Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Umum 2024 yang cukup tinggi, yakni mencapai 85 persen.
""Alhamdulillah di Kota Semarang pertisipasi pemilih mencapai 85 persen," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di sela Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2024 di Kompleks Balai Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis.
Menurut dia, tingkat partisipasi pemilih sebesar itu menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat masih tinggi dalam menggunakan hak pilihnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak, termasuk penyelenggara pemilu dan masyarakat karena pemungutan suara Pemilu 2024 berjalan dengan lancar.
Kelancaran itu, kata dia, ditunjukkan, salah satunya tidak ada satu pun tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Semarang yang melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU).
"Alhamdulillah dari 4.646 TPS di Kota Semarang tidak ada yang PSU," kata orang nomor satu di Pemerintah Kota Semarang itu.
Ita pun berharap proses tahapan pesta demokrasi yang saat ini memasuki rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat kota bisa berjalan lancar hingga tahapan paripurna.
Untuk menjamin kelancaran rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kota, Pemkot Semarang telah memfasilitasi tempat di Ruang Lokakrida, Gedung Moch Ichsan, Kompleks Balai Kota Semarang.
Lokasi tersebut dipilih karena letaknya strategis, sehingga seluruh pihak, termasuk perwakilan partai politik bisa memantau dengan nyaman proses rekapitulasi penghitungan surat suara itu.
Tak hanya itu, ia juga meminta Dinas Kesehatan Kota Semarang menyiapkan tim kesehatan untuk memantau kondisi para petugas rekapitulasi, termasuk menyediakan ruangan khusus untuk kondisi darurat.
"Harinya kan panjang ya, sampai tanggal 4 Maret 2024. Kami minta Dinkes menyiapkan ruang untuk darurat. Siapa tahu ada yang sakit, kami sih tidak berharap. Tapi, kalau ada yang kondisinya drop, dan sebagainya bisa termonitor," katanya.
Ita menyebutkan sudah ada dua petugas KPPS di Kota Semarang yang wafat saat menjalankan tugas, yakni di Tembalang dan Ngaliyan, sehingga tidak ingin kejadian tersebut terulang kembali.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang sebelumnya menetapkan sebanyak 1.239.669 pemilih masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom menyampaikan bahwa tingkat partisipasi pemilih yang disampaikan sebesar 85 persen adalah data secara global.
"Jadi, secara global partisipasi. Namun, untuk data lebih detail rekapitulasi ada metode pembagiannya untuk menghitung jumlah rekapitulasi. Apapun, itu adalah hal positif yang harus direspons dan diapresiasi bersama," kata Nanda, sapaan akrabnya.
Baca juga: KPU Semarang targetkan rekapitulasi suara rampung lebih cepat
""Alhamdulillah di Kota Semarang pertisipasi pemilih mencapai 85 persen," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di sela Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2024 di Kompleks Balai Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis.
Menurut dia, tingkat partisipasi pemilih sebesar itu menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat masih tinggi dalam menggunakan hak pilihnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak, termasuk penyelenggara pemilu dan masyarakat karena pemungutan suara Pemilu 2024 berjalan dengan lancar.
Kelancaran itu, kata dia, ditunjukkan, salah satunya tidak ada satu pun tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Semarang yang melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU).
"Alhamdulillah dari 4.646 TPS di Kota Semarang tidak ada yang PSU," kata orang nomor satu di Pemerintah Kota Semarang itu.
Ita pun berharap proses tahapan pesta demokrasi yang saat ini memasuki rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat kota bisa berjalan lancar hingga tahapan paripurna.
Untuk menjamin kelancaran rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kota, Pemkot Semarang telah memfasilitasi tempat di Ruang Lokakrida, Gedung Moch Ichsan, Kompleks Balai Kota Semarang.
Lokasi tersebut dipilih karena letaknya strategis, sehingga seluruh pihak, termasuk perwakilan partai politik bisa memantau dengan nyaman proses rekapitulasi penghitungan surat suara itu.
Tak hanya itu, ia juga meminta Dinas Kesehatan Kota Semarang menyiapkan tim kesehatan untuk memantau kondisi para petugas rekapitulasi, termasuk menyediakan ruangan khusus untuk kondisi darurat.
"Harinya kan panjang ya, sampai tanggal 4 Maret 2024. Kami minta Dinkes menyiapkan ruang untuk darurat. Siapa tahu ada yang sakit, kami sih tidak berharap. Tapi, kalau ada yang kondisinya drop, dan sebagainya bisa termonitor," katanya.
Ita menyebutkan sudah ada dua petugas KPPS di Kota Semarang yang wafat saat menjalankan tugas, yakni di Tembalang dan Ngaliyan, sehingga tidak ingin kejadian tersebut terulang kembali.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang sebelumnya menetapkan sebanyak 1.239.669 pemilih masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom menyampaikan bahwa tingkat partisipasi pemilih yang disampaikan sebesar 85 persen adalah data secara global.
"Jadi, secara global partisipasi. Namun, untuk data lebih detail rekapitulasi ada metode pembagiannya untuk menghitung jumlah rekapitulasi. Apapun, itu adalah hal positif yang harus direspons dan diapresiasi bersama," kata Nanda, sapaan akrabnya.
Baca juga: KPU Semarang targetkan rekapitulasi suara rampung lebih cepat