Semarang (ANTARA) - Tim gabungan SAR melakukan pencarian terhadap dua bocah yang tenggelam di Sungai Sragi di wilayah Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Kepala Kantor SAR Semarang Budiono dalam siaran pers di Semarang, Kamis, mengatakan Jihan Nur Fitriani (5 tahun) dan Queen Malika Karin (5) hanyut setelah terjatuh saat bermain di tepi Sungai Sragi.
"Arus sungai cukup kencang karena di wilayah Selatan diguyur hujan deras," katanya.
Menurut dia, kejadian nahas tersebut bermula ketika terdapat tiga bocah yang bermain di tepi Sungai Sragi.
Salah satu korban yang terpeleset sempat menarik korban yang lain sehingga keduanya terjatuh ke sungai berarus deras itu.
Sementara satu anak lainnya yang mengetahui kejadian itu, kata dia, kemudian melapor ke orang tuanya
Warga bersama tim SAR gabungan menemukan korban bernama Jihan Nur Fitriani sekitar 2 km dari lokasinya terjatuh, dalam kondisi meninggal dunia.
Sementara satu korban lainnya masih dalam pencarian dengan cara menyusuri tepian sungai.
Menurut Budiono, pencarian terhadap satu korban bernama Queen Malika Karin pada Kamis petang dihentikan karena kondisi yang tidak memungkinkan.
Kepala Kantor SAR Semarang Budiono dalam siaran pers di Semarang, Kamis, mengatakan Jihan Nur Fitriani (5 tahun) dan Queen Malika Karin (5) hanyut setelah terjatuh saat bermain di tepi Sungai Sragi.
"Arus sungai cukup kencang karena di wilayah Selatan diguyur hujan deras," katanya.
Menurut dia, kejadian nahas tersebut bermula ketika terdapat tiga bocah yang bermain di tepi Sungai Sragi.
Salah satu korban yang terpeleset sempat menarik korban yang lain sehingga keduanya terjatuh ke sungai berarus deras itu.
Sementara satu anak lainnya yang mengetahui kejadian itu, kata dia, kemudian melapor ke orang tuanya
Warga bersama tim SAR gabungan menemukan korban bernama Jihan Nur Fitriani sekitar 2 km dari lokasinya terjatuh, dalam kondisi meninggal dunia.
Sementara satu korban lainnya masih dalam pencarian dengan cara menyusuri tepian sungai.
Menurut Budiono, pencarian terhadap satu korban bernama Queen Malika Karin pada Kamis petang dihentikan karena kondisi yang tidak memungkinkan.