Jakarta (ANTARA) - Pebasket LeBron James luar biasa. Ia berhasil mencatatkan 40.000 poin dalam karier NBA-nya saat pertandingan melawan Denver Nuggets, Minggu (3/3). James pun diyakini akan terus menghimpun pada musim ke-21-nya di NBA dengan upaya untuk memecahkan rekor poin sepanjang masa.
Ini bukan kali pertama LeBron James mencatat sejarah di papan skor sepanjang masa NBA. Setahun sebelumnya, James juga mencetak sejarah baru dengan memecahkan rekor poin tertinggi yang pernah ada sebelumnya.
Capaian poin LeBron James secara signifikan melampaui rekor yang dipegang oleh legenda Lakers lainnya Kareem Abdul-Jabbar sebesar 38.387 poin pada 7 Februari 2023 saat melawan Oklahoma City Thunder. James mencapai capaian ini dalam 1.475 pertandingan musim reguler, dengan mencetak poin dua digit dalam 1.205 pertandingan terakhir.
Musim 2023-2024 ini adalah musim ke-21 James di NBA. Ia menunjukkan konsistensi performa yang luar biasa sejak dia berusia 18 tahun sampai rambutnya mulai terlihat beruban di umur 39 tahun sekarang ini. Ia sukses menghindari cidera besar, dan diperkirakan mencatat rata-rata 25 poin per gim selama 20 musim NBA berturut-turut jika berhasil menyelesaikan rata-rata tersebut di musim ini.
Catatan penting lainnya, James berada di peringkat keempat dalam daftar assist sepanjang masa dengan 10.847 umpan matang.
Pelatih Denver Nuggets, Michael Malone, yang pernah bekerja bersama James selama lima musim saat dia menjadi asisten pelatih di Cleveland Cavaliers dari 2005 hingga 2010, melihat dedikasi James di berbagai bidang. "Saya ingat ketika kami berada di Cleveland, dia berada di gym dengan pelatih kekuatan kami, dan tidak mungkin dia melakukan hal-hal ini pada tahap kariernya jika dia tidak menghabiskan banyak waktu untuk menjaga kondisi tubuhnya, pola makan, tidur, semuanya yang begitu penting," kata Malone.
Siapa menyusul James?
Ketahanan dan konsistensi performa James dalam jangka waktu yang panjang adalah hal yang membuatnya menjadi satu-satunya pemain yang mungkin mencapai 40.000 poin.
Coba dibandingkan dengan pemain center Nuggets, Nikola Jokic, yang kerap menjadi mesin poin sekaligus langganan triple-double. Jokic perlu mencetak rata-rata 25 poin dalam 1.057 pertandingan berikutnya secara konsisten. Jika Jokic memenuhi kriteria ini, maka rekor James diperkirakan akan terpecahkan dalam waktu hampir 13 musim penuh. Dengan syarat, Jokic harus menjalaninya tanpa cedera atau kejadian tak terduga lainnya, sampai usia 41 tahun tanpa penurunan performa.
Atau bandingkan dengan bintang Dallas Mavericks, Luka Doncic dengan rata-rata poin per gim yang dihasilkan mencapai 28,51 poin. Performa tersebut menempatkan Doncic di posisi ketiga dalam sejarah NBA untuk urusan poin per gim, berada di belakang Michael Jordan (30,12) dan Wilt Chamberlain (30,07). Namun, Doncic membutuhkan waktu 1.022 pertandingan lagi untuk bisa menyamai capaian 40.000 poin LeBron James. Jika skenario itu berjalan lancar, Doncic diprediksi akan mencapai level James di musim 2036-2037.
Pertanyaannya, mungkinkah James mencapai 50.000 poin setelah semua ini? Mari kita kesampingkan usia James. Andaikan dia tetap mempertahankan rata-rata 25 poin per gim yang dibuatnya seperti dia menjalani musim profesional ke-21nya pada usia 39 tahun. James akan mencapai poin tersebut pada musim 2031-2032, atau saat usianya 47 tahun. James bahkan mungkin akan menjadi pemain yang rekornya tidak mungkin untuk dipecahkan lagi jika mencapai capaian tersebut. Tapi, tidak ada yang tidak mungkin di dunia olahraga.
