Magelang (ANTARA) - Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah memberikan penghargaan kepada Dinas Pendidikan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang atas capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tertinggi Bidang Pendidikan Tahun 2023 dengan skor 80,40 (Predikat Tuntas Madya).
Kepala Disdikbud Kota Magelang Imam Baihaqi di Magelang, Rabu, menyebutkan untuk mencapai SPM tersebut ada indikator-indikator pendidikan yang harus terpenuhi setiap kota/kabupaten, antara lain angka partisipasi sekolah (APS), kemampuan literasi, dan kemampuan numerasi.
Untuk diketahui, SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar pendidikan yang merupakan urusan pemerintahan wajib, yang berhak diperoleh setiap peserta didik secara minimal. SPM pendidikan menjadi panduan bagi pemerintah daerah dalam memberikan layanan pendidikan.
"APS Kota Magelang usia 5-6, usia 7-15 dan usia 7-18 kesetaraan. Di Jateng, kemampuan literasi SD Kota Magelang peringkat 1, kemampuan numerasi SD peringkat 2, kemampuan literasi dan numerasi SMP peringkat 1," katanya.
Indikator lainnya adalah proporsi jumlah satuan PAUD terakreditasi B, proporsi guru PAUD kualifikasi S1/D4. Kemudian iklim keamanan, iklim kebhinekaan dan indeks inklusivitas.
"Iklim kebhinekaan untuk SD peringkat 2 Jateng dan SMP peringkat 1 Jateng," imbuhnya.
Sejauh ini pihaknya telah melakukan upaya-upaya untuk mendukung SPM, yakni dengan rencana Pendirian Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) dan ULD (Unit Layanan Disabilitas). Selain itu, Program Ayo Sekolah Kudu Sregep Ojo Leren (ASEK KEREN) dan pemberian insentif bagi guru PAUD yang nominalnya disesuaikan dengan jenjang pendidikan.
Kendati demikian, menurutnya masih ada beberapa indikator yang perlu diperbaiki, di antaranya masih banyak PAUD yang dikelola oleh masyarakat yang kurang memenuhi syarat.
Ia berharap, ke depan Kota Magelang bisa memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik kepada peserta didik, bisa menyediakan lingkungan yang aman, nyaman dan menyenangkan untuk seluruh peserta didik dan seluruh warga sekolah sehingga semua anak usia sekolah bagaimanapun kondisinya bisa mendapat layanan terbaik, mencapai SPM Tuntas Paripurna.
Baca juga: DLH: Budaya warga Kota Magelang jaga kebersihan makin tinggi
Kepala Disdikbud Kota Magelang Imam Baihaqi di Magelang, Rabu, menyebutkan untuk mencapai SPM tersebut ada indikator-indikator pendidikan yang harus terpenuhi setiap kota/kabupaten, antara lain angka partisipasi sekolah (APS), kemampuan literasi, dan kemampuan numerasi.
Untuk diketahui, SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar pendidikan yang merupakan urusan pemerintahan wajib, yang berhak diperoleh setiap peserta didik secara minimal. SPM pendidikan menjadi panduan bagi pemerintah daerah dalam memberikan layanan pendidikan.
"APS Kota Magelang usia 5-6, usia 7-15 dan usia 7-18 kesetaraan. Di Jateng, kemampuan literasi SD Kota Magelang peringkat 1, kemampuan numerasi SD peringkat 2, kemampuan literasi dan numerasi SMP peringkat 1," katanya.
Indikator lainnya adalah proporsi jumlah satuan PAUD terakreditasi B, proporsi guru PAUD kualifikasi S1/D4. Kemudian iklim keamanan, iklim kebhinekaan dan indeks inklusivitas.
"Iklim kebhinekaan untuk SD peringkat 2 Jateng dan SMP peringkat 1 Jateng," imbuhnya.
Sejauh ini pihaknya telah melakukan upaya-upaya untuk mendukung SPM, yakni dengan rencana Pendirian Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) dan ULD (Unit Layanan Disabilitas). Selain itu, Program Ayo Sekolah Kudu Sregep Ojo Leren (ASEK KEREN) dan pemberian insentif bagi guru PAUD yang nominalnya disesuaikan dengan jenjang pendidikan.
Kendati demikian, menurutnya masih ada beberapa indikator yang perlu diperbaiki, di antaranya masih banyak PAUD yang dikelola oleh masyarakat yang kurang memenuhi syarat.
Ia berharap, ke depan Kota Magelang bisa memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik kepada peserta didik, bisa menyediakan lingkungan yang aman, nyaman dan menyenangkan untuk seluruh peserta didik dan seluruh warga sekolah sehingga semua anak usia sekolah bagaimanapun kondisinya bisa mendapat layanan terbaik, mencapai SPM Tuntas Paripurna.
Baca juga: DLH: Budaya warga Kota Magelang jaga kebersihan makin tinggi