipala (Pasar Adipala).
Menurut dia, titik rawan di Jeruklegi berupa ruas jalan tergolong sempit serta merupakan pertemuan arus kendaraan dari arah Wangon (jalur selatan, red.), dari arah Cilacap, mupun dari arah Rawaapu/Sidareja.
"Kalau di Canthelan, itu ada pertemuan arus kendaraan dan peningkatan jumlah pengguna jalan," katanya.
Sementara di Simpang Lima Adipala, kata dia, selain karena adanya pasar dan terminal bus, di persimpangan jalan tersebut terdapat pertemuan arus kendaraan dari arah Cilacap, Maos, Kroya, Jetis, dan objek wisata Pantai Bunton.
Menurut dia, pihaknya mewaspadai kemungkinan terjadinya kemacetan di JLSS atau jalur pansela tersebut pada masa arus balik.
"Jalur ini melewati destinasi wisata pantai seperti Adipala, Widarapayung, dan Jetis. Jadi ada pertemuan antara arus balik dan arus masyarakat yang berwisata setelah lebaran," katanya.
Disinggung mengenai prediksi jumlah pemudik yang menggunakan jalur Pansela atau JLSS pada Lebaran 2024, dia memprediksi hal itu masih landai seperti tahun-tahun sebelumnya meskipun pemerintah memperkirakan jumlah pemudik pada Lebaran 2024 meningkat 25 persen dari tahun 2023.
Dalam hal ini, kata dia, jumlah pemudik yang melintas di jalur selatan Jateng maupun JLSS atau Pansela diperkirakan tidak sebanyak yang melewati jalur pantura maupun Tol Trans Jawa.
"Hanya sebagian yang lewat selatan, terutama pemudik yang menggunakan sepeda motor. Kalau tahun lalu, wilayah kami yang paling padat di Sampang," kata Kasatlantas.
Baca juga: Perum LKBN ANTARA ikut berangkatkan pemudik lewat "Mudik Asik Bersama BUMN"
"Untuk kesiapan jalur mudik, kemarin kami sudah melakukan survei dari batas Jawa Barat di Mergo sampai dengan Sampang untuk jalur selatan. Kemudian jalur selatan dari Rawaapu (batas Jabar, red.) sampai dengan Jetis," kata Kepala Satlantas Polresta Cilacap Komisaris Polisi Nunung Farmadi di Cilacap, Kamis.
Menurut dia, situasi dan kondisi jalur mudik di jalur selatan Jateng maupun jalur lintas selatan selatan (JLSS) secara umum cukup baik.
Kendati demikian, dia mengaku telah mengidentifikasi beberapa potensi titik kerawanan di jalur selatan maupun JLSS Jateng tersebut yang perlu diantisipasi agar tidak mengakibatkan kemacetan.
Dalam hal ini, kata dia, di jalur selatan Jateng terdapat tiga titik kerawanan di dua kecamatan yang akan diantisipasi, yakni di Majenang berupa kemacetan karena adanya pusat perbelanjaan yang dekat dengan pasar dan area parkir.
"Kemudian yang kedua di Sampang, ada dua titik, yakni di Simpang Tugu Sampang dan perlintasan kereta api sebidang Randegan. Di perlintasan Randegan ini pada hari normal ada 43 kereta yang melintas dan akan bertambah saat menjelang mudik," jelasnya.
Dengan demikian, kata dia, frekuensi kereta api yang melintas bertambah dan durasi penutupan pintu perlintasan menjadi lebih lama, sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya perlambatan arus kendaraan yang melintas di jalur selatan Jateng.
Sementara di Simpang Tugu Sampang yang berjarak sekitar 2 kilometer dari perlintasan Randegan ke arah barat, lanjut dia, terdapat pertemuan arus kendaraan dari arah Cilacap dengan arus kendaraan dari arah Jakarta/Bandung/Banyumas maupun dari arah Yogyakarta, sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya perlambatan.
Terkait dengan dua titik rawan kemacetan di Sampang tersebut, Nunung mengatakan Polresta Cilacap telah menyiapkan Pos Pengamanan di sekitar Simpang Tugu Sampang guna mengantisipasi kemacetan di ruas jalan nasional tersebut pada masa arus mudik hingga balik.
"Bahkan saat Lebaran tahun kemarin, kami pasang pos urai di dekat perlintasan Randegan. Personelnya tetap menginduk pada Pospam Sampang, namun ada pos urainya di Randegan," katanya.
Selanjutnya di JLSS Jateng atau yang biasa disebut Jalur Pantai Selatan (pansela), kata dia, terdapat tiga titik rawan macet yang menjadi perhatian Satlantas Polresta Cilacap, yakni Simpang Tiga Jeruklegi, Simpang Tiga Canthelan, dan Simpang Lima Adipala (Pasar Adipala).
Menurut dia, titik rawan di Jeruklegi berupa ruas jalan tergolong sempit serta merupakan pertemuan arus kendaraan dari arah Wangon (jalur selatan, red.), dari arah Cilacap, mupun dari arah Rawaapu/Sidareja.
"Kalau di Canthelan, itu ada pertemuan arus kendaraan dan peningkatan jumlah pengguna jalan," katanya.
Sementara di Simpang Lima Adipala, kata dia, selain karena adanya pasar dan terminal bus, di persimpangan jalan tersebut terdapat pertemuan arus kendaraan dari arah Cilacap, Maos, Kroya, Jetis, dan objek wisata Pantai Bunton.
Menurut dia, pihaknya mewaspadai kemungkinan terjadinya kemacetan di JLSS atau jalur pansela tersebut pada masa arus balik.
"Jalur ini melewati destinasi wisata pantai seperti Adipala, Widarapayung, dan Jetis. Jadi ada pertemuan antara arus balik dan arus masyarakat yang berwisata setelah lebaran," katanya.
Disinggung mengenai prediksi jumlah pemudik yang menggunakan jalur Pansela atau JLSS pada Lebaran 2024, dia memprediksi hal itu masih landai seperti tahun-tahun sebelumnya meskipun pemerintah memperkirakan jumlah pemudik pada Lebaran 2024 meningkat 25 persen dari tahun 2023.
Dalam hal ini, kata dia, jumlah pemudik yang melintas di jalur selatan Jateng maupun JLSS atau Pansela diperkirakan tidak sebanyak yang melewati jalur pantura maupun Tol Trans Jawa.
"Hanya sebagian yang lewat selatan, terutama pemudik yang menggunakan sepeda motor. Kalau tahun lalu, wilayah kami yang paling padat di Sampang," kata Kasatlantas.
Baca juga: Perum LKBN ANTARA ikut berangkatkan pemudik lewat "Mudik Asik Bersama BUMN"