Ini bukan kali pertama LeBron James mencatat sejarah di papan skor sepanjang masa NBA. Setahun sebelumnya, James juga mencetak sejarah baru dengan memecahkan rekor poin tertinggi yang pernah ada sebelumnya.
Capaian poin LeBron James secara signifikan melampaui rekor yang dipegang oleh legenda Lakers lainnya Kareem Abdul-Jabbar sebesar 38.387 poin pada 7 Februari 2023 saat melawan Oklahoma City Thunder. James mencapai capaian ini dalam 1.475 pertandingan musim reguler, dengan mencetak poin dua digit dalam 1.205 pertandingan terakhir.
Musim 2023-2024 ini adalah musim ke-21 James di NBA. Ia menunjukkan konsistensi performa yang luar biasa sejak dia berusia 18 tahun sampai rambutnya mulai terlihat beruban di umur 39 tahun sekarang ini. Ia sukses menghindari cidera besar, dan diperkirakan mencatat rata-rata 25 poin per gim selama 20 musim NBA berturut-turut jika berhasil menyelesaikan rata-rata tersebut di musim ini.
Catatan penting lainnya, James berada di peringkat keempat dalam daftar assist sepanjang masa dengan 10.847 umpan matang.
Pelatih Denver Nuggets, Michael Malone, yang pernah bekerja bersama James selama lima musim saat dia menjadi asisten pelatih di Cleveland Cavaliers dari 2005 hingga 2010, melihat dedikasi James di berbagai bidang. "Saya ingat ketika kami berada di Cleveland, dia berada di gym dengan pelatih kekuatan kami, dan tidak mungkin dia melakukan hal-hal ini pada tahap kariernya jika dia tidak menghabiskan banyak waktu untuk menjaga kondisi tubuhnya, pola makan, tidur, semuanya yang begitu penting," kata Malone.
Siapa menyusul James?
Ketahanan dan konsistensi performa James dalam jangka waktu yang panjang adalah hal yang membuatnya menjadi satu-satunya pemain yang mungkin mencapai 40.000 poin.
Coba dibandingkan dengan pemain center Nuggets, Nikola Jokic, yang kerap menjadi mesin poin sekaligus langganan triple-double. Jokic perlu mencetak rata-rata 25 poin dalam 1.057 pertandingan berikutnya secara konsisten. Jika Jokic memenuhi kriteria ini, maka rekor James diperkirakan akan terpecahkan dalam waktu hampir 13 musim penuh. Dengan syarat, Jokic harus menjalaninya tanpa cedera atau kejadian tak terduga lainnya, sampai usia 41 tahun tanpa penurunan performa.
Atau bandingkan dengan bintang Dallas Mavericks, Luka Doncic dengan rata-rata poin per gim yang dihasilkan mencapai 28,51 poin. Performa tersebut menempatkan Doncic di posisi ketiga dalam sejarah NBA untuk urusan poin per gim, berada di belakang Michael Jordan (30,12) dan Wilt Chamberlain (30,07). Namun, Doncic membutuhkan waktu 1.022 pertandingan lagi untuk bisa menyamai capaian 40.000 poin LeBron James. Jika skenario itu berjalan lancar, Doncic diprediksi akan mencapai level James di musim 2036-2037.
Pertanyaannya, mungkinkah James mencapai 50.000 poin setelah semua ini? Mari kita kesampingkan usia James. Andaikan dia tetap mempertahankan rata-rata 25 poin per gim yang dibuatnya seperti dia menjalani musim profesional ke-21nya pada usia 39 tahun. James akan mencapai poin tersebut pada musim 2031-2032, atau saat usianya 47 tahun. James bahkan mungkin akan menjadi pemain yang rekornya tidak mungkin untuk dipecahkan lagi jika mencapai capaian tersebut. Tapi, tidak ada yang tidak mungkin di dunia olahraga.