Boyolali (ANTARA) - Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyebutkan perkiraan produksi gabah pada musim panen yang tersebar di 22 kecamatan, pada Maret 2024 mencapai sekitar 51.585 ton gabah kering giling (GKG).
Prediksi panen tanaman padi pada Maret tahun ini, dengan masa tanam total seluas total seluas 9.278 hektare diperkirakan produksi mencapai 51.585 ton GKG, kata Kepala Sub Koordinator Tanaman Pangan dan Hortikultura Dispertan Boyolali Agung Harijono, di Boyolali, Selasa.
Menurut dia, kalau Bulan April 2024 prediksi dengan luas panen 4.956 ha dan estimasi produksi 27.555 ton GKG.
Dia mengatakan sejumlah petani di beberapa daerah di Boyolali sejak awal Maret memang sudah mulai musim panen yang diperkirakan mulai awal bulan ini, hingga April mendatang.
Pihaknya berharap pada musim panen pada Maret hingga April berjalan lancar dan tidak ada tidak ada kendala di 22 kecamatan di Boyolali sehingga produksi gabah akan terus meningkat persediaan pangan di wilayah ini.
"Kami berharap semoga panen raya di Boyolali bisa menurunkan harga beras di Boyolali yang cenderung naik di pasaran," katanya.
Kepala Dispertan Boyolali Joko Suhartono mengatakan Dispertan Kabupaten Boyolali, terus menjaga produksi tanaman padi dengan melakukan berbagai kegiatan program untuk menargetkan mencapai produksi sekitar 278.021 ton GKG pada 2024.
Tanaman padi di Boyolali dengan perkiraan provitas 57,35 kuintal per ha dengan luas tanam pada tahun ini, diperkirakan mencapai 48.478 ha dan perkirakan produksi mencapai sekitar 278.021 ton GKG.
Dia mengatakan masa tanam mulai awal Januari 2024 di wilayah Boyolali memasuki musim hujan, total mencapai 2.381 ha yang tersebar di 11 dari 22 kecamatan yang ada dengan target produksi diperkirakan mencapai 13.655 ton GKG.
Pihaknya berharap musim panen pada Maret ini, dapat berjalan lancar dan tidak ada gangguan hama penyakit pada tanaman padi selama musim hujan. Sehingga, Boyolali tetap mengalami produksi padi lebih banyak dari kebutuhan konsumen di daerah.
Dia mengatakan produksi gabah di Boyolali pada 2023 mengalami surplus mencapai 35.000 ton. Dispertan Boyolali berharapkan produksi gabah pada tahun ini, juga mengalami surplus sehingga kondisi pangan di wilayah ini tetap aman.
Pihaknya memperkirakan Boyolali sudah mulai panen tanaman padi pada awal Maret dan diperkirakan musim panen raya hingga April mendatang. Sehingga, Boyolali tetap surplus produksi gabah seperti pada 2023 yang mencapai sekitar 35.000 ton GKG.
"Boyolali diharapkan tetap menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Tengah, sehingga mampu mendukung pangan nasional," katanya.
Prediksi panen tanaman padi pada Maret tahun ini, dengan masa tanam total seluas total seluas 9.278 hektare diperkirakan produksi mencapai 51.585 ton GKG, kata Kepala Sub Koordinator Tanaman Pangan dan Hortikultura Dispertan Boyolali Agung Harijono, di Boyolali, Selasa.
Menurut dia, kalau Bulan April 2024 prediksi dengan luas panen 4.956 ha dan estimasi produksi 27.555 ton GKG.
Dia mengatakan sejumlah petani di beberapa daerah di Boyolali sejak awal Maret memang sudah mulai musim panen yang diperkirakan mulai awal bulan ini, hingga April mendatang.
Pihaknya berharap pada musim panen pada Maret hingga April berjalan lancar dan tidak ada tidak ada kendala di 22 kecamatan di Boyolali sehingga produksi gabah akan terus meningkat persediaan pangan di wilayah ini.
"Kami berharap semoga panen raya di Boyolali bisa menurunkan harga beras di Boyolali yang cenderung naik di pasaran," katanya.
Kepala Dispertan Boyolali Joko Suhartono mengatakan Dispertan Kabupaten Boyolali, terus menjaga produksi tanaman padi dengan melakukan berbagai kegiatan program untuk menargetkan mencapai produksi sekitar 278.021 ton GKG pada 2024.
Tanaman padi di Boyolali dengan perkiraan provitas 57,35 kuintal per ha dengan luas tanam pada tahun ini, diperkirakan mencapai 48.478 ha dan perkirakan produksi mencapai sekitar 278.021 ton GKG.
Dia mengatakan masa tanam mulai awal Januari 2024 di wilayah Boyolali memasuki musim hujan, total mencapai 2.381 ha yang tersebar di 11 dari 22 kecamatan yang ada dengan target produksi diperkirakan mencapai 13.655 ton GKG.
Pihaknya berharap musim panen pada Maret ini, dapat berjalan lancar dan tidak ada gangguan hama penyakit pada tanaman padi selama musim hujan. Sehingga, Boyolali tetap mengalami produksi padi lebih banyak dari kebutuhan konsumen di daerah.
Dia mengatakan produksi gabah di Boyolali pada 2023 mengalami surplus mencapai 35.000 ton. Dispertan Boyolali berharapkan produksi gabah pada tahun ini, juga mengalami surplus sehingga kondisi pangan di wilayah ini tetap aman.
Pihaknya memperkirakan Boyolali sudah mulai panen tanaman padi pada awal Maret dan diperkirakan musim panen raya hingga April mendatang. Sehingga, Boyolali tetap surplus produksi gabah seperti pada 2023 yang mencapai sekitar 35.000 ton GKG.
"Boyolali diharapkan tetap menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Tengah, sehingga mampu mendukung pangan nasional," katanya.