Semarang (ANTARA) - Bank Jateng bersama PT Sandana (Samator Group) dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Wilayah Jawa Tengah sepakat bersinergi dalam pengembangan bisnis di sektor jasa kesehatan yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang Sinergi Ekosistem Bisnis Sektor Jasa Kesehatan, di sebuah hotel di Surakarta, Jumat (23/2/2024).
Hadir dan menandatangani nota kesepahaman, Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasuri dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Ony Suharsono, Ketua Persi Jawa Tengah dr Agus Suryanto SpPD-K MARS MH, dan Direktur Utama PT Sandana Rasid Harsono.
Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasuri dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Ony Suharsono menyampaikan kerja sama yang dibangun merupakan kolaborasi untuk Bank Jateng sebagai pemberi pembiayaan proyek kepada rumah sakit anggota Persi di Jawa Tengah dan PT Sandana sebagai penyedia alat kesehatan.
"Jadi kalau Sandana butuh pembiayaan kita bisa biayai. Begitu pula rumah sakit, kalau butuh pembiayaan, kita juga bisa biayai," katanya.
Dari penandatanganan nota kesepahaman ini, menurut Ony, akan ditindaklanjuti ke masing-masing rumah sakit dalam bentuk kerja sama. Adapun nilainya, bergantung kebutuhan rumah sakit masing-masing.
“Di sini tidak ditentukan plafonnya. Jadi berapapun nilainya bisa kita biayai," terangnya.
Ia menilai rumah sakit merupakan industri yang risikonya rendah. Kebanyakan rumah sakit selalu berkembang dan jarang atau belum ada rumah sakit yang tutup.
"Dengan kemudahan layanan yang Bank Jateng berikan, kami berharap rumah sakit makin berkembang dan ke depannya bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat," katanya.
Adapun garis besar dari nota kesepahaman tersebut, di antaranya yaitu, pemanfaatan produk dan layanan bisnis berupa perancangan, suplai peralatan kesehatan, dan instalasi gas medis dari Sandana kepada rumah sakit.
Kemudian pemanfaatan fasilitas kredit dari Bank Jateng kepada Sandana, dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan belanja modal sesuai syarat dan ketentuan bank.
Selain itu, pemanfaatan layanan cash management system dan digital banking Bank Jateng untuk menunjang aktivitas keuangan serta kegiatan operasional Sandana dan rumah sakit anggota PERSI Wilayah Jawa Tengah.
Sementara itu, dr Agus Suryanto SpPD-K MARS MH selaku Ketua Persi Jawa Tengah, menyampaikan, dengan adanya kerja sama tersebut, akan memberikan angin segar bagi pengembangan rumah sakit untuk pelayanan yang lebih baik.
“Bagi anggota Persi, memang tidak ada keharusan. Namun dengan adanya kerja sama antara Bank Jateng, PT Sandana, dan Persi ini, akan saling menguntungkan dalam satu ekosistem,” kata dia.
Hal itu, lanjut Agus, mengingat pada kondisi saat ini yang kurang menentu, bantuan dari Bank Jateng akan memudahkan rumah sakit yang membutuhkan untuk bisa lebih berkembang.
Hal senada diungkapkan Direktur Utama PT Sandana Rasid Harsono. Menurutnya, kerja sama yang dibangun ini akan membuka peluang untuk maju bersama.
“Kita sudah bekerja sama dengan Bank Jateng sekitar dua tahun. Pengalaman sangat bagus. Rumah sakit bisa terbantu untuk mengembangkan fasilitas layanan. Kami sebagai penyedia barang atau produk juga merasa tenang. Ini simbiosis mutualisme. Sama-sama menguntungkan,” katanya. ***
Hadir dan menandatangani nota kesepahaman, Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasuri dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Ony Suharsono, Ketua Persi Jawa Tengah dr Agus Suryanto SpPD-K MARS MH, dan Direktur Utama PT Sandana Rasid Harsono.
Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasuri dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Ony Suharsono menyampaikan kerja sama yang dibangun merupakan kolaborasi untuk Bank Jateng sebagai pemberi pembiayaan proyek kepada rumah sakit anggota Persi di Jawa Tengah dan PT Sandana sebagai penyedia alat kesehatan.
"Jadi kalau Sandana butuh pembiayaan kita bisa biayai. Begitu pula rumah sakit, kalau butuh pembiayaan, kita juga bisa biayai," katanya.
Dari penandatanganan nota kesepahaman ini, menurut Ony, akan ditindaklanjuti ke masing-masing rumah sakit dalam bentuk kerja sama. Adapun nilainya, bergantung kebutuhan rumah sakit masing-masing.
“Di sini tidak ditentukan plafonnya. Jadi berapapun nilainya bisa kita biayai," terangnya.
Ia menilai rumah sakit merupakan industri yang risikonya rendah. Kebanyakan rumah sakit selalu berkembang dan jarang atau belum ada rumah sakit yang tutup.
"Dengan kemudahan layanan yang Bank Jateng berikan, kami berharap rumah sakit makin berkembang dan ke depannya bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat," katanya.
Adapun garis besar dari nota kesepahaman tersebut, di antaranya yaitu, pemanfaatan produk dan layanan bisnis berupa perancangan, suplai peralatan kesehatan, dan instalasi gas medis dari Sandana kepada rumah sakit.
Kemudian pemanfaatan fasilitas kredit dari Bank Jateng kepada Sandana, dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan belanja modal sesuai syarat dan ketentuan bank.
Selain itu, pemanfaatan layanan cash management system dan digital banking Bank Jateng untuk menunjang aktivitas keuangan serta kegiatan operasional Sandana dan rumah sakit anggota PERSI Wilayah Jawa Tengah.
Sementara itu, dr Agus Suryanto SpPD-K MARS MH selaku Ketua Persi Jawa Tengah, menyampaikan, dengan adanya kerja sama tersebut, akan memberikan angin segar bagi pengembangan rumah sakit untuk pelayanan yang lebih baik.
“Bagi anggota Persi, memang tidak ada keharusan. Namun dengan adanya kerja sama antara Bank Jateng, PT Sandana, dan Persi ini, akan saling menguntungkan dalam satu ekosistem,” kata dia.
Hal itu, lanjut Agus, mengingat pada kondisi saat ini yang kurang menentu, bantuan dari Bank Jateng akan memudahkan rumah sakit yang membutuhkan untuk bisa lebih berkembang.
Hal senada diungkapkan Direktur Utama PT Sandana Rasid Harsono. Menurutnya, kerja sama yang dibangun ini akan membuka peluang untuk maju bersama.
“Kita sudah bekerja sama dengan Bank Jateng sekitar dua tahun. Pengalaman sangat bagus. Rumah sakit bisa terbantu untuk mengembangkan fasilitas layanan. Kami sebagai penyedia barang atau produk juga merasa tenang. Ini simbiosis mutualisme. Sama-sama menguntungkan,” katanya. ***