Solo (ANTARA) - Puluhan masyarakat yang tergabung Aliansi Warga Solo Bersatu melakukan aksi di depan Kantor DPRD Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat, untuk mendukung KPU dan Bawaslu dalam mewujudkan "Pemilu Adem Ayem No Curang" yang damai dan lancar.

Massa yang melakukan aksi damai dan mengapresiasi kinerja KPU dan Bawaslu dalam Pemilu 2024 serta membawa spanduk dengan bertulisan "Aliansi Warga Solo Mendukung Pemilu Damai Apresiasi Penyelenggara se-Indonesia", "Pemilu Adem Ayem No Curang" serta "KPPS Kami Padamu".

Tunjung Sulistyo selaku koordinator Aliansi Warga Solo Bersatu mengatakan warga Solo melakukan aksi damai untuk mendukung pemilu damai dan mengapresiasi kinerja KPU, Bawaslu, KPPS, Panwas dan jajarannya di Solo.

Dia mengatakan aksi dilakukan setelah Pemilu usai, karena setelah melihat di sosial media (Medsos) dan pemberitaan bahwa Pemilu 2024 sedikit membuat warga was-was, sehingga pihaknya melakukan aksi sebagai wujud bahwa di Kota Solo khususnya, pemilu yang sudah selesai pencoblosan dengan menunggu hasil tetapi tetap damai dan kembali berkumpul serta tidak ada 01, 02 dan 03.

Pihaknya mengapresiasi kinerja sepenuh KPU dan Bawaslu serta harus sabar menunggu hasil Pemilu. Pihaknya sebagai elemen masyarakat tetap menjaga kondisi Solo tetap aman dan damai.

"Kami elemen masyarakat terdiri dari pemuda, ibu-ibu, para pedagang dan para tokoh di Solo menyuarakan pemilu tahun ini, damai, tidak memberikan ketakutan dan tetap optimistis kerja KPU pada pemilu 2024," katanya.

Banyak masyarakat di Solo merasa resah dengan adanya berita atau informasi pada pemilu 2024 ada pemakzulan. Dan pemilu sudah terjadi dan harus menghargai keputusan KPU.

Pihaknya berharap Pemilu 2024 harus berjalan dengan lancar dan bersabar menunggu hasil keputusan dari KPU. Jangan ada hal-hal yang diributkan karena hal ini, semua orang harus menghargai hasil dari KPU.

"Siapa pun pemimpinnya nanti menang dan kalah kita harus legowo tidak ada lagi kata Capres 01, 02 dan 03. Karena, semua calon Presiden RI 2024 putra bangsa yang terbaik. Semua pilihan rakyat dan tidak ada hal-hal yang merugikan salah satu paslon karena rakyat yang menentukan," katanya.

Sementara itu, Komandan Kabid Operasional Polres Kota Surakarta Kompol Sutoyo dalam pengamanan aksi mengatakan aparat keamanan dalam pengamanan aksi damai yang diikuti massa sekitar puluhan orang di depan Gedung DPRD Surakarta itu, dengan menurunkan sekitar 20 personel.

"Pengamanan aksi damai yang diikuti puluhan masyarakat berjalan damai dan aman. Setelah menyampaikan aksinya mereka langsung membubarkan diri dengan tertib," kata Sutoyo.

Baca juga: Wali Kota Semarang: Partisipasi pemilih pemilu capai 85 persen

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024